Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Pemain Timnas U-23 Indonesia, Witan Sulaeman (kiri) berebut bola dengan pemain Australia (dok. the-afc.com)

Sama seperti proses pemanggilan pemain Timnas Indonesia U-23 sebelumnya, pemanggilan pemain ke skuat Garuda Muda untuk Piala Asia U-23 kali ini pun diwarnai polemik.

Setidaknya, mengacu pada lansiran laman Suara.com pada Rabu (28/02/2024), tiga klub, yakni Persija Jakarta, Borneo FC dan PSS Sleman ogah untuk melepas penggawa mereka ke Timnas.

Polemik ini pun mengundang PT LIB yang bertanggung jawab dalam guliran Liga 1 Indonesia untuk turun tangan. Menyadur unggahan akun TikTok @vivagoalindonesia, PT LIB mengirimkan surat ke PSSI dan meminta agar regulasi pemain U-23 yang diterapkan di musim ini dirubah.

Pada intinya, PT LIB meminta PSSI untuk meniadakan aturan bagi setiap klub untuk memasang pemain U-23 di skuat masing-masing, dengan maksud agar mereka bisa bergabung ke skuat Timnas Indonesia U-23 proyeksi Piala Asia di bulan April mendatang.

Meskipun memiliki niat yang baik dan mengutamakan kepentingan negara, namun sejatinya niat tersebut tak mudah untuk dituruti oleh klub-klub pemilik pemain langganan Timnas U-23.

Hal ini tak lepas dari fakta lapangan yang menunjukkan bahwa banyak pemain langganan di Timnas U-23 yang juga menjadi andalan di klubnya masing-masing.

Seperti contohnya Persija Jakarta. Di klub berjuluk Macan Kemayoran ini, para pemain muda andalan Timnas U-23 juga menjadi andalan di skuat besutan Thomas Doll tersebut.

Sebut saja Rizky Ridho, Rio Fahmi, Muhammad Ferarri hingga Dony Tri Pamungkas, seringkali menjadi penghuni skuat klub asal ibu kota tersebut.

Pun demikian dengan langganan Timnas U-23 yang memperkuat klub Borneo FC. Nama-nama seperti Komang Teguh Trisnanda, Fajar Fatrhurahman, Taufany Muslihuddin, hingga Daffa Fasya, Hugo Samir dan Rizdjar Nurviat, juga kerap menjadi penghias permainan dari tim Pesut Etam di Liga 1 Indonesia musim ini.

Belum lagi pemain seperti Hokky Caraka, Ramadhan Sananta, Witan Sulaeman dan pemain-pemain lain yang menjadi tulang punggung klubnya masing-masing. Tentu akan lebih sulit lagi untuk bergabung ke skuat Garuda Muda.

Jadi, meskipun nantinya regulasi di Liga 1 Indonesia terkait penggunaan pemain U-23 tahun dirubah oleh PSSI, namun hal tersebut tak serta merta membuat pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia menjadi lebih mulus.

Hal ini tentu tak lepas dari kondisi para pemain tersebut yang memang sudah menjadi andalan di klubnya masing-masing, sehingga sangat merugikan klub jika dilepas ke Timnas Indonesia.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.