Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Perbandingan harga pasar Nathan Tjoe-A-On dan Pratama Arhan. (Kolase Instagram @nathantjoeaon dan @pratamaarhan8)

Pemain berdarah campuran Nathan Tjoe-A-On secara resmi akhirnya memperoleh kewarganegaraan Indonesia. Menyadur laman Suara.com pada Selasa (12/3/2024), pemain SC Heerenveen berusia 22 tahun tersebut secara cepat mengambil sumpah dan janji setia kepada NKRI di Kemenkumham DKI Jakarta pada Senin (11/3/2024) malam.

Kehadiran mantan pemain Swansea U-21 ke tubuh Timnas Indonesia tersebut tentu membuat STY memiliki lebih banyak stok di sisi kiri pertahanan timnya.

Akan tetapi, dengan kedatangan Nathan Tjoe pula, para pemain lain di sektor ini harus bekerja semakin keras untuk bisa membuktikan kelayakan mereka tetap berseragam Garuda.

Sekadar informasi, di sektor kiri pertahanan Timnas yang ditempati oleh Nathan Tjoe, saat ini coach Shin memiliki dua pemain andalan lainnya, yakni Pratam Arhan dan Edo Febriansyah.

Statistik laman trasnfermarkt mencatat, sejauh ini Pratama Arhan masih menjadi pilihan utama bagi coach Shin, sementara Edo Febriansyah masih kerap menjadi penopang dan pengganti ketika mantan pemain PSIS Semarang tersebut berhalangan.

Namun, dengan kehadiran Nathan, konstelasi persaingan bisa saja berubah. Terlebih, di satu sisi, Pratama Arhan saat ini tengah mengalami fase penurunan performa akibat tak kunjung juga mendapatkan kepercayaan dari klub barunya, Suwon FC.

Pasca bergabung dengan klub Liga Korea Selatan tersebut pada bulan Januari 2024 lalu, Arhan sama sekali belum mendapatkan menit bermain resmi di Suwon.

Meskipun masih terlalu dini untuk menilai karena K-1 League sendiri baru bergulir dua pekan, namun belum bisa tembusnya Arhan ke skuat utama Suwon tentunya menimbulkan sebuah kekhawatiran tersendiri.

Sejauh ini, Arhan mendapatkan privilege dengan tetap mendapatkan panggilan ke Timnas Indonesia meskipun mendapatkan menit bermain yang minim di klub karena gaya main yang disukai oleh STY.

Namun, jika hal itu terus saja terjadi maka bisa saja lambat laun namanya akan tergantikan di pemanggilan-pemanggilan mendatang.

Terlebih lagi, sebelum masuknya Nathan Tjoe, sudah ada Shayne Pattynama yang cukup memiliki kualitas. Sehingga, jika Arhan tak lekas meningkatkan kualitasnya dan menunjukkan kelasnya bersama Suwon FC dengan indikator bermain secara reguler, maka akan sangat mungkin satu slot di Timnas yang selama ini menjadi miliknya akan melayang.

Bahkan, posisi Arhan di Timnas Indonesia benar-benar akan hilang jika dirinya tak upgrade skill karena belakangan santer beredar jika STY juga tengah memantau performa Calvin Veerdonk, yang juga memiliki posisi sebagai bek kiri, sepertimana Arhan, Nathan Tjoe, maupun Shayne Pattynama.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.