Laga kualifikasi Piala Dunia 2026 tinggal menghitung hari. Persiapan timnas Vietnam untuk menghadapi laga krusial ini benar-benar luar biasa. Di antaranya mereka memulai pemusatan latihan jauh lebih dini dibandingkan Indonesia.
Hal ini semata-mata untuk mampu memenangkan laga krusial tersebut. Persiapan yang demikian matang menjadi salah satu opsi terbaik mereka.
Selain persiapan teknis, pihak Vietnam pun melakukan persiapan non tehnis. Hal ini seperti dimuat pada media Vietnam, soha.vn pada Selasa (19/3/2024).
Persiapan non teknis tersebut berkaitan dengan berbagai aturan yang harus dipatuhi para pendukung Vietnam saat berada di Indonesia. Hal ini mereka pandang perlu untuk menghindari gesekan yang bisa berujung pada keamanan dan keselamatan para pendukung.
Yang pertama disampaikan adalah agar para pendukung mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia baik di dalam maupun luar stadion. Termasuk di antaranya berperilaku sopan dan tidak berlebihan.
Kedua, agar para pendukung Vietnam menghormati budaya lokal. Dalam hal ini menghormati suasana bulan Ramadhan yang tengah berjalan di Indonesia. Sehingga disarankan para pendukung tidak makan dan minum maupun merokok di tempat umum.
Sedangkan untuk menghindari menjadi korban penipuan dan aksi jahat, para pendukung diharapkan membeli tiket lewat jalur resmi. Termasuk melalui pintu yang telah disiapkan bagi pendukung Vietnam.
Hal lain yang juga perlu dipatuhi ketika menggunakan transportasi. Disarankan untuk menggunakan Blue Bird atau pun aplikasi lain seperti Gojek, Grab, dan lain-lain. Tujuannya pun sama demi keamanan para pendukung sendiri.
Yang terakhir adalah para pendukung harus memperhatikan situasi lokal melalui media. Di antaranya jangan berada di daerah keramaian aktivitas politik, sebab laga Indonesia melawan Vietnam berdekatan dengan pengumuman resmi hasil Pemilu 2024.
Langkah-langkah yang dilakukan Kedutaan Besar Vietnam di Indonesia patut dimaklumi. Pertama, rivalitas kedua negara mungkin saja akan memicu gesekan, seperti saat laga Indonesia melawan Malaysia beberapa waktu lalu.
Kedua, situasi politik Indonesia yang kemungkinan memanas pun bisa mendatangkan bahaya bagi para pendukung Vietnam yang tidak hapal dengan wilayah Jakarta. Sehingga pihak kedubes sangat keras dalam memberikan rambu-rambu pada para pendukung Vietnam yang datang ke Indonesia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Tag
Baca Juga
-
Gagal Lewati Australia, Indonesia Harus Puas di Posisi 6 AVC Nations 2025
-
Lakukan Comeback Epic, Timnas Voli Indonesia Sikat Vietnam dengan Skor 3-2
-
Sempat Unggul di Set Pertama, Timnas Voli Indonesia Gagal Kalahkan Pakistan
-
Tantang Pakistan di 8 Besar, Timnas Voli Indonesia Butuh Upaya Ekstra Keras
-
Kalah Kelas, Timnas Voli Indonesia Takluk di Tangan Bahrain Tiga Set Langsung
Artikel Terkait
-
Menerka-nerka Posisi Witan Sulaeman Bila Diturunkan saat Jumpa Vietnam
-
Kiper Muda Timnas Indonesia Ini Makin Termotivasi dengan Kedatangan Maarten Paes
-
Satu Penyebab Pratama Arhan Belum Dipakai Suwon FC di Liga 1 Korea, Sementara Sangat Diandalkan Timnas Indonesia
-
Lini Belakang Timnas Indonesia Makin Penuh Sesak, Rizky Ridho Tak Gentar Saingan dengan Jay Idzes dan Nathan Tjoe
-
Rizky Ridho Tak Mau Lama-lama 'Bulan Madu' Timnas Indonesia Pernah Kalahkan Vietnam: Sekarang Mereka Lebih Matang
Hobi
-
Tanpa Pemain Titipan, Gerald Vanenburg Turun Tangan Seleksi Pemain Sendiri
-
Gerald Vanenburg Tak Terlena Meski Timnas Indonesia U-23 Dijagokan Juara
-
Cari Bek Tengah, Legenda Udinese Sarankan Klub Rekrut Jay Idzes
-
Palermo Incar Emil Audero untuk Direkrut Kembali, Ada Peluang Jadi Pemain Permanen?
-
Direkrut Klub Belanda, Jim Croque Bisa Dinaturalisasi dan Bela Timnas Indonesia U-23?
Terkini
-
Review Film The Queen of My Dreams: Kisah Penuh Warna tentang Rindu Pulang
-
Ketika Disiplin Tidak Lagi Menjadi Seragam, tetapi Hanya Aksesoris Tambahan
-
Stop Drama Toxic, TWICE Ungkap Pemberdayaan Diri Lewat Lagu 'Perfect World'
-
NCT DREAM Comeback! Usung Tema Time Travel di Album Go Back To The Future
-
Menyoal Stereotip Gender dalam Kebiasaan dan Preferensi Membaca Seseorang