Pemain naturalisasi baru timnas Indonesia, yakni Ragnar Oratmangoen mengungkapkan dirinya siap diturunkan di posisi apapun saat laga kontra Vietnam di lanjutan ajang Kualiaifikasi Piala Dunia 2026 nanti. Melansir dari kanal berita ANTARA (antaranews.com), kendati belum pasti bisa diturunkan saat laga leg pertama di Jakarta pada Kamis (21/03/2024) nanti, pemain keturunan Belanda tersebut kemungkinan besar bisa menjalani debutnya saat leg ke-2 di Hanoi, Vietnam pada tanggal 26 Maret 2024 mendatang.
“Bagi saya, itu tidak penting. Saya pikir, jika kamu memainkan dengan baik sebagai tim, dan kamu memiliki bola, dan kamu tahu apa yang harus dilakukan bersama dengan bola, maka itu tidak penting seperti posisi yang kamu miliki di atas kertas,” ujar Ragnar Oratmangoen, dikutip dari kanal berita ANTARA.
Lebih lanjut lagti, pemain yang sejatinya berposisi sebagai winger kiri ini memang mengakui dirinya bisa bermain di posisi apa saja di lingkup lini depan dan lini tengah. Namun, dirinya mengungkapkan bahwa bermain sebagai seorang pemain bernomor 10 atau seorang playmaker merupakan posisi yang digemarinya sejauh ini.
“Saya suka memainkan sebagai nomor 10, tetapi juga sebagai pemain sisi kiri, mungkin datang dari dalam, atau sebagai striker kedua,” imbuh Ragnar Oratmangoen.
Shin Tae-yong Bisa Pasang Ragnar Oratmangoen Sebagai Bek Sayap?
Kegemaran Shin Tae-yong yang menyukai tipikal pemain versatile memang cukup memberikan dampak yang positif bagi kedalaman skuad timnas Indonesia. Melansir dari laman resmi transfermarkt.co.id, beberapa pemain seperti Asnawi Mangkualam, Sandy Walsh, Justin Hubner, Witan Sulaeman dan Yakob Sayuri merupakan nama-nama langganan pemain timnas di era kepelatihan Shin Tae-yong yang dikenal bisa bermain di banyak posisi.
Hal serupa juga menjadi tipikal yang dimiliki oleh seorang Ragnar Oratmangoen. Kendati merupakan pemain yang berposisi asli sebagai seorang winger. Pemain berusia 26 tahun tersebut diketahui bisa bermain di banyka posisi di lini depan dan lini tengah. Mulai dari winger kanan atau kiri, Penyerang tengah, gelandang serang, gelandang tengah dan gelandang sayap bisa dimainkannya.
Bahkan, dalam beberapa kesempatan, pemain berpostur 181 cm ini juga bisa bermain sebagai bek sayap kiri apabila diperlukan. Tentunya kemampuan versatile yang dimilikinya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi timnas Indonesia kedepannya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Tag
Baca Juga
-
Belajar dari Era STY, PSSI Sebaiknya Tak Hanya Fokus pada Pelatih Belanda
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah FIFA Series 2024: Untung atau Buntung?
-
Cantik Itu Luka: Mengapa Orang Rupawan Juga Bisa Jadi Korban Bullying?
-
Sea Games 2025: Indra Sjafri Diambang Raih Rekor Buruk dalam Kariernya!
-
Bukan Timur Kapadze atau STY, Ini 4 Kandidat Calon Pelatih Timnas Indonesia
Artikel Terkait
-
Tak Punya Waktu Banyak Langsung Gas! Intip Latihan Timnas Vietnam Jelang Hadapi Skuad Garuda Kamis Besok
-
Shin Tae-yong Dituding Malas Pantau Liga 1, Buruk buat Pemain 'Lokal' Timnas Indonesia?
-
Jalan Bareng Nathan Tjoe-A-On, Lutut Satu Pemain Timnas Indonesia Dikompes Es Jadi Sorotan
-
Thom Haye Datang, Timnas Indonesia Gemuk di Lini Tengah, Siapa Saja Bersaing Masuk Taktik Shin Tae-yong?
-
Dari Sering Diajak ke Masjid, Sosok Ini Bikin Ragnar Oratmangoen Mantap ke Jalan Ajaran Nabi Muhammad SAW
Hobi
-
Mental Baja, Asnawi Mangkualam Sentil Federasi: Harusnya Lindungi Tim Kami
-
SEA Games: Misi Timnas Indonesia Hindari Jegalan Myanmar Demi Semifinal
-
Jalani Laga Genting untuk Lolos, Garuda Muda Harapkan Keajaiban Timnas Era STY Kembali Terjadi!
-
Lolos ke Semifinal SEA Games 2025, Garuda Muda Harus Ucapkan Terima Kasih kepada Vietnam!
-
Wajib Menang 3 Gol, Masih Bisa Loloskah Garuda Muda Jika Hanya Cetak 2 Gol? Begini Analisisnya!
Terkini
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
Terbukti! 5 Sebab Home Fatigue Akibat WFH Tanpa Batas di Era Digital
-
Review Novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Potret Realistis Kehidupan Mahasiswa Indonesia
-
Ini 3 Top Skill yang Dicari HR Kalau Kamu Mau Mulai Karir Kerja Remote
-
Janji Kesetaraan Tinggal Janji, Pesisir Masih Tak Aman bagi Perempuan