Meskipun harus bermain di kandang sang lawan, Timnas Indonesia kembali bisa menuai kemenangan atas Vietnam. Menyadur laman Suara.com (26/3/2024), Pasukan Merah Putih yang bertarung melawan Pasukan Naga Emas di My Dinh Stadium, berhasi menyudahi keliatan sang lawan dengan tiga gol tanpa balas melalui lesakan Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen dan Muhammad Ramadhan Sananta.
Berbeda dengan pertandingan pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Kamis (21/3/2024) lalu di mana Indonesia tampil dominan, pada pertandingan kedua ini anak asuh Shin Tae-yong tersebut justru menampilkan permainan sepak bola efektif.
Hal ini terlihat dari data statistik yang dirilis oleh laman flashscore, di mana pada pertandingan leg kedua kontra Vietnam tersebut, Pasukan Garuda hanya bisa menguasai 39 persen ball possesion dan kalah dalam hal penyerangan.
Bagaimana tidak, sepanjang 90 menit permainan berjalan, Pasukan Merah Putih yang hanya kebagian 39 persen penguasaan bola, selalu berada dalam kurungan Timnas Vietnam yang mencatatkan penguasaan bola hingga 61 persen. Tak hanya itu, dalam catatan laman flashscore.com, Timnas Vietnam secara total melepaskan 11 tembakan dibandingkan dengan Indonesia yang hanya bisa meluncurkan 7 tembakan saja.
Namun, disinilah keefektifan permainan Timnas Indonesia terbukti, dari 7 tembakan yang dilepaskan oleh Marselino Ferdinan dan kolega, 4 di antaranya mengarah ke gawang, dan tiga di antaranya berbuah gol kemenangan.
Sementara di kubu Vietnam, dari 11 tembakan yang dilepaskan, hanya 2 di antaranya yang mengarah ke gawang dan selebihnya melebar atau bahkan dimentahkan oleh Ernando Ari Sutaryadi beserta para penggawa Garuda lainnya.
Permainan efektif yang diperagakan oleh Timnas Indonesia kali ini tentu saja berbeda dengan leg pertama lalu. Pada kemenangan 1-0 di SUGBK lalu, Timnas Indonesia lebih mengembangkan permainan yang berorientasi pada penguasaan bola, dan menguasai setiap lini statistik yang memaparkan jalannya pertandingan.
Kalau teman-teman pendukung Timnas Indonesia lebih memilih gaya bermain yang mana nih? Hal yang berorientasi pada ball possesion seperti leg pertama, ataukah gaya bertahan dengan mengandalkan serangan balik dan bermain efektif seperti di laga kedua kemarin?
Baca Juga
-
Kini Bersaing di Level Benua, tapi Bukan Perkara Mudah bagi STY untuk Bawa Pulang Piala AFF 2024
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
Artikel Terkait
-
3 Pemain yang Seharusnya Dapat Kesempatan Bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
-
Ketum PSSI Beberkan 2 Posisi Butuh Naturalisasi Tambahan, Jairo Reidewald dan Miliano Jonathans Segera Diproses?
-
Siapa Jeffrey Rijsdijk? Pemain Keturunan Indonesia Jebolan Klub Thom Haye
-
Kabar Jordy de Kat: Hidup Mewah Era LPI Berakhir Pahit di Tangan Alfred Riedl
-
Calvin Verdonk: Saya Tidak Bisa Berjalan Secara Normal
Hobi
-
Timnas Indonesia Harus Waspada, Myanmar Bakal Panggil Delapan Pemain Aboard untuk Piala AFF
-
Bandai Namco Diguncang Isu: Pembatalan Proyek Besar dan Krisis Internal
-
Usai Libas Arab, Calvin Verdonk Girang Peluang Lolos Piala Dunia Semakin Dekat
-
Timnas Indonesia Bakal Angkat Kaki dari Stadion GBK Saat AFF 2024, Ini Penyebabnya
-
Dipanggil STY ke AFF Cup 2024, Pratama Arhan Belum Pasti Jadi Pemain Inti?
Terkini
-
Review Film Heretic, Hugh Grant Jadi Penguji Keyakinan dan Agama
-
3 Rekomendasi Two Way Cake Lokal dengan Banyak Pilihan Shade, Anti-Bingung!
-
4 Daily OOTD Simpel nan Modis ala Chae Soo-bin untuk Inspirasi Harianmu!
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
3 Peel Off Mask yang Mengandung Collagen, Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda