Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (pssi.org)

Pelatih timnas Indonesia senior, yakni Shin Tae-yong benar-benar memiliki jadwal yang cukup padat di awal tahun 2024 ini. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), usai mengomandoi timnas senior di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 round 2 zona Asia kemarin, kini dirinya harus dihadapkan dengan tugas lainnya, yakni mempersiapkan timnas Indonesia U-23 yang akan berlaga di ajang Piala Asia U-23 2024.

Melansir dari laman resmi AFC (the-afc.com), ajang Piala Asia U-23 2024 dijadwalkan akan mulia bergulir pada pertengahan bulan April hingga pertengahan bulan Mei 2024 mendatang. Timnas Indoensia sendiri tergabung di grup A bersama tuan rumah Qatar, Jordania dan raksasa sepakbola benua Asia, yakni Australia.

Pihak federasi sepakbola Indonesia atau PSSI sendiri menargetkan timnas Indonesia U-23 untuk mampu melangkah hingga babak 4 besar guna membuka peluang untuk berlaga di ajang Olimpiade Paris 2024 nanti. Hal ini berarti Shin Tae-yong harus mampu membawa skuad garuda untuk menembus paling tidak hingga partai semifinal guna membuka peluang berlaga di ajang Olimpiade.

Polemik Pemanggilan Pemain Timnas Indonesia U-23

Namun, dipastikan langkah Shin Tae-yong untuk mempersiapkan skuad timnas Indonesia U-23 tidaklah mudah. Pasalnya, ajang Piala Asia U-23 tidak termasuk dalam kalender FIFA yang mengakibatkan pihak klub tidak wajib melepas pemainnya untuk berkompetisi di ajang tersebut. Tentunya kita masih ingat beberapa waktu lalu beberapa klub di Liga 1 rama-ramai menyatakan tidak akan melepas pemainnya apabila dipanggil ke timnas Indonesia U-23.

Beberapa klub seperti Borneo FC Samarinda, PSS Sleman, Persija Jakarta dan Dewa United sebelumnya menyatakan tidak akan melepas pemainnya ke ajang tersebut apabila mendapatkan panggilan tim nasional. Hal ini dikarenakan BRI Liga 1 pada saat putaran final Piala Asia U-23 nanti akan memasuki fase akhir musim reguler dan menjelang babak Championship series guna memperebutkan gelar juara Liga 1 musim ini.

Selain itu, permasalahan tidak hanya dari konflik di klub-klub liga Indonesia. Beberapa klub luar negeri tentunya tidak akan semudah itu melepas para pemainnya untuk berkompetisi di ajang Piala Asia U-23 nanti. Tentunya ini dapat menjadi masalah besar mengingat setidaknya 70% kekuatan timnas Indonesia U-23 memang didominasi para pemain abroad dan keturunan yang merumput di liga-liga luar negeri.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

zahir zahir