Piala Asia U-23 2024 baru memasuki hari ke-4, namun sejarah baru kemungkinan akan lahir di ajang kali ini. Pasalnya, hingga hari ini, setidaknya 7 kartu merah keluar dari saku wasit. Baik kartu merah karena bantuan VAR ataupun keputusan murni dari sang wasit.
“Laga paling kontroversial terjadi antara U23 Qatar dan U23 Indonesia, ketika wasit mengeluarkan 2 kartu merah dan mengusir pemain wakil Asia Tenggara tersebut,” tulis soha.vn pada Rabu (17/4/2024).
Walaupun 2 kartu merah dalam laga antara timnas Indonesia U-23 lawan Qatar bukan kartu pertama, namun keluarnya kartu tersebut dianggap kontroversial.
Tuduhan kontroversial itu tertuju pada kartu merah atas Ivar Jenner. Saat itu Ivar Jenner mendapatkan kartu kuning kedua atas pelanggaran terhadap pemain Qatar. Namun lewat tayangan ulang, terlihat minim sekali kontak yang terjadi. Yang tampak justru drama pemain Qatar yang berguling-guling kesakitan.
Hal ini mungkin yang mendorong wasit Nasrullo Kabirov mengganjar Ivar Jenner dengan kartu merah. Walhasil tindakan wasit ini menimbulkan protes keras dari kubu Indonesia.
Lepas dari apapun, begitu banyaknya kartu merah yang dikeluarkan wasit hingga hari ini layak dipertanyakan. Sebab terbayang, hingga ajang Piala Asia U-23 2024 akan berakhir, pada 3 Mei 2024 akan berapa kartu merah dikeluarkan dari kantong wasit.
Memang diakui ada beberapa aksi konyol dilakukan para pemain terkait kartu merah. Hal ini seperti terlihat apa yang dilakukan pemain Vietnam, Ngoc Thang dalam laga melawan Kuwait tadi malam, Rabu (17/4/2024).
Demikian pula apa yang dilakukan pemain Jepang, Ryuya Nishio terhadap pemain China. Tindakannya usilnya yang tidak terlihat wasit, diganjar kartu merah setelah melalui peninjauan VAR.
Banyaknya kartu merah yang dikeluarkan dalam 4 hari penyelenggaraan Piala Asia U-23 2024 memang dilematis. Pertama, langkah tersebut sebenarnya merupakan sebuah langkah perlindungan terhadap para pemain.
Namun di sisi lain, pemberian kartu merah tanpa melakukan peninjauan secara bijak, justru akan merusak pertandingan. Hal ini tampak dalam kasus Ivar Jenner. Kontak fisik minim ditambah dengan drama pemain Qatar hendaknya jadi pertimbangan wasit.
Demikian pula dengan VAR. keberadaan VAR sepenuhnya adalah alat yang membantu wasit dalam mengambil keputusan. Namun keputusan tetap di tangan wasit. Maka kembali lagi peran wasit sangat krusial dalam mengambil keputusan.
Baca Juga
-
Media Asing Sebut Erick Thohir Ketakutan Perubahan UU Naturalisasi Vietnam
-
Tiket Pembukaan Piala Presiden 2025 Mulai Dijual, Harga Dijamin Terjangkau!
-
Mikel Jauregizar Tolak Mentah-Mentah Tawaran Naturalisasi dari Timnas Malaysia
-
Gagal Lewati Australia, Indonesia Harus Puas di Posisi 6 AVC Nations 2025
-
Lakukan Comeback Epic, Timnas Voli Indonesia Sikat Vietnam dengan Skor 3-2
Artikel Terkait
Hobi
-
Erick Thohir Sebut Sinergi PSSI dan PT LIB Bukan Hanya Formalitas, Mengapa?
-
Stereotip Gender: Futsal Perempuan di Kalangan Gen Z
-
Sudah Bisa Ditebak! Ini Daftar Pemain Naturalisasi Malaysia yang Mulai Eksodus ke JDT
-
Ikhwan Ali Tanamal Ingin Jadi Mesin Gol Persis Solo di Super League 2025/2026
-
Tak Dipungkiri, Asnawi Mangkualam adalah Bek Kanan Terbaik Indonesia Namun Muncul di Waktu Salah
Terkini
-
4 Toner Lokal Kandungan Oat, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Redakan Redness
-
5 OOTD Boyish Style ala Natty Nantanat, Bisa Buat Hangout Hingga Ngonser!
-
Ulasan Novel Evermore: Kisah Rumit yang Bikin Nyesek Sekaligus Gregetan!
-
Teaser Rilis, Arisu Bertekad Selamatkan Usagi di Alice in Borderland 3
-
Ulasan Novel Matahari Terbenam, Potret Sunyi dari Dunia Pasca Perang