Kabar penerapan poin baru di ajang balap roda empat, Formula 1, semakin terdengar nyaring akhir-akhir ini.
Beberapa tim yang ikut berkompetisi di Formula 1, disebut-sebut juga telah mendukung adanya sistem penilaian poin baru yang dapat diterapkan setelah musim 2025 ini.
Merujuk laman GrandPrix247, di GP China 2024 lalu, tersebar berita yang menyebutkan sistem poin F1 yang saat ini sedang diterapkan (memberikan poin kepada sepuluh pembalap yang finis paling atas) dapat diubah.
Sistem poin saat ini memberikan poin kepada pembalap yang berhasil finis di posisi 1-10, masing-masing diberi poin sebagai berikut: 25 – 18 – 15 – 12 – 10 – 8 – 6 – 4 – 2 – 1.
Sedangkan usulan yang coba diajukan adalah poin tersebut diberikan kepada 12 besar dengan rincian sebagai berikut: 25 – 18 – 15 – 12 – 10 – 8 – 6 – 5 – 4 – 3 – 2 – 1.
Tim-tim papan bawah (yang sering finis di luar sepuluh besar), seperti Sauber, Haas, Alpine, dan Williams tentu berharap tertarik dengan adanya perubahan ini karena bisa memberi mereka kesempatan untuk meraih poin.
Akan tetapi, opsi tersebut masih akan dibahas dan diputuskan saat pertemuan Komisi Formula 1 yang terdiri dari tim F1, badan pengatur olahraga (FIA) dan Manajemen Formula Satu (FOM).
Jika ingin aturan ini diubah, setidaknya sebagian besar dari anggota komisi dan 5 dari 10 tim yang ada idi F1 harus setuju untuk dilakukan perubahan sistem poin.
Bos Ferrari, Fred Vasseur, memberikan tanggapannya soal usulan perubahan poin ini, dirinya mengatakan tidak menolak adanya usulan tersebut.
Hal tersebut disebabkan pengalamannya saat masih memimpin tim Alfa Romeo (sekarang Sauber) yang merupakan tim papan tengah.
Vasseur sangat mengerti bagaimana frustrasinya tim-tim papan tengah saat mereka tidak berhasil finis di 10 besar dan tidak mendapat poin hampir di setiap race.
"(Saya) datang dari Alfa Romeo, saya sangat mengerti bagaimana rasanya frustrasi saat melewati akhir pekan, kalau tidak DNF, ya finis P11. Dan hadiahnya nol," ungkap Vasseur.
Bos-bos tim lain, seperti RedBull dan Haas, juga setuju dengan usulan tersebut.
Mengingat pembalap yang bertarung untuk P11 juga butuh diberi penghargaan, setidaknya dengan 1 atau 2 poin.
Mereka juga tidak bisa disamakan kedudukannya dengan yang meraih P20 atau DNF yang tidak memeroleh poin sama sekali.
Kalau menurut kalian, apakah ide untuk mengubah sistem poin ini layak diterapkan di F1?
Baca Juga
-
Jadwal MotoGP San Marino 2025: Waktunya Pembalap Italia Unjuk Gigi
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Sprint Race MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Giveaway Medali Kemenangan
-
Terdepak dari Pramac, Miguel Oliveira: Keputusan Ini Mengejutkan Saya
-
CEO MotoGP Enggan Hentikan Marc Marquez yang Dianggap 'Terlalu Mendominasi'
Artikel Terkait
Hobi
-
Rizky Ridho Batal Aboard? Manajemen Persija Jakarta Bocorkan Fakta Kejutan
-
Gerald Vanenburg, Timnas Indonesia U-23 dan Kegagalannya yang akan Terus Diungkit
-
Main Futsal: Saat Laki-Laki Nggak Takut Tunjukin Perasaan
-
From TikTok To Kick Off: Futsal Jadi Content Playground
-
Gagal diKualifikasi AFC U-23, Gerald Vanenburg Terlalu Paksakan Standarnya di Timnas Indonesia
Terkini
-
Elegan dan Sarat Pesan Sosial, Dian Sastro Pakai Pin One Piece di TIFF 2025
-
Belajar Merayakan Mimpi yang Nggak Sempurna dari Film In the Nguyen Kitchen
-
Jejak Digital Menkeu Purbaya: Pernah Sebut IMF Bodoh!
-
Jalani Operasi di Singapura, Terkuak Penyakit Ibunda Raffi Ahmad
-
Terseret Tuduhan Kasus Pelecehan, Sulthon Kamil Diputus Kontrak Label Musik