Jalan impian Timnas Indonesia U-23 untuk ke partai puncak Piala Asia U-23 akhirnya tertutup. Melawan Uzbekistan di babak semifinal gelaran, Witan Sulaeman dan kolega dipaksa oleh sang lawan untuk tunduk dengan skor dua gol tanpa balas.
Laman AFC merilis, dua gol yang melesak ke gawang Ernando Ari Sutaryadi diciptakan oleh Khusayin Norchaev pada menit ke-68 dan gol bunuh diri dari Pratama Arhan pada menit ke-86 yang berupaya melakukan penyelamatan pasca tendangan bebas pemain Uzbekistan.
Tak hanya terhenti di babak semifinal gelaran, terhempasnya Indonesia di babak empat besar turnamen Piala Asia U-23 ini juga seolah menjadi sebuah penanda terkait level persepakbolaan negeri ini di kawasan Asia Tenggara.
Seperti yang kita ketahui bersama, dalam beberapa dekade belakangan ini, persepakbolaan Indonesia berada di kasta ketiga di dunia sepak bola benua kuning.
Level Timnas Indonesia sendiri bisa dikatakan berada dua strip di bawah tim-tim dengan kekuatan utama di persepakbolaan benua ini seperti Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, Irak, Uzbekistan maupun Iran dan Qatar.
Bahkan, jika dibandingkan dengan negara-negara kelas dua seperti China, Korea Utara, Oman, Yaman dan negara-negara teluk lainnya, kekuatan yang dimiliki oleh Indonesia pun bisa dikatakan masih berada di bawah mereka.
Dan hal inilah yang kini juga terpampang di fase semifinal Piala Asia U-23. Meskipun berhasil menembus babak semifinal gelaran Piala Asia U-23, namun hal tersebut tak serta merta membuat level Indonesia berada di tier utama persepakbolaan benua ini.
Pasalnya, selain raihan prestasi yang konsisten, juga dibutuhkan konsistensi permainan Timnas sebuah negara, untuk bisa dimasukkan dalam kategori mana negara tersebut berada.
Jika Indonesia saat ini sukses menembus babak semifinal gelaran, sementara di turnamen-turnamen selanjutnya hanya bisa bermain sebagai tim penggembira, tentu saja label sebagai tim utama di benua Asia ini masih belum bisa melekat kepada mereka.
Karena bagaimanapun, Jepang, Korea Selatan dan negara-negara mapan lainnya, mendapatkan label tersebut karena mereka konsisten meraih prestasi di setiap gelaran kejuaraan, dari waktu ke waktu yang mereka ikuti.
Jadi, kita tinggal menunggu waktu untuk membuktikan, apakah Timnas Indonesia bisa bermain dengan konsisten di kejuaraan-kejuaraan yang mereka ikuti, agar label tim utama benua Asia juga bisa melekat pada mereka sepertimana Jepang, Korea Selatan, Uzbekistan dan negara-negara lainnya yang selama ini merajai persepakbolaan benua Kuning.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
AFF Bentuk Tim ASEAN All Stars, Perlukah Para Pemain Timnas Indonesia Turut Serta?
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
Artikel Terkait
-
Pilihan Sulit Pemain Keturunan: Bela Timnas Indonesia atau Jerman?
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Kata Erick Thohir: Bebas Mau Kritik tapi Jangan Hancurkan Timnas Indonesia
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Breaking News! Ragnar Oratmangoen Terserang Virus, Pelatih Ungkap Kondisinya
Hobi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Erick Thohir Bicara Kans Timnas Indonesia Kalahkan Jepang, Apakah Mungkin?
-
Jelang Laga Kontra Cina, PSSI Sebut Tak Ada Pemain Naturalisasi Baru
-
Ondrej Kudela Antar Persija Jakarta Teguk Kemenangan, Persik Kediri Makin Terpuruk
Terkini
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan
-
Taemin Buka Suara Soal Rumor Kencan dengan Noze, Minta Fans Tetap Percaya
-
Kartini di Antara Teks dan Tafsir: Membaca Ulang Emansipasi Lewat Tiga Buku
-
5 Rekomendasi Drama China tentang Siluman, Ada The Demon Hunter's Romance