PSSI akhir-akhir ini kembali menjadi sorotan perihal kebijakan naturalisasi pemain yang dilakukannya. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), usai memproses perpindahan warga negara salah satu pemain naturalisasi, yakni Maarten Paes, kini PSSI tengah melakukan program naturalisasi lagi terhadap 2 pemain keturunan lainnya, yakni Calvin Verdonk dan Jens Raven. Uniknya, Jens Raven sendiri akan dicoba dinaturalisasi oleh PSSI saat masih berusia cukup belia, yakni 18 tahun.
Menanggapi rencana naturalisasi 2 pemain baru tersebut, mantan gelandang timnas Belgia, yang kini membela klub Bhayangkara Presisi FC, yakni Radja Nainggolan turut berkomentar mengenai rencana dan kebijakan PSSI tersebut. Mantan gelandang klub Italia, AS Roma tersebut menyebut PSSI melakukan kesalahan dengan menaturalisasi pemain seusia Jens Raven. Dirinya menyebut usia penyerang kelahiran Belanda tersebut terlalu muda untuk bermain di level tim nasional senior.
“Anda tidak bisa membawa sembarang pemain muda dan langsung bermain di Timnas tanpa pengalaman sebelumnya. Karena bermain di level internasional butuh pengalaman. Dan bagi saya ini adalah kesalahan besar dari PSSI saat ini,” ujar Radja Nainggolan, dikutip dari laman transfermarkt.id.
Pernyataan Radja Nainggolan tersebut sejatinya menyoroti keinginan PSSI yang dirasa terlalu gegabah menaturalisasi Jens Raven. Menurutnya, Jens Raven masih belum layakn dinaturalisasi karena belum mendapatkan kontrak profesional dan hanya bermain untuk tim kelompok umur, yakno FC Dordecht U-21 yang merupakan tim junior FC Dordecht yang berkompetisi di liga Belanda.
Jens Raven Disinyalir Akan Menjadi Proyek Jangka Panjang Bagi Timnas
Kendati menimbulkan pro-kontra, proses naturalisasi Jens Raven kemungkinan besar akan tetap dilanjutkan oleh PSSI mengingat sang pemain sudah menyatakan bersedia membela timnas Indonesia. Uniknya, kasus yang dialami oleh Jens Raven saat ini hampir mirip seperti yang dialami oleh Rafael Struick beberapa tahun lalu.
Rafael Struick sebelum dinaturalisasi guna membela timnas Indonesia memang hanya membela klub U-21 dari ADO Den Haag. Namun, dirinya kemudian dipromosikan oleh manajemen tim ke klub senior karena dirasa sudah layak bermain dengan skuad inti. Namun, Rafael Struick juga sesekali masih bermain dengan tim U-21 karena usianya masih memungkingkan dan tidak menyalahi aturan liga Belanda U-21.
Jika dilihat lebih jauh, program naturalisasi usia muda ini memang sejalan dengan keinginan PSSI dan Shin Tae-yong yang ingin membangun kekuatan timnas Indonesia sejak usia muda. Bahkan, rata-rata pemain yang dinaturalisasi oleh timnas Indonesia dalam 2-3 tahun terakhir didominasi pemain berusia dibawah 25 tahun. Tentunya hal ini pula yang menjadi landasan PSSI ingin memproses naturalisasi dari Jens Raven.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Cantik Itu Luka: Mengapa Orang Rupawan Juga Bisa Jadi Korban Bullying?
-
Sea Games 2025: Indra Sjafri Diambang Raih Rekor Buruk dalam Kariernya!
-
Bukan Timur Kapadze atau STY, Ini 4 Kandidat Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Ironis, Timnas Indonesia U-22 Kalah dari Filipina Lewat Skema Lemparan Jauh
-
Analisis Peluang Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025: Ada Pengaruh Kamboja Mundur?
Artikel Terkait
-
Jadwal Perebutan Tempat Ketiga AFC U-23, Pencinta Timnas Jangan Sampai Ketinggalan!
-
Hitung-hitungan Timnas Indonesia Bakal Hadapi Lionel Messi Jika Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
-
He's Back! Rafael Struick Bakal Acak-acak Irak Malam Ini di Perebutan Juara 3 Piala Asia U-23
-
Eks Pengurus PSSI Kritik Shin Tae-yong yang Tak Bisa Bahasa Indonesia, Dibandingkan dengan Toni Pogacnik Jadi WNI
-
Statistik Irak di Piala Asia U-23, Apakah 11-12 dengan Timnas Indonesia?
Hobi
-
SEA Games 2025 dan Potensi Main Mata Malaysia-Vietnam untuk Singkirkan Pasukan Garuda Muda
-
Meski Sukses di Kanada, John Herdman Tak Cocok untuk Melatih Timnas Indonesia! Tahu Alasannya?
-
Filipina U-22, SEA Games 2025 dan Potensi Besar Pengulangan Rekor The Azkals di Piala AFF 2010
-
Yakob Sayuri Jadi Korban Rasisme, PSSI Didesak Ambil Tindakan Tegas!
-
Indra Sjafri Ungkap Biang Kerok Kekalahan Memalukan atas Filipina, Ada Apa?
Terkini
-
Review Film Now You See Me: Now You Don't, Kritik Tajam ke Dunia Korup
-
Bukan Sekadar Anak Nakal: Kupas Luka Psikologis di Balik Pelaku Bullying
-
Workplace Bullying: Perundungan yang Dianggap Normal di Kantor, Relate?
-
Perjuangan Melawan Kemiskinan dan Tradisi Kaku dalam Novel Bertajuk Kemarau
-
Lesti Kejora Tetap Aktif Walau sedang Hamil, Billar Alami Couvade Syndrome?