Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Radja Nainggolan (Kiri) Bersama Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (pssi.org)

PSSI akhir-akhir ini kembali menjadi sorotan perihal kebijakan naturalisasi pemain yang dilakukannya. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), usai memproses perpindahan warga negara salah satu pemain naturalisasi, yakni Maarten Paes, kini PSSI tengah melakukan program naturalisasi lagi terhadap 2 pemain keturunan lainnya, yakni Calvin Verdonk dan Jens Raven. Uniknya, Jens Raven sendiri akan dicoba dinaturalisasi oleh PSSI saat masih berusia cukup belia, yakni 18 tahun.

Menanggapi rencana naturalisasi 2 pemain baru tersebut, mantan gelandang timnas Belgia, yang kini membela klub Bhayangkara Presisi FC, yakni Radja Nainggolan turut berkomentar mengenai rencana dan kebijakan PSSI tersebut. Mantan gelandang klub Italia, AS Roma tersebut menyebut PSSI melakukan kesalahan dengan menaturalisasi pemain seusia Jens Raven. Dirinya menyebut usia penyerang kelahiran Belanda tersebut terlalu muda untuk bermain di level tim nasional senior.

“Anda tidak bisa membawa sembarang pemain muda dan langsung bermain di Timnas tanpa pengalaman sebelumnya. Karena bermain di level internasional butuh pengalaman. Dan bagi saya ini adalah kesalahan besar dari PSSI saat ini,” ujar Radja Nainggolan, dikutip dari laman transfermarkt.id.

Pernyataan Radja Nainggolan tersebut sejatinya menyoroti keinginan PSSI yang dirasa terlalu gegabah menaturalisasi Jens Raven. Menurutnya, Jens Raven masih belum layakn dinaturalisasi karena belum mendapatkan kontrak profesional dan hanya bermain untuk tim kelompok umur, yakno FC Dordecht U-21 yang merupakan tim junior FC Dordecht yang berkompetisi di liga Belanda.

Jens Raven Disinyalir Akan Menjadi Proyek Jangka Panjang Bagi Timnas

Penyerang Keturunan, Jens Raven (Kiri) Saat Berfoto Dengan Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (Tengah) dan Rafael Struick (Kanan). (instagram.com/jensraven9)

Kendati menimbulkan pro-kontra, proses naturalisasi Jens Raven kemungkinan besar akan tetap dilanjutkan oleh PSSI mengingat sang pemain sudah menyatakan bersedia membela timnas Indonesia. Uniknya, kasus yang dialami oleh Jens Raven saat ini hampir mirip seperti yang dialami oleh Rafael Struick beberapa tahun lalu.

Rafael Struick sebelum dinaturalisasi guna membela timnas Indonesia memang hanya membela klub U-21 dari ADO Den Haag. Namun, dirinya kemudian dipromosikan oleh manajemen tim ke klub senior karena dirasa sudah layak bermain dengan skuad inti. Namun, Rafael Struick juga sesekali masih bermain dengan tim U-21 karena usianya masih memungkingkan dan tidak menyalahi aturan liga Belanda U-21.

Jika dilihat lebih jauh, program naturalisasi usia muda ini memang sejalan dengan keinginan PSSI dan Shin Tae-yong yang ingin membangun kekuatan timnas Indonesia sejak usia muda. Bahkan, rata-rata pemain yang dinaturalisasi oleh timnas Indonesia dalam 2-3 tahun terakhir didominasi pemain berusia dibawah 25 tahun. Tentunya hal ini pula yang menjadi landasan PSSI ingin memproses naturalisasi dari Jens Raven.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

zahir zahir