Laga timnas Indonesia U-23 lawan Irak pada perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024, Kamis (2/5/2024) menghadirkan fakta baru. Kelelahan sangat kentara pada diri para pemain, terutama para pemain yang selama ini dimainkan Shin Tae-yong.
Akibat kelelahan pada sebagian pemain ini melahirkan beberapa kritik langkah Shin Tae-yong memforsir beberapa pemain tertentu. Sementara itu ada sekitar 3 pemain yang belum dimainkan. Sebuah situasi yang terkesan ironis.
Berkaitan dengan apa yang dilakukan Shin Tae-yong, muncul pendapat dari mantan pelatih nasional, Nil Maizar.
“Ini menarik untuk dievaluasi, saya mungkin berpikiran bahwa STY nggak berani menurunkan di luar yang ada saat ini karena memang kedalaman skuad kita tidak sebagus yang ada di tim-tim lain seperti Irak atau Uzbekistan,” kata Nil Maizar dilansir dari suara.com, Selasa (7/5/2024).
Situasi inilah yang dihadapi Shin Tae-yong dengan timnas yang dibawanya. Jika melihat Uzbekistan, Irak, Jepang, maupun Korea Selatan bisa memainkan semua pemain yang dibawanya, itu hal yang wajar. Pada negara-negara tersebut jarak antara pemain utama dengan pelapis tidak terlalu jauh.
Sebagai contoh saat timnas Indonesia U-23 melayani Uzbekistan dengan menempatkan Ramadhan Sananta. Keberadaan Sananta karena Rafael Struick tidak dapat dimainkan. Faktanya lini depan Indonesia sulit membongkar lini pertahanan Uzbekistan. Sananta tidak sehebat Struick dalam mengacak-acak lini pertahanan lawan.
Demikian pula dengan penempatan Ferari di lini belakang. Dalam beberapa momen tampak Ferari gagal memerankan fungsinya, ditambah lagi permainan sembrono bek Persija Jakarta ini sering membahayakan tim.
“Kalau misalnya Justin (Hubner) nggak main, Nathan (Tjoe-A-On) nggak main, lah siapa yang mau main lagi,” tambahnya.
Oleh karena itu Nil Maizar mendorong Shin Tae-yong untuk berburu pemain lagi. Tujuannya sederhana, menemukan pemain pelapis yang secara kualitas tidak jauh dari pemain utama. Langkah ini bisa diambil dari BRI Liga 1 atau mungkin menambah pemain naturalisasi.
Langkah ini perlu dilakukan sesuai dengan target Indonesia untuk berbicara lebih banyak di level Asia bahkan dunia. Situasi tim yang jomplang berpotensi pelatih kesulitan dalam menyusun strategi permainan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Media Asing Sebut Erick Thohir Ketakutan Perubahan UU Naturalisasi Vietnam
-
Tiket Pembukaan Piala Presiden 2025 Mulai Dijual, Harga Dijamin Terjangkau!
-
Mikel Jauregizar Tolak Mentah-Mentah Tawaran Naturalisasi dari Timnas Malaysia
-
Gagal Lewati Australia, Indonesia Harus Puas di Posisi 6 AVC Nations 2025
-
Lakukan Comeback Epic, Timnas Voli Indonesia Sikat Vietnam dengan Skor 3-2
Artikel Terkait
-
Timnas Indonesia U-23 Unggul Kekompakan Ketimbang Guinea Jelang Bentrok di Playoff Olimpiade Paris 2024
-
Persiapan Terakhir Timnas Indonesia Hadapi Guinea, Menunggu Racikan Super Ketat Shin Tae-yong
-
Rafael Struick Dinominasikan Jadi Future Star of The Tournament Piala Asia U-23 2024, Ayo Divote!
-
Baru Urus Naturalisasi, Skill Calvin Verdonk Langsung Bikin Netizen Takjub
-
Banyak yang Caci Maki ke Timnas Indonesia, Menpora: Artinya Kepedulian Kepala Olahraga Meningkat
Hobi
-
Gaet Lucas Gama, Persik Kediri Komitmen Perbaiki Kesalahan di Musim Kemarin
-
Jordi Amat Punya Pengalaman Mentereng, OTW Jadi The Next Kapten Persija?
-
Mauricio Souza Beri Sinyal Duetkan 'Pentolan' Timnas Indonesia di Persija Jakarta
-
Kalahkan Marc Marquez, Fabio Di Giannantonio Tercepat di Sesi Latihan
-
Fakta Menggelitik Piala Presiden 2025: Gelar Juara Berlabuh ke Tim dari Negara Tanpa Presiden!
Terkini
-
Ulasan Novel The Castle Karya Kafka: Potret Dingin Birokrasi yang Membungkam
-
Gak Perlu Cemas Lagi! 4 Rekomendasi Pelembap Aman untuk Skin Barrier Bumil dan Busui
-
Review Film Fox Hunt: Kisah Nyata Penipuan 17,4 Miliar yang Penuh Aksi!
-
BPJS Kesehatan Pangkas 21 Layanan: Efisiensi Anggaran atau Eliminasi Hak Rakyat?
-
5 Drachin Tayang Juli 2025, Ada Drama Reuni Zhao Jinmai dan Zhang Linghe