Beberapa waktu lalu ada wacana yang menyebut akan ada klub yang berkompetisi di kasta tertinggi liga Indonesia atau Liga 1 yang isinya bermaterikan para pemain berlabel timnas Indonesia. Hal ini sendiri juga disinggung oleh salah satu anggota komite eksekutif PSSI (Exco), Arya Sinulingga. Melansir dari akun tiktok @INewsofficial, Arya Sinulingga menyebut bahwa rencana tersebut bisa menjadi kenyataan dan melihat dari apa yang dilakukan oleh federasi sepakbola Uzbekistan.
“Uzbekistan itu semua tiga tahun pemainnya disatukan dalam satu klub namanya Olympic. Kemudian dimasukkan dalam Liga Primer mereka,” ujar Arya Sinulingga.
Hal tersebut kemudian disebutnya menjadi salah satu inspirasi dan dasar bagi PSSI untuk meniru langkah sejenis dengan berencana memasukkan para pemain timnas Indonesia, khususnya timnas Indonesia kelompok umur dalam satu klub guna menjaga kekompakan dan chemistry kedepannya.
Eks-Ketum PSSI, Nurdin Halid Tanggapi Wacana Klub Khusus Timnas
Menanggapi rencana PSSI tersebut, mantan ketua umum PSSI era 2003-2011, yakni Nurdin Halid menyebut langkah yang akan dilakukan oleh PSSI tersebut dirasa kurang cocok dengan kultur sepakbola Indonesia dan akan sulit berhasil jika kembali diterapkan. Pasalnya, menurut Nurdin Halid wacana sejenis sudah seringkali dilakukan oleh pemerintah dan PSSI. Namun, tidak ada yang menemui kesuksesan secara masif.
“PSSI di zaman Pak Agum (Gumelar), di zaman Pak Azwar (Anas), di zaman saya juga, kita berlakukan. Contohnya Primavera. (Primavera) di sana dua tahun di Eropa ikut kompetisi. Gagal juga. Pernah kita menggagas di PSSI untuk pemain-pemain nasional kita digabungkan dalam satu klub ikut kompetisi di Indonesia. Klub-klub keberatan. Kita juga mengkaji bahwa kalau itu (pemain Timnas) disatukan, berhadapan dengan klub lain, pasti dihajar,” ujar Nurdin Halid.
Sejatinya beberapa waktu lalu ada rencana yang menyebut bahwa pemain timnas Indonesia U-20 dan U-23 akan disatukan dalam klub Bhayangkara Presisi FC guna menjaga chemistry antar pemain. Namun, pemain yang disatukan tersebut bukanlah para pemain abroad atau keturunan. Akan tetapi, wacana tersebut memang hingga kini belum direalisasikan karena masih menyangkut banyak pro dan kontra di beberapa kalangan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
3 Fakta Menarik Timnas Indonesia U-17 di Fase Grup C Piala Asia U-17 2025
-
3 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Layak Promosi ke Level Timnas U-20
-
Lolos Piala Dunia U-17 2025, 3 Pemain Keturunan Ini Bisa Dinaturalisasi!
-
Gemilang Bersama Timnas U-17, Nova Arianto Berpeluang Latih Timnas U-20?
-
Indonesia vs. Afghanistan: Bisa Jadi Ajang Eksperimen Bagi Nova Arianto?
Artikel Terkait
-
Zahaby Gholy Gemilang, Eks Pemain Barcelona ke Persija Jakarta: Masa Depan Cerah
-
UPDATE Nasib Rafael Struick: Tersisih di Timnas Indonesia, Kini Dicoret Brisbane Roar
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Daftar Lengkap Tim yang Lolos ke Perempatfinal Piala Asia U-17 2025, Indonesia Bersama Raksasa Asia
-
Fakta Unik 4 Wakil Asia Tenggara di Piala Asia U-17: Semua Hasil Terwakili!
Hobi
-
Malut United akan Kerja Cerdas Hadapi Persis Solo, Persiapan Sudah Matang?
-
Fakta Unik 4 Wakil Asia Tenggara di Piala Asia U-17: Semua Hasil Terwakili!
-
Sempat Deadlock, Timnas Indonesia Hajar Afghanistan Dua Gol Tanpa Balas
-
BAC 2025: Jadwal Laga Perempat Final 7 Wakil Indonesia
-
3 Fakta Menarik Timnas Indonesia U-17 di Fase Grup C Piala Asia U-17 2025
Terkini
-
Asyik Buat Dance, Kai EXO Bagikan Detail 2 B-side Track di Album Wait On Me
-
Rilis sejak Libur Lebaran, Box Office Indonesia Diisi Pabrik Gula dan Jumbo
-
Ulasan Novel 14 Ways to Die: Mencari Pembunuhan Berantai 'Magpie Man'
-
Sinopsis Drama Speak for the Dead, Dibintangi Lu Xiao Lin dan Wang Zhen
-
Collective Moral Injury, Ketika Negara Durhaka pada Warganya