Timnas Indonesia U-23 harus menelan kekalahan tipis dari Guinea di laga play off ajang Olimpiade Paris 2024. Menyadur laman Suara.com (9/5/2024), pada pertandingan yang berlangsung pada Kamis (9/5/2024) malam di Clairefontaine-en-Yvelines, selatan Paris tersebut, Witan Sulaeman dan kolega kalah tipis satu gol tanpa balas.
Dari laman yang sama disebutkan bahwa satu-satunya gol yang memuat langkah Indonesia terhenti menuju Olimpiade diciptakan oleh Illaix Moriba melalui titik penalti ketika pertandingan memasuki menit ke-28. Hadiah penalti sendiri dihadiahkan kepada Guinea karena wasit pemimpin pertandingan menilai Witan Sulaeman melakukan pelanggaran terhadap akselerasi pemain Guinea di area kotak penalti Indonesia.
Namun sayangnya, pertandingan ini sendiri sejatinya berlangsung mengecewakan dan di luar ekspektasi para pencinta sepak bola. Bukan terkait penampilan ataupun performa dari para pemain Timnas Indonesia, namun lebih ke permainan yang dipertontonkan oleh Guinea pada pertandingan tersebut.
Seperti yang kita ketahui bersama, sebelum pertandingan bababk play off Olimpiade yang mempertemukan antara Guinea melawan Indonesia dimulai, para pendukung Indonesia sempat dibuat ketar-ketir karena komposisi pemain yang dimiliki oleh tim lawan. Selain dihuni oleh pemain yang memiliki skill cukup baik, Guinea juga dihuni oleh para pemain yang memiliki fisik tinggi besar, kekar dan kuat khas para pemain benua Afrika.
Maka tak mengherankan jika menjelang pertandingan dimulai, banyak yang mendoakan keselamatan para pemain Indonesia, alih-alih mendoakan mereka untuk memenangi laga. Sebuah hal yang wajar karena memang jika dilihat secara postur, para pemain Guinea menang dari sisi apapun dibandingkan dengan skuat Garuda Muda.
Namun sayangnya, ketika pertandingan dimulai, para pemain Guinea justru menampilkan permainan lembek yang sangat bertolak belakang dengan kondisi fisik mereka. Alih-alih beradu teknik tinggi dengan para penggawa Garuda, pemain-pemain Guinea justru memainkan sepak bola rendahan dengan melakukan banyak drama di sepanjang jalannya laga.
Ketika terjadi benturan dengan para pemain Indonesia pun mereka sering terjatuh, sehingga membuat hal tersebut menjadi sebuah hal yang sangat kontras dengan penampilan fisik yang dimiliki. Agak lucu memang jika kita melihat pertandingan tersebut.
Para pemain Guinea yang besar-besar, justru seringkali tersungkur saat melakukan duel melawan Pasukan Garuda Muda. Tak hanya itu, mereka pun seringkali merengek dan selalu mencoba untuk menarik perhatian wasit.
Tentu sebagai penggemar sepak bola kita kecewa. Semula, kita harapkan dapat suguhan laga kelas dunia, namun ang terjadi tak lebih dari sebuah drama.
Baca Juga
-
Semifinal Piala AFF U-23: 3 Pahlawan Skuat Garuda saat Mengempaskan Thailand, Siapa Saja?
-
Yotsakorn Burapha dan Gol ke Gawang Indonesia yang Selalu Bawa Petaka bagi Thailand
-
Meski Kalahkan Thailand, Catatan Gerald Vanenburg Ternyata Masih Kalah dari 2 Pendahulunya
-
Rekor 3 Pertemuan Yotsakorn Burapha vs Timnas Indonesia, Semuanya Berakhir Zonk!
-
Piala AFF U-23 dan Buyarnya Prediksi yang Dituliskan oleh Induk Sepak Bola Asia Tenggara
Artikel Terkait
Hobi
-
Semifinal Piala AFF U-23: 3 Pahlawan Skuat Garuda saat Mengempaskan Thailand, Siapa Saja?
-
Pol Espargaro Komentari Performa Pecco Bagnaia: Dia Terlihat Tidak Nyaman
-
Menang Telak Lawan Arema, Performa Persija Jakarta Lampaui Ekspektasi
-
Piala AFF U-23: Bukti Totalitas Gerald Vanenburg Demi Timnas Indonesia
-
Bangga, Gigi Dall'igna Buktikan Keputusannya Pilih Marc Marquez Tidak Salah
Terkini
-
Ulasan Novel Summer in the City:Cinta Tak Terduga dari Hubungan Pura-Pura
-
Kulit Glowing Bebas Noda Hitam! 4 Moisturizer yang Mengandung Symwhite 377
-
4 OOTD Soft Chic ala Kang Hanna, Bisa Buat Ngampus Sampai Ngopi!
-
Review Anime Tasokare Hotel, Kisah Sebuah Penginapan Antara Dua Dunia
-
Bintangi The Savant, Jessica Chastain Siap Bongkar Kejahatan di Dunia Maya