Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | M. Fuad S. T.
Presiden FIFA, Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat hadir di laga play off Olimpiade antara Indonesia melawan Guinea (pssi.org)

Harapan Timnas Indonesia U-23 untuk merebut satu-satunya tiket yang tersisa ke ajang Olimpiade Paris 2024 akhirnya musnah. Pada pertandingan yang berlangsung di Clairefontaine, Paris, Prancis tersebut, Pasukan Muda Merah Putih harus tertunduk lesu setelah kalah tipis satu gol tanpa balas dari Guinea.

Pasca pertandingan sengit yang berlangsung pada Kamis, 9 Mei 2024 malam tersebut, Presiden FIFA, Gianni Infantino yang turut hadir dalam pertandingan tersebut langsung mengunggah sebuah foto di akun instagramnya. Dalam unggahannya di instagram @gianni_infantino (9/5/2024), sosok yang menjadi orang nomor satu di tubuh FIFA ini menuliskan kalimat apresiatif kepada penggawa Garuda dan para pendukungnya, disertai dengan foto sebelas pertama Pasukan Muda Merah Putih di laga melawan Guinea tersebut.

"Pesanku untuk semua orang yang mencintai sepak bola Indonesia, banggalah dengan tim kalian, selalu dukung mereka dengan penuh gairah karena mereka tengah bergerak ke arah yang benar," tulis pria berdarah Italia tersebut.

"Aku melihat mereka bermain di Clairefontaine/Paris hari ini, dan aku katakan bahwa tim ini kehilangan pertandingan bersejarah di kualifikasi untuk Olimpiade dengan hasil yang sanga-sangat ketat. Terima kasih untuk semuanya, PSSI, yang dipimpin oleh Presiden Erick Thohir, untuk semua kerja keras yang fantastis sejauh ini, dan FIFA akan terus mendukungmu di jalan ini," tambah pria yang menjabat sebagai Presiden FIFA semenjak 2016 lalu tersebut.

Namun sayangnya, di unggahan tersebut, Gianni Infantino sama sekali tak menyebutkan kepemimpinan wasit Francois Letexier yang beberapa kali menimbulkan kontroversi. Selain menghadiahi Guinea dengan dua penalti absurd, wasit asal Prancis tersebut juga memberikan kartu merah kepada Shin Tae-yong yang dinilai terlalu keras dalam melakukan protes. 

Meskipun tampil sangat baik pada pertandingan tersebut, namun pada akhirnya Skuat Garuda Muda harus kalah karena satu gol hadiah penalti dari wasit Francois Letexier yang menilai Witan Sulaeman melakukan pelanggaran di petak penalti Indonesia. Memang, pada pertandingan tersebut, kepemimpinan wasit Letexier kurang maksimal, dan membuat beberapa keputusan vital yang menguntungkan kubu Guinea.

Meskipun kepemimpinan wasit tak disinggung olehnya, namun setidaknya dari apa yang dituliskan oleh Infantino, kita jadi tahu bahwa di bawah kepemimpinan Erick Thohir, arah persepakbolaan Indonesia saat ini berada di jalur yang benar, bukan?

M. Fuad S. T.