Penurunan performa timnas Indonesia U-23 saat menghadapi Guinea dalam babak play-off Olimpiade Paris 2024, Kamis (9/5/2024) disebabkan intensitas pertandingan yang mereka jalani selama ini. Jika dihitung dengan pertandingan uji coba, Piala Asia U-23 2024, dan babak play-off, anak asuh Shin Tae-yong menjalani 8 kali pertandingan.
Delapan pertandingan tersebut dilahap dalam rentang waktu sekitar 40 hari. Secara rata-rata mereka bermain setiap 5 hari sekali. Ditambah lagi, pertandingan yang mereka jalani dengan intrensitas tinggi.
Timnas Indonesia yang saat mulai terjun di ajang Piala Asia U-23 2024 tidak dianggap sama sekali, ternyata memberikan kejutan sempurna. Mulai dari menyingkirkan Australia dan Yordania, hingga mengalahkan Korea Selatan pada, Jumat (26/5/2024).
Langkah timnass Indonesia baru terhenti di tangan Uzbekistan dan Irak untuk merebut peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024. Partai semifinal berhadapan dengan Uzbekistan, menjadi penyebab kegagalan melangkah ke babak final.
Langkah selanjutnya dihadang oleh Irak, sehingga gagal untuk merebut tempat ketiga sekaligus mendapat tiket otomatis Olimpiade Paris 2024. Sehingga Indonesia harus melalui babak play-off berhadapan dengan wakil Afrika, Guinea. Hasilnya Indonesia kalah dengan skor tipis, 0-1.
Rangkaian pertandingan yang dijalani Marselino dan kawan-kawan tidak bisa dianggap enteng. Lawan-lawan yang merupakan jago-jago sepak bola Asia, memaksa anak asuh Shin Tae-yong memberikan perlawanan jauh di atas kemampuan mereka.
Saat mengalahkan Korea Selatan, secara logika apa yang Marselino lakukan di luar batas kemampuan. Bermain 120 menit dengan tempo tinggi, menjalani drama adu penalti hingga 12 tendangan, membuat mereka lelah luar dalam.
Maka sangat wajar setelah pertandingan menghadapi Korea Selatan, performa timnas Indonesia U-23 tampak menurun. Puncaknya adalah saat berhadapan dengan Guinea yang masih segar.
Namun di atas semua itu, timnas Indonesia mendapatkan banyak pengalaman berharga. Selama 1,5 bulan petualangannya, mereka menghadapi lawan beragam. Mulai dari Asia Barat, Timur, Tengah, hingga Afrika.
Bekal ini menjadi modal berharga untuk perkembangan mereka. Ke depannya, gemblengan yang didapat selama 1,5 bulan ini akan membentuk timnas Indonesia U-23 menjadi kekuatan yang diperhitungkan di Asia.
Baca Juga
-
Tekuk Vietnam Lewat Adu Penalti, Filipina Kejutan Sempurna SEA Games 2025
-
Timnas Futsal Putri Lolos ke Final, Kalahkan Thailand Lewat Adu Penalti
-
Kalahkan Filipina 3-0, Rivan Nurmulki Jaga Asa Medali Emas Voli SEA Games
-
Pencapaian Medali Emas on the Track, Erick Thohir Puas Penampilan Atlet
-
Alwi Farhan dan Ubaidillah, Masa Depan Sektor Tunggal Putra Indonesia
Artikel Terkait
-
3 Pemain Lokal Andalan STY di Timnas Indonesia yang Terancam Posisinya dengan Hadirnya Pemain Naturalisasi
-
Elkan Baggott Tak Dipanggil ke Skuad Kualifikasi Piala Dunia 2026, Buntut Cuek Saat Playoff Olimpiade Paris 2024?
-
Cuma Panggil 2 Kiper Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Tunggu Maarten Paes?
-
2 Pemain Abroad Timnas Indonesia Sudah Lama Tak Dipakai Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Bisa Panggil Lho Buat Lawan Irak
-
Jadi Minoritas di Korea Selatan, Selebgram Bianca Kartika Harus Tempuh Perjalanan 1 Jam Demi Beli Cabai dan Bakso Halal
Hobi
-
John Herdman Jadi Kandidat Pelatih Paling Masuk Akal, Kok Bisa?
-
Kemenangan Dianulir FIFA, Status Kelolosan Malaysia ke Piala Asia 2027 di Ujung Tanduk!
-
PSSI Cari Pelatih Berpengalaman Piala Dunia, John Herdman di Ambang Pintu?
-
Bakal Tentukan Pelatih Anyar dalam Waktu Dekat, PSSI Harus Belajar dari Kasus STY dan Indra Sjafri
-
Indra Sjafri dan Perjalanan Pengabdian 14 Tahun untuk Tanah Air yang Berakhir Antiklimaks
Terkini
-
Beri Warna Baru, Ado Bawakan Lagu Tema Pembuka Chibi Maruko-chan
-
Ingin Foto Secantik "It Girl"! Sontek 5 Pose Selfie ala Jang Wonyoung IVE!
-
Ulasan Novel Grass, Kesaksian Sunyi Perempuan Korban Perang
-
Feminin hingga High-fashion! Ini 4 Inspirasi Outfit Natal ala Karina aespa
-
Bikin Pangling! Ini Penampilan Hugh Jackman di Film The Death of Robin Hood