Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (pssi.org)

Sebelum melakoni laga lanjutan babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Putaran Kedua melawan Irak dan Filipina, Timnas Indonesia menjadwalkan sebuah laga uji coba melawan Tanzania. Melansir laman Suara.com (29/5/2024), pertandingan antara Pasukan Merah Putih melawan negara dari benua Afrika tersebut akan tersaji pada Minggu (2/6/2024) di Stadion Madya, Jakarta.

Meskipun pertandingan ini merupakan laga yang berada di luar jadwal resmi FIFA dan hanya menjadi sebuah laga persiapan jelang pertarungan sesungguhnya, namun sejatinya Timnas Indonesia harus memforsir kemenangan dari sang lawan. Bukan hanya demi meningkatkan mentalitas para pemain dalam menyongsong pertarungan menentukan melawan Irak, namun juga demi bisa menghindari kritikan yang lebih pedas kepada Timnas Indonesia, dan coach Shin Tae-yong pada khususnya.

Hal ini tak lepas dari sejarah pertemuan kedua kesebelasan yang terjadi sekira 27 tahun lampau. Melansir laman 11v11.com, Timnas Indonesia sendiri pertan bersua dengan Tanzania pada tanggal 14 September 1997 lalu.

Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Siliwangi Bandung tersebut, Timnas Indonesia sukses membekuk Tanzania dengan skor yang cukup meyakinkan, 3-1. Mengacu data yang dirilis oleh laman national-football-teams.com, gol-gol kemenangan Pasukan Garuda tersebut diciptakan oleh brace Kurniawan Dwi Yulianto pada menit ke-28 dan 83, serta sebiji gol lainnya disumbangkan oleh gelandang tengah Timnas Indonesia, Fakhri Husaini pada menit ke-22.

Nah, inilah yang menjadi titik fokus alasan mengapa anak asuh coach Shin Tae-yong harus memforsir kemenangan. Adanya sosok Fakhri Husaini dalam skuat yang mengalahkan Tanzania pada 27 tahun lalu, menjadikan alasan pertandingan nanti harus bisa diamankan.

Karena jika tidak, bukan tak mungkin coach Fakhri akan kembali memberikan kritikan terhadap permainan Timnas Indonesia, ataupun pola kepelatihan dan gaya permainan yang dikembangkan oleh STY. Karena kita ketahui bersama, coach Fakhri merupakan sosok yang getol memberikan kritik terhadap capaian-capaian Timnas Indonesia, serta kinerja yang dilakukan oleh coach STY secara terbuka.

Coba bayangkan, jika pertandingan nanti Timnas Indonesia tak mampu meraih kemenangan seperti halnya 27 tahun lalu, pasti akan ada kritik yang lebih pedas dari coach Fakhri Husaini kepada STY dan Timnas Indonesia. Terlebih lagi, di laga tersebut, coach Fakhri juga menjadi salah satu penentu kemenangan Pasukan Merah Putih.

Jadi, mau tak mau Timnas Indonesia harus meraih kemenangan di laga uji coba melawan Tanzania, jika tak ingin mendapatkan kritikan yang lebih pedas lagi dari coach Fakhri!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

M. Fuad S. T.