Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Desyta Rina Marta Guritno
Davide Tardozzi (Instagram/@davidetardozzi)

Drama perebutan kursi Ducati pabrikan memang sudah berakhir, tapi cerita dibalik peristiwa tersebut masih menarik untuk dibahas.

Seperti penyataan Davide Tardozzi yang mengatakan bahwa sebenarnya mereka masih berupaya untuk mempertahankan Jorge Martin di Ducati.

Ya, meskipun kepergian Martin ke Aprilia seolah mendadak karena Ducati sudah memilih Marc, ternyata sebelum itu tim merah sudah berupaya untuk mempertahankan Martin.

Tidak hanya Gigi Dall'Igna (Manajer Umum Ducati Corse) yang merasa kakinya gemetar saat memikirkan hal ini, Davide Tardozzi (Manajer Tim Ducati MotoGP) juga merasakan hal yang sama.

Situasi memaksa dua tokoh penting di Ducati ini untuk berpikir keras guna memilih siapa yang akan menduduki kursi pembalap kedua di Ducati pabrikan musim 2025.

Melansir dari laman Motorcycle Sports, Tardozzi mengaku bahwa saat itu tim tengah berada di persimpangan jalan. Sebelum akhirnya memutuskan untuk memberi kursi tersebut kepada Sang 8 kali Juara Dunia, Marc Marquez. Situasi ini sekaligus memaksa Ducati untuk harus rela melepas Jorge Martin ke pabrikan lain, yakni Aprilia.

Ada rumor yang mengatakan bahwa Martin telah menerima klausul kontrak dengan Ducati, di mana dia bisa saja tidak jadi direkrut oleh tim merah jika Marc Marquez meraih gelar juara dunia.

Ini dilakukan agar Martin masih mau menunggu setidaknya hingga akhir musim. Akan tetapi di sisi lain, Marc Marquez tidak menerima klausul tersebut (tetap ingin bersama Ducati, entah mendapat gelar atau tidak). Hal tersebut kemudian menyebabkan Ducati enggan kehilangan Marc.

"Kalau begitu, jelas sangat disayangkan kami harus mengatakan tidak kepada Jorge. Kami berusaha mempertahankan kedua pembalap hingga tak memungkinkan lagi, dan kami berada di persimpangan jalan," ungkap Tardozzi.

Dalam situasi yang semakin runyam inilah yang mungkin membuat Jorge Martin memilih untuk segera bergabung dengan tim lain, selain untuk mengobati rasa sakit hati, dia juga harus segera mengamankan kursi di tim pabrikan sebelum diambil oleh pembalap lain.

Terlepas dari itu huru-hara Martin dan Marquez, Davide Tardozzi juga turut menyinggung soal Pecco Bagnaia. Pembalap dengan dua gelar juara dunia tersebut dipastikan akan tetap menjadi 'prioritas'.

"Pecco mendapat kepercayaan penuh dari kami, dia telah memberikan pedoman pengembangan sepeda dalam beberapa tahun terakhir, sehingga Pecco adalah prioritas kami," lanjutnya.

Menurut Tardozzi, salah satu bentuk prioritasnya kepada Pecco adalah memilihkan rekan setim terbaik. Kini rencana tersebut sudah terwujud, di mana Pecco musim depan akan memiliki rekan setim yang sempurna, yakni seorang delapan kali juara dunia, Marc Marquez.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Desyta Rina Marta Guritno