Pembalap sekelas Marc Marquez memang pantas mendapatkan semua hal yang terbaik di dalam dunia MotoGP, mulai dari tim, motor, bayaran, dan sebagainya.
Bukan tanpa alasan, Marc adalah pembalap dengan talenta balap yang luar biasa. Melansir dari situs resmi MotoGP, motogp.com, dia sudah meraih delapan kali gelar juara dunia di semua kelas.
Ditambah dengan skill adaptasinya dari motor Honda ke Ducati yang sangat cepat dan baik, bahkan lebih baik dari adiknya, Alex Marquez, yang sudah lebih lama mengendarai Desmosedici.
Dengan mudah Marc bisa mendapat semua yang dia mau, termasuk kursi pabrikan Ducati yang dia raih walau belum satu tahun bergabung bersama tim satelitnya.
Terlepas dari semua drama yang ada, Marc Marquez memang berada di tempat yang tepat, Ducati pun juga layak mendapatkan sosok berbakat seperti Marc.
Penolakan Marc terhadap Pramac, sekaligus keinginannya untuk mendapat tim pabrikan musim depan, membuat pembalap bernomor 93 tersebut seolah menegaskan bahwa tempatnya adalah di tim terbaik.
Dulu saat baru mentas dari kompetisi Moto2, Marc langsung bergabung dengan Repsol Honda, salah satu tim pabrikan yang kuat pada masa itu, untuk menggantikan salah satu pembalap legenda MotoGP, Casey Stoner.
Sejak saat itu, Marc tidak tanggung-tanggung dalam berkompetisi, dia cepat beradaptasi dan tampil menjadi juara dunia di musim pertamanya.
Bersama Repsol Honda, Marc meraih enam kali gelar juara dunia di kelas MotoGP, sebelum akhirnya Honda mengalami kemunduran beberapa musim terakhir ini.
Meskipun ada banyak rekor yang dia ciptakan bersama pabrikan Jepang ini, Marc sepertinya merasa bahwa Honda bukan lagi tempatnya.
Tim terbaik saat ini adalah Ducati, Marc yang mengetahui hal tersebut memanfaatkan kosongnya kursi Gresini Racing untuk menguji kemampuannya.
Terbukti, dalam tujuh race pertama saja, Marc tampil menjadi salah satu kontender juara dunia musim ini, padahal dia hanya memakai GP23, motor yang notabene satu tahun lebih tua.
Akan tetapi, Marc melakukan pekerjaannya dengan baik, dia kini sudah berhasil meraih apa yang seharusnya menjadi miliknya, yakni sebuah tempat di tim pabrikan terbaik di MotoGP, Ducati Lenovo Team.
Musim depan, Marc akan berkompetisi dengan motor baru. Akankah dia kembali meraih kejayaannya yang dalam empat tahun terakhir sempat padam?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Dua Pembalapnya Bernasib Beda, Davide Tardozzi Tetap Dukung Tanpa Membedakan
-
Resmi Comeback, Luca Marini Akan Jalani Tes Privat di Sirkuit BRNO
-
Jelang GP Sachsenring, Pecco Bagnaia Tak Silau dengan Prestasi Marc Marquez
-
Dipepet Mercedes, Benarkah Max Verstappen Sudah Siap Tinggalkan Red Bull?
-
Enea Bastianini Tampil Brutal di GP Belanda 2025, Masalah KTM Beres?
Artikel Terkait
Hobi
-
Persebaya Segera Perkenalkan Skuad Resmi, Gelar Tur hingga Launching Game
-
Masih Menjadi Misteri! Bakal Seperti Apa Skema Gerald Vanenburg di Timnas Indonesia U-23?
-
Lolos Otomatis ke Piala Asia, Timnas Indonesia U-17 Dapatkan Keuntungan dan Kerugian Sekaligus
-
Sama-Sama Alumni Liga Denmark, Nasib Kevin Diks Bak Langit dan Bumi dengan Andalan Malaysia
-
Dua Pembalapnya Bernasib Beda, Davide Tardozzi Tetap Dukung Tanpa Membedakan
Terkini
-
10 Hari Debut, Allday Project Raih TRofi Pertama Lagu Famous di M Countdown
-
Menu of Happiness; Lanjutan Kisah di Balik Sepiring Makanan Detektif Rasa
-
Spesifikasi Vertu Ironflip, HP Lipat Desain Eksklusif dengan Harga Melangit
-
ZTE Luncurkan Nubia Focus 2 5G di Pasar Indonesia, Harga Rp 2 Jutaan dengan Ragam Fitur AI
-
Deja Vu oleh Rescene: Menelusuri Kenangan Demi Mencari Momen Tak Terlupakan