Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Jordi Amat saat membela Timnas Indonesia di laga melawan Irak pada 6 Juni 2024 (pssi.org)

Pasca memastikan diri lolos ke ronde ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Timnas Indonesia mau tak mau harus segera melakukan banyak pembenahan.

Selain dituntut untuk segera bisa mengatasi permasalahan di sektor penyerangan yang tak kunjung mendapatkan solusi, pelatih Shin Tae-yong juga wajib memberikan atensi tersendiri terkait permainan seorang Jordi Amat.

Bukan tanpa alasan, pasalnya pemain berdarah Indonesia-Spanyol tersebut belakangan ini memang tengah hobi "ngelord" dan menampilkan performa yang jauh dari kualitas aslinya.

Bahkan, melansir laman Suara.com (6/6/2024), pemain belakang berusia 32 tahun tersebut tercatat telah empat kali mencatatkan "dosa" saat membela Timnas Indonesia.

Mulai dari dosa melakukan blunder, menyumbangkan gol bunuh diri, hingga yang terakhir pada laga melawan Irak di SUGBK pada 6 Juni 2024 lalu, mantan pemain Swansea tersebut kembali menyumbangkan satu dosa lagi dengan membawa pulang kartu merah langsung untuk Timnas Indonesia.

Melihat performa menurun yang kini tengah meliputi seorang Jordi Amat, tentunya coach Shin harus bisa mengambil sebuah keputusan yang berani, dengan memarkir sementara pemain yang satu ini.

Pasalnya, "dosa-dosa" yang dilakukan oleh Jordi Amat, kerap kali membawa kesialan bagi Timnas Indonesia, sehingga mau tak mau pelatih asal Korea Selatan tersebut harus melakukan penyegaran di sisi pertahanan.

Dan faktanya lagi adalah, ketika Timnas Indonesia tak diperkuat oleh Jordi Amat, permainan Pasukan Garuda justru terkesan meningkat. Seperti contoh, di dua laga melawan Vietnam pada tanggal 21 dan 26 Maret 2024 lalu, lini pertahanan Indonesia terlihat tampil lebih baik daripada saat diperkuat oleh Jordi Amat.

Pun ketika di laga pamungkas melawan Filipina lalu, sektor belakang Timnas Indonesia yang diisi oleh Jay Idzes, Rizky Ridho dan Justin Hubner, bisa bermain lebih tenang dan cenderung lebih impresif daripada saat ada Jordi Amat di dalamnya.

Bukan karena memang lawan yang dihadapi berbeda kelas, namun statistik yang dirilis oleh beragam media pun juga menunjukkan demikian.

Jadi, untuk kali ini, STY harus berani dalam mengambil keputusan terkait Jordi Amat!

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.