Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | M. Fuad S. T.
Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Australia di babak semifinal Piala AFF U-16 edisi 2024 (pssi.org)

Perjuangan Timnas Indonesia untuk menggapai partai puncak kejuaraan Piala AFF U-16 akhirnya harus terhenti di babak empat besar. Melawan tim kuat Australia di kandang Garuda, anak asuh coach Nova Arianto tersebut harus menelan kekalahan dengan skor 3-5.

Melansir laman aseanfootball, tiga gol yang dilesakkan oleh Indonesia disumbangkan oleh Zahaby Gholy pada menit ke-3 dan 45+5 serta Josh Holong di menit ke 90+3. Sementara lima gol Australia, didentumkan oleh Amlani Tatu di menit ke-23 dan 66, Quinn MacNicol pada menit ke-45+2 dan dilengkapi dengan dwigol dari Anthony Didulica pada menit ke-70 dan 86.

Meskipun kalah dan kemasukan lima gol, namun sejatinya penampilan Pasukan Muda Garuda sangat layak untuk mendapatkan apresiasi. Hal ini tak lepas dari daya juang mereka sepanjang 90 menit permainan, yang selalu saja membuat pihak The Young Socceroos kalang kabut.

Terlebih lagi, melansir laman match report di transfermarkt, Indonesia harus bermain dengan 10 orang saja semenjak menit ke-28 pasca diusirnya Raihan Apriansyah yang mendapatkan dua kartu kuning pada pertandingan tersebut.

Namun, alih-alih bermain loyo, dengan bermodalkan 10 pemain yang tersisa, Pasukan Muda Merah Putih ini justru tampil bak banteng terluka. Mereka tak menunjukkan rasa gentar ketika harus menghadapi 11 pemain Australia yang konstan menaikkan ritme serangannya pasca unggul jumlah pemain.

Berkali-kali Evandra Florasta dan kolega menciptakan peluang di tengah kurungan dan keterbatasan jumlah pasukan. Mengandalkan pola serangan balik cepat, mereka tercatat sukses menjaringkan dua gol tambahan pasca keluarnya Raihan. 

Sebuah hal yang tentunya tak akan mudah dilakukan oleh tim manapun. Karena selain harus berhadapan dengan tim sekelas Australia, mereka juga hanya bermain dengan 10 orang saja. Alhasil, meskipun pada akhirnya harus kebobolan 3 gol di babak kedua, namun sejatinya hal itu lebih dikarenakan fisik dan stamina pemain yang telah terkuras karena serangan bertubi-tubi dari Australia.

Jadi, tak ada yang perlu disesali dengan kekalahan ini, karena bagaimanapun perjuangan anak-anak Garuda sudah maksimal, dan hanya tergelincir karena kurang disiplin saja. Bahkan, dengan 10 pemain pun, mereka masih bisa membuat Australia kalang kabut mempertahankan gawangnya dari kebobolan lebih banyak lagi!

M. Fuad S. T.