Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Desyta Rina Marta Guritno
Fabio Di Giannantonio (Instagram/@fabiodiggia49)

Desas-desus soal perpindahan pembalap MotoGP untuk musim 2025 masih terus berlanjut hingga saat ini. Setelah mencapai klimaksnya dengan kepindahan Marc Marquez ke Ducati, saat ini pasar pembalap mulai menyoroti rider-rider lain. Salah satunya adalah Fabio Di Giannantonio.

Baru-baru ini, pembalap yang berasal dari Italia tersebut dikabarkan tengah menjadi incaran salah satu tim pabrikan yang ada di MotoGP, Monster Energy Yamaha MotoGP.

Beberapa waktu lalu, Yamaha telah meresmikan Prima Pramac Racing sebagai tim pabrikan kedua mereka untuk musim depan. Jika mereka benar-benar menginginkan Diggia dan berhasil mendapatkannya, mungkin dia akan menjadi salah satu opsi untuk mengisi kursi Pramac yang saat ini masih kosong.

Melansir dari laman GPOne, manajemen Yamaha telah menghubungi Diggia untuk membicarakan usulan kerjasama ini dan mengajukan kontrak selama dua tahun.

Pertanyaannya, apakah Fabio Di Giannantonio bersedia menerima tawaran tersebut? Kalau dipikir-pikir lagi, sepertinya agak sulit membayangkan Diggia menerima tawaran Yamaha.

Yang jelas kualitas motor yang akan dia gunakan di VR46 dan Yamaha di musim depan sudah jauh berbeda, kepindahan Pramac ke Yamaha membuat VR46 berkesempatan mendapat motor spesifikasi pabrikan untuk musim 2025. Sedangkan Pramac akan menggunakan motor Yamaha YZR-M1.

Jika Diggia bertahan di VR46, dia akan menggunakan motor dengan kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan dengan yang akan dia dapat jika pindah ke Yamaha.

Apalagi Diggia sudah klop dengan karakteristik motor Ducati, tahun lalu dia berhasil memenangkan race dengan menggunakan GP22, saat ini pun dia juga sudah mulai menyatu dengan GP23.

Sejak awal musim rider bernomor 49 ini memang tampil lebih menjanjikan dibandingkan dengan pembalap GP23 yang lain, kedua setelah Marc Marquez.

Di seri Assen kemarin dia terlihat jauh lebih aktif bertarung dengan pembalap lain, Diggia berhasil finis di P5 untuk sesi sprint race dan P4 untuk sesi main race.

Lewat situasi yang positif ini, sepertinya agak mustahil Diggia mau menerima tawaran tim lain, apalagi jika tawaran tersebut datang dari tim yang kurang kompetitif.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Desyta Rina Marta Guritno