Perburuan tanda tangan Carlos Sainz yang terjadi selama beberapa bulan terakhir ini akhirnya dimenangkan oleh Williams Racing, tim yang berpusat di Oxfordshire, Inggris, tersebut secara resmi telah mengumumkan Sang Pembalap Spanyol bergabung bersama mereka dengan kontrak multi-tahun.
Perjalanan untuk sampai ke titik ini bisa dibilang tidak mudah, meskipun kehilangan kursi di Ferrari, Carlos Sainz sebagai salah satu pembalap yang potensial di grid tentu bisa dengan mudah mendapat tim pengganti.
Pada awal musim lalu, semua pintu masih terbuka untuk Sainz, mulai dari Red Bull, Mercedes, Aston Martin, Alpine, Williams, Sauber, dan Haas.
Namun, seiring berjalannya waktu peluang mulai tertutup, mulai dari Aston Martin yang memperpanjang kontrak Fernando Alonso, kemudian Red Bull dengan Sergio Perez, juga Mercedes dengan pembalap mudanya, Andrea Kimi Antonelli.
Dengan demikian, pembalap bernomor 55 tersebut kini tinggal dihadapkan dengan pilihan antara Alpine, Williams, dan Sauber.
Ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan, tapi secara garis besar tiga tim tersebut sama-sama tidak memberi Sainz peluang yang cukup untuk langsung menang atau setidaknya naik podium dengan mudah.
Itulah yang membuat proses ini semakin alot, Sainz tentu butuh waktu untuk menerima mengingat dia telah berusaha keras untuk menang dan meraih podium di paruh pertama musim ini.
Di sisi lain, Sainz tahu dia tidak bisa membiarkan hal ini berlarut-larut kalau dia tidak ingin kehilangan kursi untuk musim depan.
Melansir dari situs resmi Formula 1, keputusan untuk memilih Williams telah dibuat dan selama berada di Spa-Francorchamps, semua telah diselesaikan.
Alasannya Williams memiliki projek yang paling jelas di antara pilihan tadi. Kepala Tim Williams Racing, James Vowles, telah menyiapkan timnya dengan susunan terbaik sebelum memulai musim 2025.
Di antaranya dengan melakukan upaya perekrutan besar-besaran, termasuk pimpinan tim teknis, Pat Fry, yang direkrut dari Alpine. Kemudian, mantan Direktur Teknis Alpine, Matt Harman.
Sementara dua tim yang lain, sedang mengalami kesulitan di beberapa waktu terakhir. Sauber baru saja mengalami pergolakan dengan keluarnya CEO mereka, Andreas Seidl.
Sedangkan Alpine juga mengalami banyak lika-liku yang menyebabkan hampir semua anggota staf senior meninggalkan tim.
Komunikasi yang terjalin baik antara pihak Sainz dan Williams juga menjadi salah satu alasan berhasilnya kesepakatan ini, kini dengan memiliki Sainz dan Albon, Williams patut bangga juga harus bekerja ekstra keras untuk membuat timnya menjadi lebih baik di musim depan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Menang di 3 Sirkuit Tersulit, 2025 Jadi Musim Terbaik Marc Marquez?
-
Bersaing dengan Honda, Gigi Dall'igna Minat Rekrut Jack Miller di WorldSBK
-
Percaya Diri, Bos McLaren Tak Tertarik Sama Sekali pada Max Verstappen
-
Suka Berulah Akhir-Akhir Ini, Honda Beneran Mau Rekrut Jorge Martin?
-
Mercedes Kepincut Max Verstappen, George Russell Enggan Perpanjang Kontrak?
Artikel Terkait
-
Resmi ke Williams, Carlos Sainz Dapat Doa Terbaik dari Orang-Orang Ferrari
-
Tidak Diganti! Sergio Perez Tetap di Red Bull Setelah Jeda Musim Panas
-
F1 GP Belgia 2024: George Russell Kena Diskualifikasi, Mercedes Gagal Mendominasi
-
Di Ujung Tanduk, Karier 3 Pembalap F1 Ini Bisa Berakhir di GP Belgia 2024
-
Jadwal dan Prediksi F1 GP Belgia 2024, Seri Terakhir Sebelum Libur Panjang
Hobi
-
Jalani Menit Debut Lebih Melimpah, Andalan Malaysia Ini Bakal Sukses di Liga Jepang?
-
Futsal di Indonesia: Perjalanan Panjang Menuju Popularitas dan Prestasi
-
Mochizuki Gagal Bawa Timnas Putri ke Piala Asia, Nasibnya di Ujung Tanduk?
-
Frank Van Kempen Antusias Gabung dalam Proyek Besar Sepak Bola Indonesia
-
Telmo Castanheira Ungkap Sosok yang Membuatnya Tertarik Bela Persik Kediri
Terkini
-
Night Runner oleh Jung Yong Hwa: Harapan Emosional pada Bintang Jatuh
-
Meme In This Economy dan Kenyataan Pahit Hidup di Tengah Ketimpangan
-
4 Gaya Kasual ala Yunjin LE SSERAFIM, Simpel dan Tetap Fashionable
-
Sinopsis dan Jadwal Tayang Drama China Rose and Gun yang Dibintangi Xuan Lu
-
Ulasan novel Embrace the Serpent: Tukang Permata yang Menjadi Ratu Magis