Setelah mendominasi kemenangan di MotoGP dan WorldSBK, Ducati tampaknya ingin melebarkan sayapnya ke ajang balap motor bergengsi lainnya, yakni Suzuka 8 Hours.
Pembalap mereka, Francesco Bagnaia dan Fabio Di Giannantonio, kabarnya meminta pabrikan Panigale tersebut untuk memasuki event balap tadi.
Menurut Pecco, dirinya telah mendesak Ducati untuk memberinya kesempatan untuk bisa bergabung di ajang balap Suzuka.
"Saya sangat mendesak Ducati untuk memberi saya kesempatan pergi ke Suzuka dan mengikuti 8 Hours," ungkap Bagnaia, dilansir dari laman Crash, pada 08 Agustus 2024.
Begitu pula dengan Diggia yang mengaku berusaha untuk bisa tampil di balapan 8 jam non-stop tersebut.
"Sejujurnya, saya sangat berusaha. Saya ingin sekali mengikuti Suzuka 8Hours, jadi saya berusaha keras dengan staf saya di rumah untuk mencoba mengaturnya," ujar Diggia.
Diketahui saat ini Suzuka 8 Hours menjadi salah satu dari sedikit ajang bergengsi di mana pabrikan Jepang masih mendominasi. Dalam edisi yang dilaksanakan bulan lalu, Johann Zarco menjadi pemenang bersama skuad Honda Team HRC with Japan Post.
Sedangkan Ducati sendiri tahun ini juga ikut berkompetisi dengan mendukung Tim Kagayama, yang finis di posisi keempat bersama pembalap mereka Ryo Mizuno, Josh Waters, dan Hafizh Syahrin.
Dengan adanya minat dan hasil yang cukup baik bulan lalu, Ducati ingin masuk lebih dalam ke ajang yang satu ini. Hal ini juga dikonfirmasi oleh pihak Ducati Corse melalui Paolo Ciabatti, yang mengungkapkan bahwa pabrikan merah itu memiliki tujuan untuk membuat sejarah di Suzuka 8 Hours dalam waktu dekat.
"Suzuka 8 Hours masih merupakan balapan yang sangat penting bagi pabrikan. Balapan ini belum pernah dimenangkan oleh pabrikan non-Jepang. Jadi, impiannya suatu hari nanti, semoga segera, (Ducati) menjadi pabrikan non-Jepang pertama yang memenangkan Suzuka," ungkap Ciabatti.
Dia juga menambahkan di masa yang akan datang Ducati kemungkinan akan mendatangkan motor pabrikan dari Bologna dan dengan pembalap MotoGP bersama Yukio (Tim Kagayama). Dengan adanya minat dari Pecco dan Diggia, lalu Ducati tinggal mencari pembalap ketiga, entah dari GP atau Superbike.
Baca Juga
-
Sprint Race MotoGP Amerika 2025, Pecco Bagnaia Mulai Beri Perlawanan
-
Red Bull Resmi Tukar Liam Lawson dengan Yuki Tsunoda, Keputusan yang Tepat?
-
Bukan Pecco Bagnaia, Marc Marquez Sebut Adiknya Sebagai Pesaing Utama
-
Performa Mentereng Marc Marquez Buat Ducati Kerap Dicurigai Pilih Kasih
-
Lando Norris dan Oscar Piastri Siap Bersaing untuk Gelar Juara Dunia 2025
Artikel Terkait
-
Lebih Ekonomis, Punya Fitur Canggih: Intip Pesona Rival Honda Super Cub
-
Nissan Tengah 'Cari Jodoh' untuk Kembangkan Bisnisnya, Sudah Move-on dari Honda?
-
Perbedaan Honda PCX 160 ABS dan Honda PCX 160 CBS, Selain Harga...
-
Tampang Garang Ala Moge, Fitur Canggih Bak XMAX: Intip Pesona Skutik Premium Pesaing Honda PCX
-
Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
Hobi
-
Dilema Tristan Gooijer: PSSI Ngebet Naturalisasi, tetapi Sang Pemain Cedera
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
Mathew Baker Nyaman di Tim, Kode Timnas Indonesia Berprestasi di Piala Asia U-17?
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Carlo Ancelotti Wajib Jaga Fokus Pemain, Imbas Jadwal Padat Real Madrid?
Terkini
-
Bertema Okultisme, 3 Karakter Pemeran Utama Film Holy Night: Demon Hunters
-
Ada Annabelle, 5 Film Hits Ini Ternyata Diproduksi dengan Budget Rendah
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
Review Komang: Menelusuri Cinta Raim dan Komang yang Bikin Baper
-
Review Anime Mob Psycho 100 Season 2, Kekuatan Esper Bukanlah Segalanya