Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Agus Siswanto
Pertarungan sengit timnas Indonesia lawan Australia di Piala Asia 2023 (pssi.org)

Kabar perekrutan asisten baru oleh Shin Tae-yong beberapa hari ini merebak di media. Sosok yang direkrut adalah Yeom Ki-hun, mantan striker Suwon yang pernah bersama dengan Shin Tae-yong.

Perekrutan ini menunjukkan bahwa Shin Tae-yong memikirkan untuk mempertajam lini serang timnas Indonesia. Sebab hingga saat ini, PR ini belum sepenuhnya selesai. Apalagi dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga, tantangan semakin berat.

Namun entah sengaja mencontek atau kebetulan, Australia pun melakukan langkah serupa. Dilansir dari suara.com, Kamis (8/8/2024), The Socceroos sebutan untuk timnas Australia pun menambah asistennya. Kali ini yang direkrut adalah Luke Wilkshire.

“Wilkshire akan bergabung dengan tik tehnis Graham Arnold yang juga terdiri dari Rene Maulensteen, John Crawley, Adam Barbera, dan Huw Cox,” tulis laman resmi timnas Australia yang dikutip suara.com, Kamis (8/8/2024).

Luke Wilkshire sendiri bukan orang sembarangan. Dia adalah mantan pemain timnas Australia yang luar biasa. Berposisi sebagai bek dan gelandang. Sedangkan caps bersama timnas Australia sebanyak 80.

Tambahan amunisi sisi kepelatihan ini menunjukkan sikap serius Australia dalam menjalani Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga. Termasuk di dalamnya antisipasi menghadapi Indonesia.

Australia akan dijamu Indonesia pada 10 September. Langkah PSSI memindahkan kembali venue pertandingan ke Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta mungkin saja menjadi salah satu penyebab.

Sebelumnya PSSI telah mendaftarkan pada AFC bahwa laga menghadapi Australia akan digelar di Gelora Bung Tomo, Surabaya. Alasan yang digunakan adalah adanya kegiatan kenegaraan yang berdekatan, yaitu kunjungan Paus ke Indonesia.

Namun secara mendadak PSSI mengajukan Gelora Bung Karno menjadi venue untuk menjamu Australia. Perubahan ini otomatis akan membawa dampak besar bagi tim tamu.

Seperti dilketahui berbagai pihak, stadion dengan kapasitas 80 ribu orang ini sangat angker bagi tim lawan. Atmosfir yang tercipta bisa meneror para pemain tamu, hal ini telah dibuktikan oleh beberapa tim tamu.

Pertimbangan ini mungkin yang digunakan PSSI dengan mengubah venue. Maka bisa saja langkah Australia mencontek apa yang dilakukan Shin Tae-yong juga antisipasi hal ini.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Agus Siswanto