Konflik antara klan Marquez dan Rossi yang terjadi hampir satu dekade lalu, memang masih meninggalkan bekas hingga saat ini.
Hal tersebut dapat dilihat ketika Marc Marquez naik podium di GP San Marino 2024 kemarin. Sirkuit Marco Simoncelli selama ini memang diketahui menjadi daerah kekuasaan Valentino Rossi dan antek-anteknya. Marc yang meraih kemenangan dan naik podium teratas mendapat sorakan/boo dari penonton yang hadir menyaksikan penyerahan trofi.
Bukan karena Marc melakukan kecurangan, tapi panasnya rivalitas kedua kubu tadi membuat Marc sangat tidak disukai oleh publik Italia yang sebagian besar merupakan penggemar Rossi dan murid-muridnya.
Terkait dengan hal ini, Manajer Tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, memberi respon menohok kepada para penonton yang mencemooh Marquez.
Mantan pembalap WorldSBK tersebut mengatakan bahwa dirinya tidak menyukai jika ada yang mencemooh pembalap yang sedang naik podium.
"Saya sama sekali tidak suka mencemooh pembalap di podium. Marquez bukan orang jahat, dia pembalap yang luar biasa dan kami bertaruh padanya untuk tahun depan. Dia dan Bagnaia akan menjadi tim yang hebat," ungkap Tardozzi, dilansir dari laman GPOne.
Tak hanya Davide Tardozzi, Pecco Bagnaia pun ikut merespon tindakan beberapa orang yang mem-bully Marquez saat di podium. Saat itu, Bagnaia juga berada di podium, P2 lebih tepatnya, mendengar cemoohan dari penonton, Pecco meminta mereka untuk berhenti dengan menggunakan tangannya.
Beberapa pihak sangat menghargai dan memuji sikap Bagnaia yang satu ini, dia dianggap lebih dewasa daripada gurunya (Valentino Rossi) dalam bersaing dengan pembalap lain. Entah apa yang dirasakan Pecco saat itu, tapi dia tetap menghargai Marc sebagai pemenang.
Lantas, bagaimana respon Marc tentang cemoohan yang dia dapat di San Marino kemarin? Pembalap bernomor 93 tersebut mengatakan bahwa dia tidak mempermasalahkan apa yang terjadi.
"Di sirkuit, apapun bisa terjadi dan Anda harus tahu cara menerimanya. Di Misano, Pecco adalah protagonisnya, bukan saya," ujar Marc.
Lebih lanjut, pembalap asal Spanyol tersebut juga menghargai sikap calon rekan setimnya di musim depan itu.
"Sikap Bagnaia? Itu menunjukkan banyak hal tentangnya," tambahnya.
Seperti yang kita tahu, bahwa konflik yang terjadi adalah antara Marc dan Rossi, itu pun sudah bertahun-tahun lalu. Sementara Pecco dan Marc memulai hubungan dengan baik, maka sudah sewajarnya kita mendukung keduanya tanpa mengaitkan dengan masalah lain.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sprint Race MotoGP Amerika 2025, Pecco Bagnaia Mulai Beri Perlawanan
-
Red Bull Resmi Tukar Liam Lawson dengan Yuki Tsunoda, Keputusan yang Tepat?
-
Bukan Pecco Bagnaia, Marc Marquez Sebut Adiknya Sebagai Pesaing Utama
-
Performa Mentereng Marc Marquez Buat Ducati Kerap Dicurigai Pilih Kasih
-
Lando Norris dan Oscar Piastri Siap Bersaing untuk Gelar Juara Dunia 2025
Artikel Terkait
-
Sprint Race MotoGP Amerika 2025, Pecco Bagnaia Mulai Beri Perlawanan
-
Bukan Pecco Bagnaia, Marc Marquez Sebut Adiknya Sebagai Pesaing Utama
-
Beli Tiket Race Sepang Grand Prix of Malaysia 2025 Makin Hemat Lewat BRImo
-
Performa Mentereng Marc Marquez Buat Ducati Kerap Dicurigai Pilih Kasih
-
Usulan Aprilia Kembali Dapat Penolakan, Kemarin Ducati Sekarang Jack Miller
Hobi
-
Capai Semifinal Piala FA, Pelatih Nottingham Forest: Kami Sangat Bahagia!
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
-
Sprint Race MotoGP Amerika 2025, Pecco Bagnaia Mulai Beri Perlawanan
-
Juventus Bekuk Genoa, Igor Tudor Bakal Kembalikan Masa Kejayaan Bianconeri?
-
Horizon MMO: Ternyata Belum Dibatalkan, Masih Ada Harapan!
Terkini
-
Ulasan Film China Just for Meeting You: Manisnya Romansa Remaja saat SMA
-
Review The Residence: Serial Whodunit Seru dengan Sentuhan Komedi
-
3 Drama China yang Dijadwalkan Tayang April 2025, Mana yang Kalian Tunggu?
-
Choo Young Woo Digaet Bintangi Drama Korea Garapan Sutradara Crash Landing on You
-
Jalan Terjal Politik Ki Hajar Dewantara: Radikal Tanpa Meninggalkan Akal