GP San Marino pekan lalu yang sempat diwarnai hujan membuat race direction memutuskan untuk memberlakukan skenario flag to flag.
Jorge Martin menjadi korban drama cuaca ini, dimana dirinya lanhsung masuk ke pit begitu intensitas hujan meninggi, untuk mengantisipasi hujan deras. Sayangnya, hal itu tak berlangsung lama, trek kembali mengering dan akhirnya Martin masuk lagi ke pit untuk berganti motor lagi.
Kekacauan ini menjadikan Martin finis di luar sepuluh besar dan membuat gap-nya dengan Pecco Bagnaia di klasemen sementara menipis. Selain itu, hal ini kembali memicu rencana pihak MotoGP yang ingin memperkenalkan radio tim a la Formula 1 di MotoGP.
Melansir dari laman Crash, dalam beberapa waktu terakhir, ada rumor yang mengatakan bahwa Dorna Sports telah berupaya untuk menguji coba komunikasi radio di MotoGP.
Lalu, apa fungsinya radio tim ini? Mirip seperti di Formula 1, fitur radio bisa digunakan untuk komunikaai antara pembalap dengan tim, misalnya untuk tim yang ingin memberi instruksi atau jika ada keluhan dari pembalap tentang kondisi lintasan dan team order.
Radio tersebut kemudian bisa didengar juga oleh penonton di rumah karena ikut ditayangkan, tak jarang hal ini menambah bumbu-bumbu drama saat balapan berlangsung.
Radio tim sebenarnya sudah dibicarakan dan diuji coba di MotoGP selama beberapa kali di masa lalu, tapi memang belum pernah terwujud secara nyata.
Terkait dengan hal ini, para pembalap MotoGP memberikan tanggapan mereka. Marc Marquez mengatakan bahwa rencana pengadaan radio tim ini akan bagus untuk pertunjukan, tapi tidak terlalu fungsional untuk tim dan pembalap.
Pasalnya, jika digunakan untuk menentukan strategi saat peralihan dari balapan basah ke kering atau sebaliknya, ia tidak yakin tim bisa menilai kondisi lintasan lebih baik daripada pembalap itu sendiri.
Pecco Bagnaia pun juga sepakat, ia menambahkam bahwa mereka sudah memiliki fitur masukan sepeerti pitboard dan dasbor.
"Kami sudah memiliki semua masukan yang mungkin di trek, di pitboard, dan di dasbor kami. Jadi, saya tidak setuju," ungkap Pecco.
Di sisi lain, adanya radio tim ini salah satunya adalah untuk memperlihatkan kepada penonton apa yang sebenarnya terjadi antara pembalap dan tim.
Selama ini, strategi tim di Formula 1 memang tampak lebih transparan daripada MotoGP. Akan tetapi, justru itulah yang menjadikan MotoGP istimewa. Jika mendengar pendapat dari beberapa pembalap tersebut sepertinya radio tim tidak perlu ikut diberlakukan di MotoGP.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sudah Dewasa, Jos Verstappen Lebih Lega Lepas Max Verstappen di Formula 1
-
Rem Bermasalah, Ducati Sudah Siap Sejak Tahun Lalu Jika Harus Pakai GP24
-
Sempat Alami Cedera, Jorge Martin Siap Bertempur di GP Thailand 2025
-
Pecco Bagnaia: Marc Marquez Kompetitif dan Paling Siap Jalani MotoGP 2025
-
Tak Mau Kalah, Oscar Piastri Juga PD Bisa Jadi Juara Dunia F1 2025
Artikel Terkait
-
Sudah Dewasa, Jos Verstappen Lebih Lega Lepas Max Verstappen di Formula 1
-
Rem Bermasalah, Ducati Sudah Siap Sejak Tahun Lalu Jika Harus Pakai GP24
-
Sean Gelael Intip Peluang Jadi Juara Dunia, Ikuti Jejak Eks Pembalap F1
-
Sempat Alami Cedera, Jorge Martin Siap Bertempur di GP Thailand 2025
-
Pemesanan Tiket MotoGP Mandalika Mulai Dibuka, Harga Termurah Rp 140 Ribu
Hobi
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?
-
Piala Asia U-20: Timnas Indonesia dan Yaman Jalani Pertarungan Pelipur Lara
-
Persik Kediri Bidik Kemenangan di Bali, Badai Cedera Tak Jadi Penghalang?
-
PSS Sleman Rekrut Pieter Huistra, Tugas Berat Menanti Eks Pelatih Borneo FC
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
H-5 Debut, Hearts2Hearts Ungkap Daya Tarik Single Debut The Chase
-
J-Hope BTS dan IVE Dikonfirmasi Tampil di Festival Lollapalooza Berlin 2025