Graham Arnold memutuskan mundur sebagai pelatih kepala Timnas Australia, setelah anak asuhnya mendapatkan hasil yang kurang memuaskan saat menghadapi Bahrain dan Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Informasi mengenai pengunduran diri Arnold ini diumumkan melalui situs resmi Socceroos.
Arnold menyebut, memimpin Socceroos merupakan sebuah kehormatan besar baginya. Ia merasa bangga dengan pencapaian-pencapaian yang telah diraih oleh anak asuhnya.
"Memimpin Subway Socceroos adalah puncak karier saya dan kehormatan yang sejati. Saya sangat bangga dengan pencapaian kami, dari memecahkan rekor hingga mengembangkan talenta baru dan mencetak sejarah di panggung dunia," kata Graham Arnold, sebagaimana dilansir dari situs resmi Socceroos, dikutip penulis pada Jumat (20/9/2024).
"Setelah pertimbangan matang, saya percaya sudah waktunya bagi kepemimpinan baru untuk membawa tim ke depan," sambungnya.
Arnold tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para pemain, staf, penggemar, dan juga federasi sepak bola Australia (Football Australia) atas dukungan kepadanya yang tiada hentinya.
Ia meyakini, sepak bola Australia akan terus berprestasi ke depannya.
"Saya mengucapkan terima kasih tulus kepada para pemain, staf saya, Football Australia, dan para penggemar setia atas dukungan mereka yang tiada henti. Masa depan Subway Socceroos sangat cerah, dan saya yakin mereka akan terus berprestasi," ucapnya.
"Saya telah memberikan 40 tahun layanan untuk sepak bola Australia, dengan enam tahun terakhir dalam peran sebagai pelatih kepala Socceroos," tutur Arnold.
Usai anak asuhnya ditahan imbang Timnas Indonesia, Arnold menyadari bahwa ia harus membuat keputusan secepatnya. Setelah pertimbangan yang matang, dia akhirnya memutuskan mundur dari jabatan kepala pelatih.
"Saya mengatakan setelah pertandingan kami melawan Indonesia bahwa saya memiliki beberapa keputusan yang harus dibuat, dan setelah refleksi mendalam, insting saya mengatakan bahwa ini adalah saat yang tepat untuk perubahan, baik bagi saya sendiri maupun program ini," ungkapnya.
"Saya memutuskan untuk mundur berdasarkan apa yang terbaik untuk negara, para pemain, dan Football Australia. Saya telah memberikan segalanya untuk peran ini, dan saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai selama masa jabatan saya," tutur Arnold.
"Menyaksikan pertumbuhan pribadi dan sepak bola dari kelompok pemain ini, identitas dan persaudaraan yang telah terbentuk dan kini dihormati oleh orang lain, serta cara tim ini menyatukan negara selama pencapaian rekor di Qatar akan menjadi sorotan sepanjang masa," sambungnya.
Arnold berharap, tim Socceroos bisa mendapatkan hasil yang terbaik di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini, meski tanpa campur tangan dirinya.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua orang, terutama keluarga sepak bola Australia, yang telah menjadi bagian dari perjalanan ini selama enam tahun terakhir dan berharap tim luar biasa ini serta staf pendukung mendapatkan kesuksesan dalam kampanye kualifikasi Piala Dunia FIFA ini," terangnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Van Dijk Ragu Kluivert Bisa Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia, Kenapa?
-
Marselino Debut di Oxford United: Main di Piala FA, Langsung Kartu Kuning
-
Kluivert Jadi Pelatih, Marc Klok Harap Bisa Kembali Dipanggil ke Timnas Indonesia
-
Kepada Media Belanda, Marc Klok Sebut Shin Tae-yong Pelatih Diktator
-
Elkan Baggott Sukai Postingan Kabar Kluivert Jadi Pelatih Timnas, Siap Comeback?
Artikel Terkait
-
Sihir Shin Tae-yong: Graham Arnold Mundur, Roberto Mancini Kapan?
-
Shin Tae-yong Memakan Korban Lagi, Graham Arnold Tinggalkan Timnas Australia
-
Langkahi Malaysia, Timnas Indonesia Duduki Posisi 129 Ranking FIFA
-
Cek Fakta: Jackson Irvine Sempat Sombong akan Bantai Timnas 10-0
-
3 Bek Timnas Indonesia Nasibnya Mulai Terancam setelah Mees Hilgers Resmi Jadi WNI
Hobi
-
BRI Super League: Novan Setya Sasongko Ungkap Target dengan Madura United
-
5 Pemain Kunci Timnas Indonesia U-23 yang Sukses Repotkan Thailand
-
Kemenangan atas Thailand Jadi Panggung bagi Jens Raven dan Hokky Caraka
-
Aman! Kepergian Christian Horner Tak Pengaruhi Masa Depan Max Verstappen
-
Timnas Indonesia U-23 Menangi Dramatisnya Adu Penalti, Thailand Gigit Jari
Terkini
-
Perjalanan Menemukan Makna Hidup Sejati di Novel Pencari Harta Karun
-
Sinopsis My Daughter is a Zombie Siap Segera Tayang, Brutal Tapi Kocak!
-
Keren! Rizky Pratama Riyanto Sabet 5 Kali Juara Lomba Video di Karawang
-
Menari Bersama Keberagaman: Seni Pembelajaran Diferensiasi di Kelas Modern
-
Tradisi Perempuan Jepang di Tahun 1930-an di Novel The Makioka Sisters