Tensi tinggi dalam duel klasik yang mempertemukan Persib Bandung dengan Persija Jakarta memang tak bisa dihindari. Pertandingan lanjutan BRI Liga 1 musim ini di Stadion Si Jalak Harupat berakhir lewat skor 2-0 untuk kemenangan tuan rumah.
Antara News melaporkan pada Senin (23/9/2024), laga memang sudah berlangsung alot sejak menit pertama. Adu strategi penuh gengsi dilakukan oleh kedua kesebelasan ditonton oleh ribuan suporter Persib Bandung yang hadir di tribun. Dua gol milik skuad Pangeran Biru dilepas oleh Dimas Drajad dan Ryan Kurnia.
Usai pertandingan, Bojan Hodak menyebut bahwa tim asuhannya layak menang atas Persija Jakarta. Kendati demikian, masih ada hal yang perlu dievaluasi dari performa para pemainnya.
“Selalu bagus rasanya kalau menang. Saya pikir, kami telah bermain dengan baik. Ketika unggul 1-0, kami seharusnya bisa menyudahi pertandingan itu tanpa terjadi apa-apa. Tapi, kami menerima kartu merah dan menghadapi masalah selama 20 menit terakhir,” kata pelatih asal Kroasia tersebut dalam laman resmi Persib.
Tak dipungkiri bahwa laga klasik antara Persib Bandung dan Persija Jakarta mendapat hujan kartu. Firza Andika dan Marc Klok diganjar kartu merah, sedangkan pemain lain banyak yang terkena kartu kuning.
Hal ini menggambarkan jelas sengitnya duel kedua kesebelasan yang seperti rival abadi. Lebih lanjut, Kevin Ray Mendoza penjaga gawang Pangeran Biru merasa bangga dengan perjuangan timnya untuk meraih hasil maksimal.
“Kami berjuang dengan baik. Saya tidak peduli bagaimana kami bermain selama kami menang di pertandingan ini. Ini pertandingan penting,” ujarnya.
Hasil tersebut membawa Persib Bandung untuk naik ke peringkat kketiga di klasemen sementara BRI Liga 1 usai mengumpulkan 12 poin, selisih dua dan empat angka dari Borneo FC dan Persebaya Surabaya.
Dinodai Aksi Kericuhan
Tak hanya hujan kartu, tetapi duel tersebut juga diwarnai oleh kericuhan yang dilakukan oleh suporter. Tepat setelah pertandingan berakhir, sejumlah oknum suporter Persib Bandung yang ada di tribun utara dan selatan turun ke tengah lapangan stadion dengan menyerang stewards.
Mereka melempari puluhan steward menggunakan botol minuman hingga kursi. Pagar yang membatasi area tribun penonton dan lapangan pun hancur. Aksi tersebut tentunya mengundang kecaman penggemar sepak bola tanah air. Pasalnya dianggap tak bisa belajar dari tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu.
Sanksi tegas tentu dinantikan agar bisa membuat oknum-oknum kericuhan menjadi jera.
BACA BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Piala AFF U-23: Timnas Indonesia Pimpin Grup A usai Taklukkan Filipina 1-0
-
Nathan Tjoe-A-On Gagal Berlabuh ke Liga Denmark, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Peter de Roo Paparkan Rencana Persis Solo dalam Menyambut BRI Super League
-
Ole Romeny Cedera, Pengamat Soroti Kans Timnas Indonesia di Ronde Keempat
-
BRI Super League: Persijap Jepara Langsung Tantang Persib di Laga Perdana
Artikel Terkait
Hobi
-
Bertemu Irak dan Arab Saudi, Ini Peluang Indonesia ke Piala Dunia 2026
-
Bungkus 2 Kemenangan, namun Langkah Timnas Indonesia U-23 ke Semifinal Belum Sepenuhnya Aman
-
Jangan Terlalu Gembira, 2 PR Kembali Muncul Pasca Timnas U-23 Tumbangkan Filipina
-
Piala AFF U-23: Saat 2 Kekuatan Utama Filipina Menjadi Tak Berguna di Hadapan Timnas Indonesia
-
Piala AFF U-23, Kebangkitan Malaysia dan Pesta 7 Gol yang Berakhir dengan Sia-Sia
Terkini
-
4 OOTD Warm Chic Style ala Jang Da A, Bisa Disontek Biar Makin Stunning!
-
Sound Horeg: Ketika Hiburan Jalanan Menggeser Budaya dan Merusak Ketertiban
-
Ulasan Novel The Princes Escape: Terkadang Kuat Tak Harus Berdiri Tegak
-
Sinopsis Film Tanvi The Great, Dibintangi Shubhangi Dutt dan Anupam Kher
-
Diundur Lagi, Film Spider-Man: Beyond the Spider-Verse Tayang 25 Juni 2027