Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong resmi mengumumkan nama-nama pemain yang akan menjalani pemusatan latihan jelang matchday ke-3 dan ke-4 babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 round 3 zona Asia melawan Bahrain dan Cina. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), pelatih asal Korea Selatan tersebut memanggil 27 nama pemain yang nantinya akan dikerucutkan menjadi 23 nama setiap laga.
Uniknya, dalam pemanggilan kali ini Shin Tae-yong kembali memanggil bek keturunan Spanyol-Indonesia, Jordi Amat ke dalam skuad garuda. Sontak, hal ini menimbulkan banyak pro-kontra di kalangan netizen perihal pemanggilan pemain berusia 32 tahun tersebut. Banyak pendapat yang menyebut bahwa Jordi Amat performanya mulai menurun akhir-akhir ini. Namun, kemungkinan Shin Tae-yong memanggil mantan bek timnas Spanyol U-18 tersebut karena 3 hal berikut.
1. Justin Hubner Masih Cedera
Alasan pertama mengapa Shin Tae-yong memanggil Jordi Amat ke skuad garuda kemungkinan guna mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Justin Hubner. Melansir dari laman transfermarkt.co.id, Justin Hubner memang diketahui tengah dibekap cedera tumit yang membuatnya harus menepi beberapa pekan untuk penyembuhan.
Di sisi lain, nama Jordi Amat merupakan pemain yang paling berkemungkinan menggantikan posisi dari bek keturunan Belanda-Indonesia tersebut. Selain itu, bek yang memiliki 16 caps bersama timnas Indonesia dan telah mencetak 1 gol tersebut dirasa masih cukup mumpuni di sektor pertahanan kendati usianya sudah tak muda lagi.
2. Memiliki Pengalaman yang Cukup Banyak
Usia Jordi Amat yang telah berusia 32 tahun tentunya membuat mantan bek klub Inggris, Swansea City tersebut dikenal menjadi pemain yang paling kaya pengalaman di skuad garuda. Dirinya tentu bisa menjadi mentor yang cukup baik bagi para bek-bek muda timnas Indonesia seperti Mees Hilgers, Rizky Ridho dan Wahyu Prasetyo. Tak dapat dipungkiri karir lebih dari 10 tahun di benua Eropa membuat Jordi Amat memiliki segudang pengalaman yang bisa dibagikannya ke pemain lain.
3. Bisa Dimainkan Sebagai Libero atau Gelandang Bertahan
Alasan lain mengapa Jordi Amat kembali dipanggil oleh Shin Tae-yong kemungkinan murni karena keperluan taktik. Melansir dari laman transfermarkt.co.id, Jordi Amat dikenal sebagai salah satu pemain bertahan yang memiliki kemampuan build-up atau aliran bola yang cukup baik. Hal ini membuatnya bisa bermain sebagai bek libero atau sekaligus gelandang bertahan.
Nah, itulah beberapa alasan yang mungkin menjadi pertimbangan bagi Shin Tae-yong dalam memanggil Jordi Amat ke dalam skuad timnas Indonesia.
Baca Juga
-
Analisis Peluang Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025: Ada Pengaruh Kamboja Mundur?
-
Tanpa Marselino Ferdinan, Indonesia Tetap Diunggulkan di SEA Games 2025!
-
Cyberbullying Bisa Lebih Kejam daripada Bullying Biasa, Mengapa?
-
John Herdman Diisukan Jadi Pelatih Timnas, Bagaimana Rekam Jejaknya?
-
Bullying: Beda Sikap Masyarakat Antara Korban dan Pelaku Perundungan
Artikel Terkait
-
Heboh Pimpin Laga Bahrain vs Timnas Indonesia, Ini Akun Instagram Wasit Ahmed Al Kaf
-
Terancam Absen? Kabar Buruk dari Maarten Paes Jelang Timnas Indonesia Lawan Bahrain dan China
-
FIx! Bukan 6 Poin, Ini Target Timnas Indonesia vs Bahrain dan China
-
Mohon Doa! Kasihan Kondisi Elkan Baggott Sekarang
-
Bertemu Erick Thohir, Madam Pang Dinilai Bawa 'Racun' untuk Sepak Bola Indonesia
Hobi
-
Hadapi Filipina, Timnas Indonesia Jangan sampai Senasib dengan Myanmar
-
John Heitinga Dirumorkan Latih Timnas Indonesia, Rekam Jejaknya Cemerlang?
-
SEA Games 2025: 3 Pemain Filipina yang Patut Diwaspadai Indonesia di Pertarungan Perdana
-
Prediksi Line Up Timnas Indonesia vs Filipina, Hokky Caraka Layak Starter?
-
Jelang Lawan Filipina, Timnas Indonesia Disanjung Media Vietnam karena Ini
Terkini
-
Tembus 5 Juta Penonton, Agak Laen 2 Jadi Film Indonesia Terlaris Kedua 2025
-
Akar Masalah Bullying: Sering Diabaikan, Lingkungan, dan Psikologi Keluarga
-
Bongkar Luka Bullying: Belajar dari Drama 'The Glory' dan Realitas Saat Ini
-
Prilly Latuconsina Beberkan Insecure Terbesarnya Jelang Usia 30 Tahun
-
Ada Peran Orang Tua Cegah Potensi Anak Jadi Pelaku Bullying, Ajarkan Empati!