Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin, saat ini tengah memimpin klasemen sementara dengan gap poin sebanyak 21 angka dari rival terdekatnya, Pecco Bagnaia.
Dengan jarak yang cukup jauh, Martin mungkin bisa bernapas lebih lega menyambut GP Jepang, PR-nya tidak sesulit seri-seri sebelumnya di mana jarak dia antara Pecco tidak sampai sepuluh poin, bahkan pernah di angka yang sama persis.
Namun di sisi lain, tidak bisa dipungkiri pula bahwa posisi teratas membuatnya mengalami tekanan. Kecelakaan di sprint race MotoGP Indonesia diakuinya merupakan akibat dari rasa 'terlalu optimis' yang dia miliki.
"Kemarin saya terlalu optimis," ungkap Martin, dilansir oleh laman Motorsport Week.
Dengan kondisi seperti ini, Martin seharusnya bisa lebih bijak dalam mengelola egonya untuk tidak terlalu menggebu-gebu saat di lintasan. Menurutnya, itu adalah hal yang sulit untuk dilakukan, tapi sebisa mungkin dia berusaha untuk tetap berhati-hati dan fokus.
"Targetnya adalah finis, saya mencoba membalap dengan kecepatan 80 persen, tapi ketika sudah di sana (lintasan), itu mustahil. Saya sudah memberikan seratus persen kemampuan saya, tentu saja berusaha untuk mengatur, selalu sedikit berusaha untuk berhati-hati," imbuhnya.
Kendati demikian, Martin tetap optimis bahwa dia adalah rider terbaik di grid saat ini dan bisa mempertahankan posisi ini hingga akhir musim.
Seperti yang kita ketahui, bahwa tahun ini Martin memang lebih mendominasi puncak klasemen dibandingkan Pecco Bagnaia. Posisi tersebut pernah direbut sekali oleh Pecco jelang memasuki liburan musim panas. Akan tetapi, begitu balapan kembali dimulai Martin langsung merebut singgasananya kembali.
Keyakinannya ini tentu tidak mengesampingkan adanya Pecco, pembalap asal Italia tersebut tetap dipandang sebagai rival yang tangguh bagi Martin yang siap menyergapnya ketika dia ceroboh dan membuat kesalahan.
"Selalu sulit, saya pikir Pecco memiliki tiga gelar juara di punggungnya dengan banyak pengalaman, dia mampu tetap kuat bahkan di hari-hari buruknya," katanya.
Di lima seri terakhir ini, target Martin adalah terus memperbaiki diri dan berusaha menjadi yang terbaik versi dirinya sendiri.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Jadwal MotoGP Qatar 2025: Statistik Biasa Saja, Marc Marquez Perlu Waspada
-
Sprint Race MotoGP Amerika 2025, Pecco Bagnaia Mulai Beri Perlawanan
-
Red Bull Resmi Tukar Liam Lawson dengan Yuki Tsunoda, Keputusan yang Tepat?
-
Bukan Pecco Bagnaia, Marc Marquez Sebut Adiknya Sebagai Pesaing Utama
-
Performa Mentereng Marc Marquez Buat Ducati Kerap Dicurigai Pilih Kasih
Artikel Terkait
-
Sempat Deadlock, Timnas Indonesia Hajar Afghanistan Dua Gol Tanpa Balas
-
Jadwal MotoGP Qatar 2025: Statistik Biasa Saja, Marc Marquez Perlu Waspada
-
Klasemen Akhir Grup C Piala Asia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Finis di Atas Korea Selatan
-
Witan Pastikan Gaji Tak Telat, Ferrari ke Pramono soal Performa Persija Menurun: Manusia Pak
-
Sprint Race MotoGP Amerika 2025, Pecco Bagnaia Mulai Beri Perlawanan
Hobi
-
Malut United akan Kerja Cerdas Hadapi Persis Solo, Persiapan Sudah Matang?
-
Fakta Unik 4 Wakil Asia Tenggara di Piala Asia U-17: Semua Hasil Terwakili!
-
Sempat Deadlock, Timnas Indonesia Hajar Afghanistan Dua Gol Tanpa Balas
-
BAC 2025: Jadwal Laga Perempat Final 7 Wakil Indonesia
-
3 Fakta Menarik Timnas Indonesia U-17 di Fase Grup C Piala Asia U-17 2025
Terkini
-
Asyik Buat Dance, Kai EXO Bagikan Detail 2 B-side Track di Album Wait On Me
-
Rilis sejak Libur Lebaran, Box Office Indonesia Diisi Pabrik Gula dan Jumbo
-
Ulasan Novel 14 Ways to Die: Mencari Pembunuhan Berantai 'Magpie Man'
-
Sinopsis Drama Speak for the Dead, Dibintangi Lu Xiao Lin dan Wang Zhen
-
Collective Moral Injury, Ketika Negara Durhaka pada Warganya