Setelah beberapa saat lalu suporter China mempertanyakan para pemain naturalisasi Indonesia, kini suporter Malaysia pun ikut-ikutan bersuara.
Bahkan tuduhan yang mereka sampaikan lebih keras. Mereka menuduh Indonesia dalam hal ini PSSI melakukan kolusi dengan FIFA dalam proses naturalisasi para pemainnya.
Suara keras mereka muncul setelah FIFA dengan tegas menolak upaya FAM (PSSI-nya Malaysia) menaturalisasi Mats Deijl, gelandang Belanda. Alasan yang disampaikan FIFA adalah Mats Deijl tidak datang dari keturunan ketiga sehingga tidak eligible.
“Menurut Forum Malaysia, banyak pemain naturalisasi yang bermain di timnas Indonesia memiliki kakek yang berkewarganegaraan Indonesia. Mats Deijl juga mengalami situasi yang sama, namun permohonan kewarganegaraan Malaysia pemain ini tidak disetujui,” pernyataan Forum Malaysia yang dikutip soha.vn, Kamis (3/10/2024).
Rasa jengkel inilah yang muncul di mata para suporter Malaysia. Upaya FAM menaturalisasi satu pemain saja gagal. Sementara di Indonesia, puluhan pemain naturalisasi begitu mudah masuk. Hal ini menimbulkan kecemburuan mendalam.
“Tim Indonesia dengan mudah menambah pemain naturalisasi, namun puluhan pemain naturalisasinya semuanya memiliki wajah mirip orang Eropa. Jangan disangka kakek dan neneknya orang Jawa berkulit sawo matang akan melahirkan wajah seperti Maarten Paes, Jay Idzes …,” lanjut Forum Malaysia.
Tuduhan ini kemudian menyasar bahwa kemungkinan Indonesia “memanipulasi catatan” agar para pemain tersebut eligible memenuhi persyaratan naturalisasi yang ditetapkan FIFA.
Bahkan mereka mengaitkan keberadaan kantor FIFA di Indonesia sebagai salah satu penyebab Indonesia dapat melakukan “kolusi” dengan FIFA.
Suara miring terkait para pemain naturalisasi Indonesia ini datang dari para pendukung Malaysia, bukan FAM sebagai federasi yang menaungi sepak bola Malaysia. Maka dapat dipastikan suara ini muncul karena perasaan tidak senang mereka dengan prestasi timnas Indonesia yang belakangan ini meningkat pesat.
Proses naturalisasi yang dijalani para pemain selama ini jika mengacu pada pengesahan FIFA secara hukum jelas legal. Sebab sebelum mengesahkan FIFA pasti telah melakukan serangkaian penelitian atas data keturunan sang pemain. Jika pun prosesnya berjalan cepat semata-mata karena intensitas komunikasi PSSI pada FIFA yang terjalin baik.
Lepas dari semua itu pada Kamis (10/10/2024) timnas Indonesia akan melanjutkan mimpinya tampil di Piala Dunia 2026 dengan menghadapi Bahrain.
Setelah itu, pada Selasa (15/10/2024) ganti akan menghadapi China. Perolehan poin di 2 laga ini diharapkan mampu mendekatkan impian Indonesia pada Piala Dunia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
Artikel Terkait
-
Lingling Jadi Idol K-Pop Malaysia Pertama, Siap Debut Akhir Mei 2025
-
Usai Bela Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On Mulai Rutin Main di Swansea City
-
PSSI-nya Korsel Tunjuk Sosok Tak Terduga Jadi Dirtek, Shin Tae-yong?
-
Persaingan Sengit! Kiper Jangkung Keturunan Surabaya Dikabarkan Siap Gabung Timnas Indonesia
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
Hobi
-
PSSI Segera Rekrut Direktur Teknik, Makin Serius Cari Talenta Potensial
-
3 Keuntungan bagi Indonesia saat Jadi Tuan Rumah Gelaran AFF Cup U-23 2025
-
Jadwal F1 GP Arab Saudi 2025: Lando Norris Percaya Diri Raih Hasil Positif
-
Bali United Kalah Tipis di Bandung, Stefano Cugurra Umumkan Perpisahan
-
BRI Liga: Borneo FC Harus Puas Berbagi Poin, PSM Makassar Nyaris Gigit Jari
Terkini
-
Baru Tayang Raih Rating Tinggi, 5 Alasan The Haunted Palace Wajib Ditonton!
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur
-
Hidup dalam Empati, Gaya Hidup Reflektif dari Azimah: Derita Gadis Aleppo
-
Lingling Jadi Idol K-Pop Malaysia Pertama, Siap Debut Akhir Mei 2025
-
Selamat! Mark NCT Raih Trofi Ketiga Lagu 1999 di Program 'Music Core'