Timnas Indonesia U-17 kembali menorehkan sejarah manis di pentas persepakbolaan internasional. Menyadur laman Suara.com, setelah berjibaku dalam tiga laga di babak Kualifikasi Piala Asia U-17, Pasukan Muda Merah Putih tersebut pada akhirnya sukses mendapatkan satu slot ke putaran final gelaran yang akan diselenggarakan di Arab Saudi tahun depan.
Namun sayangnya, di balik kesuksesan skuat Garuda Muda ke Arab Saudi tersebut, terdapat komentar-komentar miring yang menyertai. Hal ini tak lepas dari performa Evandra Florasta di pertandingan terakhir melawan Australia, di mana mereka dituding melakukan main mata dengan sang lawan.
Memang, pada pertandingan terakhir melawan Australia tersebut, Pasukan Muda Merah Putih terkesan bermain delay dan tak serius. Pun demikian halnya dengan kubu Australia. Setidaknya di setengah babak kedua, mereka hanya memainkan passing-passing di area permainan sendiri dan tak memiliki niatan untuk menyerang.
Maka tak mengherankan jika pada akhirnya coach Nova Arianto, melalui rilisan laman PSSI pada 28 Oktober 2024 lalu mengaku tak puas dengan permainan sang anak asuh. Namun, benarkah memang Timnas Indonesia U-17 bermain mata dengan Australia di laga tersebut?
Jawabannya, tentu saja tidak! Pasalnya, sedari awal laga berjalan, Timnas Indonesia memang sudah memainkan taktik dan strategi seperti itu. Dalam pertandingan tersebut, Anak-anak Garuda memainkan strategi yang mengandalkan serangan balik, di mana mereka mengandalkan kesalahan yang dilakukan oleh para pemain Australia saat melakukan penyerangan.
Ketika para pemain Australia berfokus pada penyerangan ke sisi pertahanan Indonesia, para pemain Indonesia menunggu mereka lengah, kemudian mencari kesempatan untuk melakukan serangan balik cepat untuk menciptakan peluang. Dan inilah yang mereka lakukan di sepanjang laga berjalan.
Dan tentunya, konsep permainan fast break atau fast counter attack yang diusung oleh Timnas Indonesia tak akan berjalan jika kubu lawan tak melakukan serangan. Karena kunci dari tipe permainan ini adalah lawan melakukan penyerangan, sementara pihak satunya menunggu untuk diserang.
Karena di akhir-akhir laga Australia tak melakukan serangan sama sekali ke kubu Timnas Indonesia, maka pada akhirnya Pasukan Muda Merah Putih pun tak melakukan pergerakan karena pada dasarnya mereka menunggu serangan dari pihak Australia dan bukan progresif untuk merebut bola.
Jadi, dari sini sudah semakin jelas bukan, tak ada main mata antara Timnas Indonesia melawan Australia?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Statistik Minor Rafael Struick di Liga dan Panggilan Timnas Indonesia yang Terasa Kian Menjauh
-
Bantai-Bantai Awal Musim Klub Calvin Verdonk dan Modal Perjalanan Semu Menuju Titel Juara
-
Masuk Loan List, Sebuah Pembelajaran yang Mahal bagi Elkan Baggott untuk Berproses
-
Timnas U-17 Jangan Terlalu Jumawa, Uzbekistan yang Mereka Kalahkan Bukanlah Tim Juara Asia
-
Sandy Walsh Gabung Buriram, Liga Thailand Kian Disesaki para Defender Timnas Indonesia
Artikel Terkait
-
Jika Gabung Borussia Monchengladbach, Kevin Diks Saingan dengan Pemain Rival Timnas Indonesia
-
Miliano Jonathans: Peluang Bagus Bergabung dengan Timnas Indonesia
-
Bawa Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Asia U-17 2025, Nova Arianto Senggol Shin Tae-yong
-
Indonesia Masuk Pot 4 di Piala Asia U-17, Berpeluang Bertemu Australia?
-
Usai Dicoret Shin Tae-yong Lawan Cina, Eliano Reijnders Dapat Kabar Bahagia
Hobi
-
Dari Lapangan ke Lifestyle: Futsal sebagai Bahasa Gaul Anak Muda
-
Jurus Slow Living Paling Mudah: Kenapa Membaca Bikin Hidup Lebih Tenang?
-
Statistik Minor Rafael Struick di Liga dan Panggilan Timnas Indonesia yang Terasa Kian Menjauh
-
Futsal sebagai Cerminan Ekonomi Mikro di Lingkup Generasi Muda
-
Bantai-Bantai Awal Musim Klub Calvin Verdonk dan Modal Perjalanan Semu Menuju Titel Juara
Terkini
-
4 Exfoliating Toner Korea dengan Kandungan BHA, Ampuh Bantu Lawan Komedo!
-
Upside Down oleh Chanyeol: Tekad Kuat untuk Tak Menyerah pada Diri Sendiri
-
FYP Lagi Aneh, Muncul Tren 'Mama Muda' Menor dan Perang Fans Dadakan di TikTok
-
Sinopsis New Tokyo Coast Guard, Drama Terbaru Ryuta Sato dan Shigeaki Kato
-
5 Hal Berharga Dibahas dalam Buku Life is Yours, Hidup Bukan Perlombaan!