Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rana Fayola R.
Paulo Meneses (kanan), pelatih Madura United dalam konferensi pers usai laga. (ANTARA/RAUF ADIPATI)

Mimpi besar Madura United untuk meneruskan tren positif usai mengantongi tiket perempat final AFC Challenge League masih belum bisa terwujud. Lantaran tatkala kembali ke persaingan BRI Liga 1 2024-2025 di pekan ke-10, mereka harus mengakui keunggulan Persija Jakarta.

Melansir laporan Antara News pada Kamis (7/11), pertandingan yang berlangsung di Stadion Pakansari ini ditutup lewat skor 4-1 dan kemenangan telak dimiliki oleh skuad Macan Kemayoran.

Hasil ini membuat tim asuhan Carlos Pena naik ke peringkat kelima klasemen dengan 18 poin, sedangkan Laskar Sape Kerrab yang mengoleksi enam poin harus terbenam di posisi ke-17. Sejak kick off dibunyikan, tuan rumah memang mengendalikan jalannya laga.

Namun dua peluang pertama dimiliki Madura United berkat Maxuel dan Lulinha, untungnya belum ada yang membahayakan gawang Persija Jakarta. Kebuntuan Macan Kemayoran pecah di menit ke-19.

Berawal dari pergerakan Rizky Ridho, pemain Timnas Indonesia yang memberikan umpan silang dan disambut Gustavo Almeida dengan baik. Persija memimpin 1-0. Namun mereka harus diganjar tendangan penalti usai Hanif Sjahbandi menekel Lulinha di dalam kotak penalti.

Lulinha tak membuang kesempatan dan membawa Madura United mengimbangi 1-1 di menit 40. Hasil imbang hanya bertahan dua menit, sebab Laskar Sape Kerrab pun melakukan kesalahan serupa hingga Simic maju sebagai eksekutor penalti.

Skor 2-1 untuk keunggulan Persija menjadi penutup babak pertama. Setelah turun minum, tuan rumah menambah gol melalui kaki Ryo Matsumura dan Pedro Dias sehingga pertandingan berakhir 4-1.

Paulo Meneses Tak Puas dengan Kinerja Wasit

Pelatih Madura United, Paulo Meneses menyesalkan sejumlah keputusan wasit saat tim asuhannya ditaklukkan oleh Persija Jakarta.

Saya tidak tahu kenapa wasit sampai mengecek (pelanggaran terhadap Lulinha) sebanyak sepuluh kali. Bagi saya itu sudah sangat jelas bahwa itu penalti. Saya tidak bilang Persija tidak layak untuk menang, tapi mengapa wasit memeriksa penalti yang sudah sangat jelas sampai sepuluh kali, kemudian pada menit berikutnya ia memberikan penalti (untuk Persija) tanpa VAR, tanpa diperiksa lagi,” kata juru taktik asal Portugal tersebut dalam konferensi pers.

Kemudian ia melanjutkan, “Kami menciptakan banyak peluang tapi itu tidak menjadi gol. Dan tim besar seperti Persija, mungkin hanya perlu separuh peluang untuk menjadi gol. Itulah perbedaannya.”

Kini Madura United memiliki waktu yang cukup panjang untuk kembali mempersiapkan diri menuju pertandingan ke-11 di BRI Liga 1.

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Rana Fayola R.