Kabar buruk didapatkan Vietnam menjelang gelaran AFF Cup 2024. Turnamen bergengsi se-Asia Tenggara ini bakal dimainkan mulai 9 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 mendatang.
Namun sayangnya, The Golden Stars berpotensi gagal gunakan Stadion My Dinh. Menyusul adanya pertunjukan musik yang bakal berlangsung di venue andalan Vietnam tersebut.
“Sore ini, acara musik ‘Saudara Say Hi’ mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan pertunjukan lainnya di Stadion My Dinh pada malam tanggal 9 Desember. Ini adalah pertunjukan kedua di Hanoi dari program ini,” demikian bunyi laporan soha.vn dalam laman resminya, Rabu (27/11/2024).
Sebelumnya keputusan dewan manajemen Stadion My Dinh yang memberikan izin untuk mengadakan konser musik sudah memunculkan kontroversi dan protes.
Lantaran hal ini memaksa federasi sepak bola Vietnam (VFF) untuk mengubah rencana. Tim asuhan Kim Sang-sik dijadwalkan untuk menjalani dua laga kandang dalam fase penyisihan Grup B AFF Cup 2024.
Salah satunya menjamu Timnas Indonesia (15/12), kemudian dilanjut meladeni tantangan Myanmar (21/12). Kemungkinan dua pertandingan tersebut bakal dipindahkan ke Stadion Viet Tri (Phu Tho) yang memiliki kapasitas hanya 20.000 kursi atau setengah dari Stadion My Dinh.
“Alasannya, panitia penyelenggara Piala AFF 2024 menetapkan stadion tidak boleh menggelar acara lain setidaknya 21 hari sebelum turnamen untuk menjamin kualitas rumput,” lanjutnya menerangkan.
Dengan demikian, Vietnam baru bisa menggelar pertandingan di Stadion My Dinh mulai 30 Desember mendatang.
Soha vn pun menyambung, "Jika berada di peringkat kedua Grup B, Vietnam akan memainkan leg pertama semifinal di kandang sendiri pada 27 Desember. Jika Vietnam memenangkan Grup B, tim tersebut akan memainkan leg pertama semifinal tandang, kemudian kembali pulang untuk memainkan leg kedua pada 29 Desember. Kedua jadwal tersebut tidak memenuhi persyaratan AFF.”
Kendati demikian, kabarnya masih ada kemungkinan AFF akan mengirimkan langsung departemen untuk mengevaluasi kualitas permukaan rumput stadion My Dinh.
Adanya pertunjukan musik dengan puluhan ribu penonton dinilai akan membutuhkan proses pemulihan yang tidak mudah. Situasi yang terjadi tentu jelas memberi kerugian bagi timnas Vietnam. Pasalnya My Dinh merupakan markas utama The Golden Star yang memiliki memori-memori apik.
Masalah seperti ini juga sempat dialami oleh Timnas Indonesia. Di mana kualitas rumput Stadion GBK yang merupakan markas utama skuad Garuda kerap menuai kritikan tajam.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Media Vietnam Nilai Misi Ambisius Indonesia Bisa Berantakan, Ini Alasannya!
-
Nikmati Atmosfer Gila Bola di Indonesia, Ragnar Oratmangoen Ungkap Mimpinya
-
Timnas Putri Indonesia Segel Tiket Semifinal AFF Wanita usai Bekuk Malaysia
-
Timnas Indonesia Harus Waspada, Myanmar Bakal Panggil Delapan Pemain Aboard untuk Piala AFF
-
Timnas Indonesia Bakal Angkat Kaki dari Stadion GBK Saat AFF 2024, Ini Penyebabnya
Artikel Terkait
-
3 Bintang Timnas Vietnam Absen di Piala AFF 2024, Sang Kapten Sakit Hidung
-
Soroti Kekurangan Kiper Indonesia, Asisten Shin Tae-yong: Saya Sering Melihat...
-
Malaysia Dimita Jangan Tiru Timnas Indonesia Kirim Pemain Muda di Piala AFF 2024: Mereka Level Asia
-
Siapa Pelatih Timnas Laos? Kompatriot Shin Tae-yong akan Jadi Lawan di Piala AFF 2024
-
Pelatih Mees Hilgers Bikin Eksperimen, Bek Timnas Indonesia Bakal Diplot untuk Posisi Baru
Hobi
-
Piala AFF 2024: Mayoritas Tim Gunakan Pelatih Asing, Korsel-Jepang Mendominasi
-
Pilih Stadion Manahan Solo, Vietnam Tuduh Indonesia Remehkan Piala AFF 2024
-
Tak Dapat Podium, Fabio Quartararo Tetap Nikmati Performa Motor M1
-
Media Vietnam Nilai Misi Ambisius Indonesia Bisa Berantakan, Ini Alasannya!
-
Nikmati Atmosfer Gila Bola di Indonesia, Ragnar Oratmangoen Ungkap Mimpinya
Terkini
-
7 Drama Korea Tayang Desember 2024, Ada Squid Game Season 2!
-
Transparansi Menjaga Demokrasi di Balik Layar Pemilu, Wacana atau Nyata?
-
Sinopsis Drama Korea Who Is She, Dibintangi Kim Hae Sook dan Jung Ji So
-
Ulasan Novel Semasa, Mencari Arti Rumah dalam Kisah Keluarga Kecil
-
Polemik KPU Menghadapi Tekanan Menjaga Netralitas dan Kepercayaan Publik