Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Kiper Keturunan Indonesia-Jepang, Ryu Nugraha. (instagram.com/@ryuu0406)

Liga Jepang atau yang populer dengan nama J-League kembali memakan korban. Kali ini, salah satu pemain keturunan Indonesia, yakni Ryu Nugraha memutuskan untuk gantung sarung tangan atau pensiun dari dunia sepakbola profesional. Melansir dari laman berita suara.com (05/12/2024), pemain yang berposisi sebagai kiper tersebut memutuskan untuk pensiun di usia yang masih terbilang sangat muda, yakni 24 tahun.

Saya telah memutuskan untuk pensiun setelah musim ini. Saya berterima kasih kepada AC Nagano Parceiro karena telah menyambut saya ke dunia profesional, dan kepada Fukui United FC dan BTOP Hokkaido yang telah memberi saya panggung untuk berprestasi. Saya akan melakukan yang terbaik di tahap berikutnya juga! Terima kasih kepada semua penggemar dan pendukung!,” ujar Ryu Nugraha.

Pensiunnya kiper berdarah Indonesia-Jepang tersebut memang cukup mengejutkan. Pasalnya, saat awal-awal tahun 2020 saat timnas Indonesia sedang mencari-cari pemain keturunan yang berkarir di luar negeri, nama Ryu Nugraha masuk ke dalam daftar pemain yang direkomendasikan. Namun, memang kala itu pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong tak tertarik untuk memanggil pemain yang berkompetisi di kasta ke-3 liga Jepang atau J3 League tersebut.

Minim Jam Terbang dan Kalah Saing Jadi Alasan Pensiun?

Di sisi lain, banyak pihak yang menyebut pensiunnya Ryu Nugraha dari dunia sepakbola profesional dikarenakan kalah saing dengan kiper-kiper lainnya di klubnya saat ini, yakni AC Nagano Parceiro. Bahkan, dirinya juga sempat dipinjamkan ke klub kasta lebih rendah di liga Jepang, yakni Fukui United FC dan BTOP Hokkaido.

Namun, selama 3 musim membela AC Nagano Parceiro, dirinya sama sekali belum pernah bermain reguler atau mencicipi laga resmi bersama klub tersebut sejauh ini. Alasan inilah yang disinyalir membuat kiper berpostur 183 cm tersebut pada akhirnya memutuskan pensiun di usia yang terbilang muda, yakni 24 tahun.

Di sisi lain, hal ini kian menegaskan bahwa liga Jepang meruapakan salah satu liga yang kurang bersahabat bagi pemain asal Indonesia. Beberapa nama seperti Stefano Lilipally, Irfan Bachdim, Pratama Arhan dan Justin Hubner menjadi segelintir pemain yang merasakan kerasnya liga Jepang. Bahkan, para pemain tersebut sangat jarang mendapatkan menit bermain saat berkarir bersama klub-klub liga Jepang.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

zahir zahir