Pasukan Naga Emas Vietnam sukses menumbangkan perlawanan Thailand di partai final leg kedua gelaran ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024.
Menyadur laman aseanutdfc.com, meskipun harus bertandang ke markas Pasukan Gajah Perang, tim merah asal Asia Tenggara tersebut sukses menjungkalkan Thailand dengan skor tipis 3-2 dan membawa pulang gelar tim terbaik Asia Tenggara edisi 2024.
Pertandingan antara Thailand melawan Vietnam sendiri sejatinya berjalan dengan tempo cepat dan dibumbui berbagai drama.
Salah satu momen yang sempat membuat pertandingan terhenti adalah, ketika pada menit ke-64, tuan rumah Thailand berhasil menciptakan gol kedua melalui Supachok Sarachat.
Bukan karena pelanggaran atau hal teknis lainnya, para pemain Vietnam berang kepada wasit Ko Hyung-jin asal Korea Selatan karena menilai gol kedua Thailand tersebut terjadi dengan cara tidak fair.
Hal ini dikarenakan bola drop ball yang diberikan sang wasit kepada kubu Thailand, tidak dialirkan oleh pemain tuan rumah kepada Vietnam, namun justru digunakan sebagai momen membangun serangan dalam ketidaksiapan para pemain lawan.
Namun, karena secara law of the game hal tersebut diperbolehkan, maka sang wasit pun tak menganulir dan tetap mengesahkan gol tersebut.
Sebab bagaimana pun, meskipun terkesan tidak fair, namun gol yang diciptakan oleh Supachok tersebut sah secara aturan.
Jika diingat-ingat, momen menciptakan gol dari skema dropp ball seolah membawa kita kembali ke gelaran final SEA Games 2023 lalu.
Saat itu, Thailand yang berjumpa dengan Timnas Indonesia di partai final, juga menderita kebobolan melalui skema yang sama.
Sekadar kilas balik, gol kedua Timnas Indonesia yang diciptakan oleh Muhammad Ramadhan Sananta, juga berawal dari skema drop ball.
Pada video unggahan kanal YouTube RCTI Entertainment (17/5/2023), gol Sananta tersebut diciptakan setelah memanfaatkan bola lambung Rizky Ridho yang mendapatkan dropp ball dari sang pengadil.
Kala itu, gol dari Sananta ini juga menyulut protes dari para pemain Thailand, namun karena memang secara aturan diperbolehkan, wasit Qasim L-Hatmi asal Oman tetap mengesahkan gol tersebut.
Dan kali ini, giliran Thailand yang melakukan hal tersebut.
Apakah ini ada korelasinya dengan kejadian yang menimpa mereka di final SEA Games tahun 2023 lalu? Bisa iya, bisa juga tidak.
Namun yang jelas, Thailand mendapatkan satu pelajaran dari laga melawan Indonesia di final SEA Games lalu, yakni menciptakan gol dari skema dropp ball adalah sah dan diperbolehkan.
Jangan-jangan, Thailand memang terinspirasi dari laga melawan Indonesia lalu?
Baca Juga
-
Kualifikasi AFC U-23 dan 2 Kaki Timnas Indonesia yang Berdiri Saling Menjauhkan
-
Laga Pamungkas vs Korea Selatan, Bagaimana Kans Lolos Timnas U-23 Melalui Jalur Runner-up?
-
Sukses Tundukkan Korsel, 3 Style Permainan STY Ini Mungkin Bisa Diduplikasi oleh Gerald Vanenburg
-
Lawan Korea Selatan, Gerald Vanenburg Tak Perlu Malu untuk Menyontek Gaya Permainan STY
-
Kualifikasi AFC U-23, Rafael Struick dan Kenangan Manis Lawan Korsel yang Bakal Sulit Terulang
Artikel Terkait
Hobi
-
Kualifikasi AFC U-23 dan 2 Kaki Timnas Indonesia yang Berdiri Saling Menjauhkan
-
Anchor Bikin Candu: Posisi Idaman dalam Futsal
-
Perempuan Masih Jadi Second Sex: Membaca Simone de Beauvoir dalam Futsal
-
Laga Pamungkas vs Korea Selatan, Bagaimana Kans Lolos Timnas U-23 Melalui Jalur Runner-up?
-
Sukses Tundukkan Korsel, 3 Style Permainan STY Ini Mungkin Bisa Diduplikasi oleh Gerald Vanenburg
Terkini
-
Liburan ala Gen Z di Jogja: 6 Spot Hits yang Wajib Masuk Itinerary
-
Pembongkaran Parkiran Abu Bakar Ali: Antara Penataan Malioboro dan Nasib Masyarakat
-
Comeback, Liu Te Dikabarkan Bintangi Mini Drama Promise You The Stars
-
Centil Bukan Genit: Gaya Ekspresi Diri Perempuan di Tren My Centil Era
-
Isu Raffi Ahmad Bakal Gantikan Dito Sebagai Menpora Mencuat, Pendidikan Siapa Lebih Tokcer?