Malaysia Open 2025 dipastikan bakal memiliki juara baru dari sektor ganda putri setelah juara bertahan Liu Shengshu/Tan Ning takluk di hadapan rekan senegaranya, Jia Yifan/Zhang Shuxian. Lewat laga rubber, Jia/Zhang berhasil menahan langkah Liu/Tan untuk melaju ke partai puncak dan berpeluang menjadi juara berikutnya.
Laga seru terjadi di antara dua pasangan ganda putri China tersebut. Meski sempat mencuri kemenangan di set pertama dengan keunggulan tipis, sayangnya Liu/Tan justru kehilangan momentum di set kedua. Berada di atas angin, Jia/Zhang ternyata bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik dan mengakhiri pertandingan setelah 1 jam 30 menit. Jia/Zhang menang rubber dengan skor akhir 19-21, 21-16, dan 21-17.
Sebelum hasil laga perang saudara antar wakil China ini, Yuki Fukushima/Mayu Matsumoto sudah lebih dulu mengamankan tiket babak final. Yuki/Mayu berpotensi meraih gelar Super 1000 usai bekuk wakil China lainnya, Li Yijing/Luo Xumin.
Pertandingan ganda putri Jepang dan China ini juga berlangsung cukup menarik. Meski hampir kehilangan set kedua, tetapi Yuki/Mayu berhasil memaksakan kemenangan dalam dua gim atas Li/Luo dengan skor akhir 21-13 dan 23-21.
Dengan lolosnya Yuki/Mayu dan Jia/Zhang ke final, maka akan ada juara baru yang naik podium tertinggi ganda putri di Axiata Arena, Kuala Lumpur nanti. Sebelumnya, Liu Shengshu/Tan Ning keluar sebagai juara Malaysia Open 2024 setelah mengalahkan Zhang Shuxian/Zheng Yu di babak final.
Bisa dibilang Zhang Shuxian berhasil balas dendam atas kekalahan tahun lalu dari Liu/Tan meski dengan pasangan berbeda. Bersama Jia Yifan, Zhang Shuxian berpeluang naik podium tertinggi sebagai juara dan bukan runner up lagi.
Namun, harapan ini baru bisa terwujud jika Jia/Zhang berhasil memaksimalkan performa di hadapan Yuki/Mayu yang tidak kalah tangguh. Lalu, siapa yang akan jadi juara sektor ganda putri di Malaysia Open 2025? Kita tunggu saja pertarunga akhir turnamen ini esok hari.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Dampak Jangka Panjang Bullying: Dari Depresi hingga PTSD pada Remaja
-
Ketika Meme Menjadi Senjata Bullying Digital: Batas Antara Lucu dan Melukai
-
Ini 2 Zodiak yang Disebut Paling Berpeluang Jadi Orang Sukses: Kamu Salah Satunya?
-
Workplace Bullying: Perundungan yang Dianggap Normal di Kantor, Relate?
-
Tren Zero Post Gen Z: Memilih Diam, Tapi Tetap Bersuara di Dunia Digital
Artikel Terkait
-
25 Ide Hampers Imlek Murah Meriah, Dijamin Mewah!
-
Malaysia Open 2025: Ganda Putri Jepang Bekuk Wakil China di Semifinal
-
8 Makanan Khas Imlek yang Wajib Ada di Tahun Baru China, Bukan Sekadar Lezat!
-
Malaysia Open 2025: An Se Young Masuk Final, Ada Peluang Pertahankan Gelar
-
Sinopsis Drama China Towards the Truth, Dibintangi Wang You Shuo dan Jin Jia Yue
Hobi
-
Kata-Kata Ivar Jenner usai Timnas Indonesia Kandas di Fase Grup SEA Games
-
Indra Sjafri Minta Maaf usai Timnas Indonesia Tersingkir di SEA Games 2025
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Timnas Indonesia Merana, Gagal ke Semifinal SEA Games Meski Hajar Myanmar
-
Mental Baja, Asnawi Mangkualam Sentil Federasi: Harusnya Lindungi Tim Kami
Terkini
-
Dampak Jangka Panjang Bullying: Dari Depresi hingga PTSD pada Remaja
-
Cerita Ruangkan, Solusi dari Bayang-Bayang Burnout dalam Hustle Culture
-
Sinopsis dan Kontroversi Drama China Love dan Crown, Layakkah Ditonton?
-
5 Rekomendasi Drama China Misteri Baru 2025 untuk Temani Akhir Pekan
-
Indonesia di Mata Ji Chang Wook: Perjalanan Healing yang Penuh Makna