Persaingan antara Pecco Bagnaia dan Marc Marquez di dalam ajang MotoGP memang selalu menarik untuk dibahas, lebih lagi keduanya musim depan resmi menjadi rekan setim di bawah naungan Ducati Lenovo.
Meskipun sudah berada dalam satu rumah yang sama, di mana seharusnya dua pembalap ini bisa saling dukung, tapi sepertinya 'saling dukung' tidak akan terjadi begitu saja di antara Bagnaia dan Marquez. Melihat dari rekam jejak mereka yang merupakan pemegang lebih dari satu gelar juara dunia, baik Bagnaia maupun Marquez pasti punya ambisi untuk kembali meraih gelar tersebut.
Apalagi, Marc Marquez telah berpuasa gelar selama lima musim lamanya dan baru saja bangkit musim lalu bersama Gresini Racing. Sementara Bagnaia tentu juga punya misi balas dendam setelah dua gelar beruntunnya dipatahkan oleh Jorge Martim musim lalu.
Sehingga dapat dipastikan persaingan di antara keduanya, baik di luar maupun di dalam lintasan akan terasa lebih panas. Hal ini tampaknya juga turut dirasakan oleh mentor Pecco Bagnaia yang tak lain dan tak bukan adalah rival abadi Marc Marquez, Valentino Rossi.
Baru-baru ini, Rossi memberikan wejangan kepada anak didiknya yang paling sukses itu untuk tidak jatuh ke dalam perangkap Marc Marquez saat menjadi rekan setim di Ducati.
Meskipun Bagnaia merupakan 'rider pertama' di garasi Ducati, bahkan Marquez sendiri sudah mengakuinya, kedatangan Marquez ke dalam kubu tim berwarna merah itu tentu bukanlah hal yang bagus untuk Bagnaia yang masih berambisi ingin meraih gelar lagi.
"Jangan jatuh ke dalam perangkap, permainan pikiran, jangan biarkan diri Anda dikondisikan oleh rekan setim Anda. Dalam duel, bersenang-senanglah dan cobalah hal yang mustahil," ujar Rossi, dilansir dari laman Motorsport.
Rossi sendiri yang sudah lebih dulu mengenal dan berkompetisi dengan Marquez sedikit banyak bisa memprediksi apa yang akan dilakukan rivalnya tersebut. Jadi, wajar saja jika dia akan lebih banyak memberi masukan kepada Bagnaia di musim yang akan datang.
Beruntungnya, hingga saat ini hubungan Bagnaia dan Marquez terpantau baik-baik saja, keduanya saling menghormati dan ingin bekerja sama demi kemajuan tim. Dari pihak Ducati sendiri pun tampaknya sudah mempertimbangkan banyak hal sebelum menyatukan dua pembalap besar ini ke tim mereka, agar tak terjadi perpecahan.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Kesenjangan Johann Zarco dan Somkiat Chantra Jauh, PR Besar untuk LCR?
-
Cedera Parah, Luca Marini Tak Digantikan untuk MotoGP Aragon 2025
-
Jadwal MotoGP Aragon 2025: Persaingan Makin Ketat, Ducati Terancam?
-
Sedang Kompetitif, Fabio Quartararo Justru Siap Tinggalkan Yamaha?
-
Menanti Comeback Jorge Martin, CEO Aprilia Sedang Siapkan Motor Terbaik
Artikel Terkait
Hobi
-
Indonesia vs China: Saat Tim Haus Kemenangan Menjamu Tim Paling Mengenaskan
-
China Rencanakan Tampil Menyerang, Keuntungan Besar Justru Bakal Didapatkan Timnas Indonesia!
-
Indonesia Open 2025: Match Sengit, Jafar/Felisha Terhenti di Babak Kedua
-
Indonesia vs China: Marselino Absen, Waktu yang Tepat bagi Egy Maulana untuk Tunjukkan Pesonanya
-
Laga Krusial Lawan China, Kluivert Jangan Sampai Lakukan Eksperimen yang Tak Jelas!
Terkini
-
Review Film Ballerina: Spin-off John Wick yang Kurang Nampol?
-
Vivo X Fold 5 Rilis Juli Mendatang, Diyakini Bakal Jadi HP Lipat Paling Ringan di Dunia
-
Ulasan Buku The Family Dynamic:Peran Orang Tua dalam Membentuk Anak Sukses
-
Apple iPhone 17 Series Siap Meluncur September 2025, Intip Spek dan Prediksi Harganya
-
Menembus Batas Budaya, Strategi Psikologis Mahasiswa Rantau