Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari legenda hidup Timnas Singapura, Mohamed Noh Alam Shah beberapa waktu lalu. Ketika hadir ke Indonesia dan menjadi pengisi acara di siniar Sport77, pemain yang akrab disapa Along tersebut memilih mantan pemain Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto sebagai striker terbaik sepanjang masa Asia Tenggara.
"(Siapakah) striker terbaik ASEAN sepanjang masa?" tanya admin akun TikTok sport77official (5/2/2025) kepada Along.
Meski sempat tertukar dengan nama Kurnia Meiga, dengan cepat Along segera meralat jawabannya tersebut dan menyebutkan nama Kurniawan.
"Kurnia Meiga, eh, Kurniawan (Dwi Yulianto)," tegasnya.
Meski mengakui Kurniawan Dwi Yulianto sebagai striker terbaik ASEAN sepanjang masa, sejatinya Along sendiri juga bukan pemain sembarangan. Label pemain kaleng-kaleng sama sekali tak pantas untuk disematkan kepada pria 44 tahun yang kini menjabat sebagai pelatih kepala klub Tanjong Pagar di Liga Singapura tersebut.
Pasalnya, ketika pemain yang satu ini masih aktif bermain, dirinya selalu menjadi momok yang mengerikan bagi pertahanan lawan, baik saat memperkuat klub maupun saat bermain bagi Timnas Singapura.
Menyadur laman transfermarkt, Along sendiri sudah memulai pengabdiannya untuk tim senior The Lions semenjak usia muda. Ketika menjalani debut pada 28 Desember 1999 lalu, Along saat itu masih berusia 19 tahun 3 bulan dan 25 hari.
Penampilannya yang impresif di laga debut, membuat pelatih-pelatih Timnas Singapura selalu membidik namanya untuk masuk skuat nasional. Tercatat, hingga purna dari membela Singapura, pemain yang satu ini telah mencatatkan 80 penampilan dengan koleksi 34 gol.
Salah satu momen yang tak mungkin terlupakan dari Along saat membela Timnas Singapura adalah ketika dirinya bermain di Piala AFF edisi 2007. Pada pertandingan kedua melawan Laos, Along berhasil menciptakan tujuh gol hanya dalam satu pertandingan, dan mengantarkan Singapura menghantam sang lawan dengan skor sangat telak, sebelas gol tanpa balas.
Hingga saat ini, torehan tujuh gol yang dilesakkan oleh Along itu menjadi salah satu rekor Piala AFF khususnya dan persepakbolaan Asia Tenggara pada umumnya. Sebuah rekor yang belum bisa disamai oleh pemain manapun.
Pun demikian ketika bermain di level klub. Dalam perjalanan karier profesionalnya, Along pernah membela beberapa klub di Liga Indonesia.
Yang paling diingat tentu saja saat berkiprah bersama Arema. Kala itu, Along yang tengah menapaki masa puncak permainan, sukses mengantarkan Arema meraih gelar juara pada musim 2009/2010, dan membawa tim Singo Edan menjadi runner-up liga di musim selanjutnya dan Piala Indonesia di tahun 2010.
Jadi, sepertinya pengakuan jika Kurniawan adalah striker terbaik sepanjang masa ASEAN juga bukan asal-asalan ya. Karena yang mengakui itu juga bukan pemain sembarangan di level Asia Tenggara.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Semifinal Piala AFF U-23: 3 Pahlawan Skuat Garuda saat Mengempaskan Thailand, Siapa Saja?
-
Yotsakorn Burapha dan Gol ke Gawang Indonesia yang Selalu Bawa Petaka bagi Thailand
-
Meski Kalahkan Thailand, Catatan Gerald Vanenburg Ternyata Masih Kalah dari 2 Pendahulunya
-
Rekor 3 Pertemuan Yotsakorn Burapha vs Timnas Indonesia, Semuanya Berakhir Zonk!
-
Piala AFF U-23 dan Buyarnya Prediksi yang Dituliskan oleh Induk Sepak Bola Asia Tenggara
Artikel Terkait
Hobi
-
Ambisius! Bos Aprilia Yakin Bisa Kalahkan Marc Marquez di Paruh Kedua Musim
-
0,2 Detik untuk Menentukan Gol: Ilmu di Balik Keputusan Cepat dalam Futsal
-
BRI Super League: Madura United Putuskan Tambah Bek Asing, Ini Sebabnya
-
Semen Padang FC Latihan Intensif Tiap Hari, Ada Rencana Uji Coba Lagi?
-
Piala AFF U-23: Timnas Indonesia Diminta Main Keras saat Ladeni Vietnam
Terkini
-
Ulasan Novel Kenangan Manis Takkan Pernah Habis: Mengenang Hewan Kesayangan
-
Joel Edgerton Jadi Bintang Utama di Film Train Dreams, Rilis November 2025
-
Di Tengah Budaya Skimming saat Membaca, Masih Perlukah Menulis dengan Rasa?
-
4 Peeling Serum AHA BHA Lokal Harga 20 Ribuan, Ampuh Angkat Sel Kulit Mati
-
Gen Z Lebih Pilih Sehat Mental Dibanding IPK Cumlaude, Salahkah?