Kabar duka menyelimuti pesepakbolaan Indonesia. Melansir dari laman berita Suara.com (25/02/2025), mantan legenda timnas Indonesia era 1990-an hingga awal 2000-an, yakni Bejo Sugiantoro tutup usia pada Selasa (25/02/2025) kemarin. Mantan pemain klub Persebaya Surabaya ini tutup usia di umurnya yang ke-47 tahun.
Bejo Sugiantoro tutup usia usai sempat menjalani pertandingan fun football bersama beberapa mantan pemain Persebaya Surabaya.
Mendiang mengalami kolaps di lapangan dan sempat mendapatkan pertolongan medis. Namun, takdir berkata lain dan mantan pemain yang dikenal sebagai bek yang cukup tangguh di masanya tersebut harus menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa kemarin.
Profil Singkat Mendiang Bejo Sugiantoro
Bejo Sugiantoro merupakan salah satu mantan pemain sepakbola Indonesia yang menjadi salah satu role-model dari pemain berposisi sebagai libero atau sweeper yang cukup populer pada dekade 1990-an di Indonesia.
Melansir dari laman Transfermarkt, beliau sempat menimba ilmu di program PSSI di Italia, yakni PSSI Primavera pada awal dekade 1990-an.
Usai kembali ke Indonesia, dirinya kemudian menjalani debut profesionalnya bersama tim Persebaya Surabaya pada tahun 1994. Dirinya membela tim kebanggaan kota Surabaya tersebut dari tahun 1994 hingga tahun 2004 sebelum akhirnya memutuskan pindah ke PSPS Pekanbaru pada liga Indonesia musim 2003/2024.
Namun, seakan-akan sangat berjodoh dengan Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro kemudian kembali ke klub berjuluk “Bajol Ijo” tersebut pada awal musim 2004/2005 dan membela Persebaya Surabaya di periode keduanya hingga tahun 2008.
Selain Persebaya Surabaya dan PSPS Pekanbaru, Bejo Sugiantoro diketahui pernah membela beberapa klub seperti Persidafon Dafonsoro, Deltras Sidoarjo dan Perseba Super Bangkalan sebelum pensiun di tahun 2013 sebagai pesepakbola.
Karirnya di timnas Indonesia juga terbilang cukup baik. Menjalani debut di tahun 1997, Bejo Sugiantoro tercatat membela timnas Indonesia sebanyak 45 kali dan mencatatkan 2 gol hingga pensiun dari tim nasional di tahun 2004.
Meskipun memiliki postur yang cukup pendek untuk seorang pemain bertahan, yakni 176 cm, akan tetapi ayah dari pemain timnas Indonesia saat ini, Rachmat Irianto tersebut dikenal sebagai salah satu bek yang cukup tangguh di lini belakang timnas Indonesia.
Kini, sang legenda telah tutup usia dan meninggalkan duka mendalam bagi orang-orang sekitarnya. Selamat jalan legenda, jasamu akan selalu terkenang dalam memori manis di negeri ini.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Timnas Gagal Lolos Piala Asia U-23, Gerald Vanenburg Justru Singgung STY
-
Gagal Lolos ke Piala Asia U-23, Jadi Ironi Skuad Garuda saat Jumpa Korea Selatan
-
Misi Gerald Vanenburg Lolos Piala Asia U-23 dan Bayang-bayang Prestasi STY
-
Menang dari Taiwan Tak Jadi Tolak Ukur Kekuatan Timnas Indonesia, Mengapa?
-
Dimas Drajad Gabung Malut United, Aroma Eks-Persib Kian Terasa di Skuad
Artikel Terkait
-
Memori Indah Djanur dengan Bejo Sugiantoro: Sosok Pelatih Hebat
-
Tangis Jacksen F Tiago Pecah Usai Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia
-
Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia, Eks Pemain Persija: RIP Teman!
-
Perjalanan Karier Bejo Sugiantoro: Legenda Persebaya Surabaya dan Timnas Indonesia
-
Sepak Bola Indonesia Berduka, Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia
Hobi
-
Cahya Supriadi Sukses Bikin Pelatih Korea Selatan Angkat Topi
-
Fakta Mengenaskan! Jikapun Menang dari Laos, Indonesia Tetap Saja Sulit Lolos ke AFC U-23
-
Tak Ada Indonesia, Marwah Persepakbolaan Asia Tenggara di AFC U-23 Berada di Pundak 2 Tim Ini
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23
-
Erick Thohir Limpahkan Tanggung Jawab soal Timnas Indonesia U-23 ke Dirtek
Terkini
-
Daily Style Goals: 4 Inspo Outfit ala Sophia KATSEYE yang Selalu On Point!
-
Cabut Gugatan, Paiman Raharjo Kini Bidik Roy Suryo Cs Lewat Jalur Pidana
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
Sunkiss oleh Wendy Red Velvet: Merangkul Perubahan Hidup Tanpa Rasa Takut
-
Dijenguk Yusril di Penjara, Delpedro Marhaen Merasa Jadi Korban Kriminalisasi