Pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia di awal era kepelatihan Patrick Kluivert tak mengalami banyak perubahan. Sepertimana yang dirilis oleh akun Instagram resmi Erick Thohir, @erickthohir pada Minggu (9/3/2025), 27 nama yang masuk dalam list Garuda Calling, masih didominasi oleh nama-nama lama yang kerap menghiasi pemanggilan di era Shin Tae-yong.
Namun demikian, nama Septian Bagaskara menjadi salah satu pembeda, di mana dirinya bersama Ole Romeny, menjadi dua nama yang sebelumnya tak pernah masuk dalam list ini.
Jika berkaca pada statistik yang dimilikinya di laman Transfermarkt, pemanggilan pemain berusia 27 tahun asal Dewa United tersebut sejatinya tidaklah mengherankan.
Pasalnya, dengan lesakan 7 gol dan 1 assist dari 25 pertandingan Liga 1 Indonesia, Septian Bagaskara menjadi salah satu pemain lokal yang paling produktif di kompetisi domestik.
Namun demikian, bagi siapapun pemain yang terpanggil, bermain di Timnas Indonesia tentunya tak akan semudah ketika mereka bermain di klubnya masing-masing.
Faktor chemistry antar pemain, perbedaan pola permainan di klub dan Timnas, hingga dukungan rekan-rekan satu tim menjadi sebuah hal yang bisa mereduksi kualitas seorang pemain ketika bergabung ke skuat nasional.
Bagi pemain baru seperti Septian Bagaskara, dukungan penuh dari rekan setim yang sesuai dengan gaya permainannya menjadi sebuah kunci tersendiri jika ingin menampilkan performa apik di lapangan.
Karena, suudah bukan sebuah rahasia lagi jika banyak pemain yang bersinar di level klub, tak mampu bermain apik di Timnas imbas tak adanya sokongan gaya bermain yang pas sepertimana yang didapatkannya di klub.
Dan hal inilah yang perlu didapatkan oleh pemain potensial seperti Septian Bagaskara. Sebagai seorang pemain penyerang dengan tipikal finisher, Septian membutuhkan sebuah pelayanan yang prima nan memanjakan dari rekan-rekannya di sektor lain.
Sepertimana yang terjadi di level klub bersama Dewa United, Septian Bagaskara sukses menjadi predator yang menakutkan karena pelayanan kelas wahid dari rekan-rekan setimnya, di mana mereka sudah mengetahui tipikal bermain dari mantan pemain Persik Kediri tersebut yang merupakan penyerang oportunis.
Seorang finisher seperti Septian Bagaskara, cenderung memiliki gaya bermain yang tak banyak beradu skill. Dirinya cukup diberikan umpan yang matang, untuk kemudian dikoversikannya menjadi gol, sekecil apapun peluang yang diciptakan rekan-rekannya.
Maka, menaruh pemain lain yang paham dengan gaya bermainnya, adalah sebuah keniscayaan jika ingin kemampuan terbaik dari Septian Bagaskara ini muncul saat membela Panji-panji Merah Putih di laga melawan Australia dan Bahrain.
Dan jika itu adalah sebuah hal yang harus dicoba, maka tak ada salahnya jika Kluivert membuka kans untuk memainkan "paket Dewa United" yang berisikan Ricky Kambuaya dan Egy Maulana Vikri untuk menyokong gaya bermain dari Septian.
Dengan sama-sama berangkat dari Dewa United, bukankah duo Kambuaya-Egy sudah cukup faham untuk menjadi pelayan yang baik bagi Septian Bagaskara?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Meski Sukses di Kanada, John Herdman Tak Cocok untuk Melatih Timnas Indonesia! Tahu Alasannya?
-
Filipina U-22, SEA Games 2025 dan Potensi Besar Pengulangan Rekor The Azkals di Piala AFF 2010
-
Sudah Korbankan 4 Hal Penting Ini, Timnas Indonesia Sama Sekali Tak Pantas Kalah dari Filipina!
-
SEA Games 2025 dan 3 Alasan Absennya Marselino adalah Kehilangan Besar bagi Garuda Muda
-
Mengapa Taktik Pe-Pe-Pa ala Indra Sjafri Tak Berjalan di Laga Kontra Filipina? Ini Penyebabnya!
Artikel Terkait
-
Berapa Gol Ramadhan Sananta? Striker 182 Meter yang Kini Dipanggil Kluivert
-
Daftar Pemain Garuda Calling Dirilis, Mengapa Sayuri Bersaudara Tak Dipanggil Kluivert?
-
Ole Romeny Jelang Debut di Timnas Indonesia: Sungguh Tidak Normal
-
PanggilanTimnas Indonesia, Justin Hubner dan Amarahnya kepada Bahrain yang Selalu Menyala
-
Fakta Mengejutkan! Ternyata Patrick Kluivert Panggil Pemain Miskin Bermain di Klub, Siapa Saja?
Hobi
-
Meski Sukses di Kanada, John Herdman Tak Cocok untuk Melatih Timnas Indonesia! Tahu Alasannya?
-
Filipina U-22, SEA Games 2025 dan Potensi Besar Pengulangan Rekor The Azkals di Piala AFF 2010
-
Yakob Sayuri Jadi Korban Rasisme, PSSI Didesak Ambil Tindakan Tegas!
-
Indra Sjafri Ungkap Biang Kerok Kekalahan Memalukan atas Filipina, Ada Apa?
-
Sudah Korbankan 4 Hal Penting Ini, Timnas Indonesia Sama Sekali Tak Pantas Kalah dari Filipina!
Terkini
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Keluarga Jadi Korban Banjir Aceh, Faul Gayo Ceritakan Perjuangan Mereka
-
Bedu Ungkap Beratnya Biaya Hidup usai Cerai: Hampir Rp50 Juta per Bulan?
-
Angkat Isu Bullying di Sekolah, Film Qorin 2 Hadirkan Teror dari Dendam
-
Kritik Sosial Drama 'Revenge of Others': Cermin Bullying, Sekolah dan Luka