Sudah bukan sebuah rahasia lagi jika klub raksasa asal Malaysia, Johor Darul Takzim kerap mengklaim diri mereka sebagai klub dengan kualitas level benua.
Pernyataan-pernyataan over pride dari para pengurus klub hingga para pendukungnya pun sering kita temukan berseliweran di berbagai platform berita dan media sosial.
Sebuah hal yang sejatinya memang tidaklah terlalu aneh. Pasalnya, secara prestasi, klub yang berbasis di Johor ini memang sudah pernah menggenggam gelar Piala AFC edisi 2015 yang kala itu menjadi kompetisi tier 2 antar klub benua Asia.
Namun sayangnya, klaim JDT yang mengakui sudah berkualitas level benua Asia tersebut justru ternoda beberapa waktu lalu. JDT yang bermain di pentas Asian Champions League Elite, yang mana merupakan kompetisi antar klub level tertinggi benua Asia, justru harus tersingkir di babak 16 besar gelaran.
Ironisnya, sepertimana menyadur laman AFC, mereka tersingkir dari sesama klub regional ASEAN yang menjadi wakil Thailand, Buriram United. Lebih menyakitkannya lagi, pada pertarungan babak 16 besar ACL Elite tersebut, JDT harus tersingkir dengan skor tipis 0-1 melalui gol tunggal Suphanat Mueanta ketika mereka bermain di kandang sendiri!
Tersingkirnya JDT dari pentas ACL Elite oleh sesama klub dari kawasan Asia Tenggara ini tentunya menimbulkan sebuah ironisme tersendiri.
Pasalnya, di tengah branding klub yang sudah menyatakan diri sebagai sebuah tim berlevel Asia, ternyata mereka masih kesulitan dan kalah bersaing dengan Buriram, di mana klub asal Thailand ini bahkan tak pernah mengaku-aku sebagai sebuah tim berlevel benua.
Kenyataan ini pun menimbulkan banyak pertanyaan terkait kualitas sebenarnya dari JDT ini.
Jika JDT yang mengklaim diri mereka sebagai klub dengan kualitas level Asia sudah harus keteteran ketika harus berhadapan dengan Buriram United yang secara kualitas masih tak berbeda jauh dengan kebanyakan klub asal Asia Tenggara lainnya, bagaimana jika mereka harus berhadapan dengan tim-tim Asia lainnya yang memiliki kualitas lebih baik dari Buriram?
Terlebih lagi, jika kita mau fair mengakui, di atas Buriram masih terdapat banyak klub yang secara kualitas berada di atas mereka. Sebut saja tim-tim asal Asia Barat seperti Al-Hilal, Al-Ahli, Al-Nassr, atau mungkin klub-klub dari kawasan Asia Timur sekelas Yokohama F. Marinos, Kawasai Frontale, Gwangju dan tim-tim petarung benua dari Jepang dan Korea Selatan.
Sepertinya, klaim JDT terkait kualitas level benua yang mereka gembar-gemborkan belum terlalu riel di lapangan dan masih perlu banyak pembuktian ya!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Menelaah Aturan AFC tentang Tuan Rumah Ronde Keempat, Benarkah Bermain di Tempat Netral?
-
Ronde Ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Pertarungan China dan AFC Terkait Venue Pertandingan
-
AFC Berulah dengan Pindahkan Venue Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026? Begini Penjelasannya!
-
Sama-Sama Minati Jay Idzes, AC Milan Berikan Tanda Bakal Tikung Inter Milan?
-
Gegara Jay Idzes, Postingan Akun Resmi AC Milan Diserbu Para Penggemar Timnas Indonesia
Artikel Terkait
-
Bukan Rusia, Ini 2 Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday September
-
Peringkat FIFA Calon Peserta Turnamen Tiga Negara antara Indonesia, Malaysia, dan Lebanon
-
Sombong Banget! Malaysia Tantang Timnas Indonesia di FIFA Matchday September?
-
Bantah Gabung Klub BRI Liga 1, 3 Klub Ini Berpotensi Jadi Klub Jordi Amat Musim Depan
-
Pelatih Malaysia: Program Naturalisasi Timnas Indonesia Tak Relevan
Hobi
-
Sudirman Cup 2025: Alwi Farhan Tampil Impresif Buka Poin Pertama Indonesia
-
Sudirman Cup 2025: Indonesia Juara Grup D, Kalahkan Denmark 4-1
-
Menelaah Aturan AFC tentang Tuan Rumah Ronde Keempat, Benarkah Bermain di Tempat Netral?
-
Finis P3 di GP Jerez 2025, Pecco Bagnaia Kecewa Tak Bisa Berbuat Apa-Apa
-
Sudirman Cup 2025: Kekalahan Rinov/Gloria Dibalas Alwi, Skor Imbang 1-1
Terkini
-
Menyambut Hari Buruh dengan Refleksi dan Harapan untuk Perubahan
-
Katseye 'Gnarly' Ekspresikan Rasa Percaya Diri Lewat Satu Kata yang Kuat
-
Ulasan Drama Study Group vs Weak Hero Class 2: Mana yang Lebih Keren?
-
Review Anime Suicide Squad Isekai, Petualangan Para Villains di Isekai
-
Generasi Layar, Ketika Game Online Mengganti Dunia Nyata