Sandy Walsh benar-benar membuktikan kualitasnya sebagai pemain berkelas Eropa. Semenjak kepindahannya ke Liga Utama Jepang dengan memperkuat Yokohama F. Marinos pada awal Februari lalu, pemain yang satu ini langsung menjadi andalan dari klub yang bermarkas di Prefektur Kanagawa tersebut.
Tak hanya datang sebagai pelengkap, apa lagi sebagai bahan marketing, Sandy Walsh justru membuktikan dirinya memang layak untuk menjadi andalan baru di klubnya.
Bahkan, dalam perjalanan karier profesional bersama klub barunya tersebut, Sandy Walsh tercatat sudah memainkan enam laga hanya dalam tempo waktu satu bulan saja.
Dan yang lebih membanggakan adalah, pemain berusia 30 tahun ini ternyata tak hanya dimainkan oleh Steven Holland di pentas domestik saja, namun juga dimainkan di pentas Asian Champions League Elite, yang merupakan kompetisi antar klub level tertinggi di benua Asia.
Maka tak mengherankan, jika dalam tempo hanya satu bulan saja pasca hijrah ke Jepang, Sandy Walsh akhirnya berhasil menobatkan dirinya sebagai pemain terbaik Indonesia yang meniti karier bersama klub Liga Jepang, setidaknya dalam hal mendapatkan menit bermain.
Berdasarkan data dari laman Transfermarkt, hingga pertengahan bulan Maret 2025 ini, Sandy Walsh tercatat telah bermain sebanyak 6 kali bersama Yokohama F. Marinos di semua ajang.
Menit bermain yang didapatkannya pun cukup melimpah, di mana mantan pemain KV. Mechelen ini telah mendapatkan durasi bermain sebanyak 479 menit secara total.
Catatan ini tentunya sudah jauh melampaui apa yang ditorehkan oleh empat kompatriotnya yang lain, yakni Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, Pratama Arhan dan Justin Hubner, yang kesemuanya menuai kegagalan saat mencoba peruntungannya bersama klub Jepang.
Dalam catatan laman Transfermarkt, Irfan Bachdim yang mengawali perpindahan pemain Indonesia ke Liga Jepang pada era persepakbolaan modern dengan bergabung dengan Ventforet Kofu pada 27 Januari 2014, mendapatkan menit bermain tak sebanyak Walsh.
Bachdim yang memperkuat dua klub Jepang, Consadole Sapporo dan Ventforet Kofu, secara total hanya mencatatkan menit bermain sebanyak 298 menit dari 12 laga semua ajang yang dijalaninya.
Pada sepuluh laga bersama Consadole Sapporo, Bachdim tercatat hanya bermain selama 228 menit, sementara 70 menit lainnya dia catatkan dalam dua laga bersama Ventforet Kofu kala itu.
Setali tiga uang dengan Bachdim, Stefano Lilipaly pun mengalami nasib yang serupa. Memutuskan untuk hijrah ke Consadole Sapporo pada 25 Maret 2014 lalu, nasib Lilipaly terbilang lebih mengenaskan daripada Bahcdim.
Selama berada di Sapporo, bintang Borneo FC tersebut hanya dimainkan satu kali saja, dan mencatatkan total durasi bermain 90 menit.
Delapan tahun pasca kegagalan Bachdim dan Lilipaly bersama klub Jepang, kali ini giliran bintang muda Indonesia, Pratama Arhan yang mendapatkan pengalaman pahit.
Pindah ke Tokyo Verdy pada 1 Maret 2022 dengan status sebagai pemain bintang di Timnas Indonesia, Arhan justru harus menghabiskan dua musim yang suram bersama klub asal ibu kota negara Jepang tersebut.
Bagaimana tidak, selama dua musim membela Tokyo Verdy, Arhan hanya bermain 4 kali saja bersama klubnya, dan mencatatkan waktu bermain sebanyak 255 menit.
Dan yang terakhir, tentu kita masih ingat dengan Justin Hubner yang gagal saat membersamai klub Jepang. Berstatus sebagai salah satu pemain paling berbakat di Wolves U-21, Hubner ternyata hanya menjadi pelengkap di Cerezo Osaka.
Selama kurang lebih empat bulan peminjamannya ke Cerezo, Justin hanya bermain sebanyak 8 kali, dengan catatan menit bermain sebanyak 190 menit saja. Sebuah menit bermain yang tentunya sangat tidak merepresentasikan kualitasnya sebagai pemain andalan di klub sebelumnya.
Jadi, dari data-data yang ada, sepertinya memang sudah waktunya bagi kita untuk mengakui bahwa Sandy Walsh adalah pemain Indonesia paling sukses saat berkarier bersama klub Jepang ya!
Dengan 479 menit bermain, yang mana masih bisa terus bertambah, tentunya fakta itu sudah cukup untuk membuktikan bahwa predikat pemain Indonesia terbaik di Jepang tidaklah mengada-ada.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Egy Maulana Terpaksa Dicoret, Siapa Pengganti yang Sepadan bagi sang Pemain?
-
Setelah Menunggu Sebulan, Sandy Walsh Akhirnya Nikmati Menit Bermain Penuh di Liga Jepang
-
Selain Pemain Anyar, Skuad Garuda Juga Dapatkan Modal Bertarung Tambahan dari AFC
-
Ironisnya JDT, Mengklaim Diri Klub Level Asia, tapi Disingkirkan oleh Klub ASEAN
-
Sandy Walsh, ACL Elite dan Anomali Kariernya Bersama Yokohama yang Terus Berlanjut
Artikel Terkait
-
Australia vs Timnas Indonesia, Erick Thohir: Musuh Kita Kecapean, Jangan Ada Faktor X!
-
Daftar 17 Pemain Timnas Indonesia yang Sudah Sampai di Sydney Jelang Hadapi Australia
-
Media Asing: Akhir Konyol Anak Kesayangan STY Asnawi Mangkualam di Timnas Indonesia
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Melesat Setelah Kalahkan Australia! Naik Berapa Peringkat?
-
Peluang Emas ke Piala Dunia 2026! Timnas Indonesia On Fire vs Australia, Erick Thohir Ungkap Target
Hobi
-
Egy Maulana Terpaksa Dicoret, Siapa Pengganti yang Sepadan bagi sang Pemain?
-
Profil Sjoerd Woudenberg: Pelatih Kiper Timnas Indonesia Era Kluivert
-
Juara Baru All England 2025, China dan Korea Selatan Sabet 2 Gelar
-
Inzoi: Game Simulasi Hidup Realistis yang Jadi Pesaing The Sims!
-
Lepas Timnas Indonesia ke Australia, Erick Thohir Pastikan Persiapan Lancar
Terkini
-
3 Spot Sate Taichan Paling Hits di Jakarta Selatan, Dijamin Ketagihan!
-
Manajemen OVT Tengah Malam: Ketika Pikiran Jadi Pesta dan Kita Tak Diundang
-
3 Tradisi Unik Masyarakat Indonesia dalam Menyambut Hari Raya Idul Fitri
-
Santet, Misteri, dan Dendam: Seberapa Seram 'Santet Segoro Pitu'?
-
Buat Apa 'Film Ada Apa dengan Cinta?' Di-Reboot?