Nasib kurang menguntungkan harus didapatkan oleh pemain lincah Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri. Di tengah penampilan impresifnya bersama Dewa United dan kans besar untuk bermain bersama Pasukan Garuda, pemain berusia 24 tahun ini terpaksa harus menepi dari persaingan.
Alasannya pun cukup klasik, di mana berdasarkan laman Suara.com (14/3/2025), pemain kidal yang satu ini harus ditinggalkan oleh Patrick Kluivert imbas hantaman cedera yang menerpanya di detik-detik terakhir sebelum bergabung ke Timnas Indonesia.
Cederanya Egy yang tengah on fire di liga, tentu saja sedikit banyak menimbulkan pertanyaan terkait penggantinya di Timnas Indonesia.
Meskipun di era kepelatihan Shin Tae-yong Egy bisa dikatakan bukanlah pilihan utama dalam line-up Garuda, namun mengingat penampilan impresifnya belakangan ini di liga domestik, bukan tak mungkin dirinya akan mendapatkan tempat di bawah polesan pelatih yang baru.
Sejatinya, laman Suara.com dalam rilisannya tanggal 15 Maret 2025 kemarin sudah membahas terkait nama-nama pemain yang bisa menggantikan Egy Maulana di Timnas.
Dalam bahasannya tersebut, setidaknya ada 3 nama yang bisa diplot untuk menggantikan Egy Maulana yang biasa beroperasi di posisi sayap, yakni Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen dan pemain anyar Ole Romeny.
Namun sayangnya, jika dianalisis secara lebih mendalam, ketiga pemain ini tidak serta merta akan mampu menjadi pengganti dari Egy Maulana. Pasalnya, tipe permainan Ragnar, Struick maupun Ole Romeny, sangat berbeda jauh dengan tipikal yang khas dari seorang Egy.
Sebagai seorang sayap serang kidal yang memiliki kekuatan di kaki kirinya, Egy Maulana adalah tipikal inverted winger, di mana dalam bermain, pemain yang setipe dengan Egy ini akan melakukan tusukan di sisi lapangan, kemudian melakukan gerakan cut inside.
Untuk melengkapi akselerasinya, pemain bertipe inverted winger ini akan mengakhiri pergerakannya itu dengan melepaskan umpan kejut, atau jika bola berada dalam posisi yang memungkinkan, dirinya akan melepaskan tembakan ke arah gawang untuk menciptakan peluang.
Maka tak mengherankan jika dalam skema bermain yang dijalankan, Egy Maulana dan pemain yang memiliki tipikal sepertinya selalu ditempatkan di posisi yang berkebalikan dengan kaki terkuatnya.
Karena seperti yang telah dijelaskan, pemain seperti Egy ini akan mengakhiri akselerasinya dengan lesakan ke arah gawang dengan kekuatan kaki terbaiknya, alih-alih mengkreasikan peluang untuk rekannya.
Dan yang menjadi permasalahan adalah, dari tiga pemain yang ada, ketiganya sama sekali tak memiliki gaya bermain yang identik seperti Egy. Atau mungkin jika dipaksakan, yang paling mendekati tipe Egy ini adalah Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick.
Sepertimana telah diketahui bersama, Oratmangoen bisa ditempatkan di posisi sayap kanan maupun kiri permainan Timnas Indonesia, karena cukup baik dalam menggunakan kedua kakinya.
Momen gol Indonesia ke gawang Arab Saudi pada pertandingan pertama lalu, bisa jadi menjadi sebuah bukti tersendiri akan hidupnya dua kaki yang dimiliki oleh Ragnar, sehingga membuka kesempatan bagi Kluivert untuk menugaskan pemain FCV Dender ini sebagai inverted winger.
Satu nama lain yang mungkin bisa dicoba adalah Rafael Struick. Dengan tipikal bermain yang lebih kuat dengan kaki kanannya, Struick sejatinya bisa berperan sebagai inverted winger jika dirinya ditempatkan di sektor sayap serang kiri. Dan ini tentunya relatif berbeda dengan yang ditempati oleh Egy, di mana dirinya kerap bermain di sektor kanan.
Namun demikian, menempatkan Struick sebagai inverted winger kanan sejatinya cukup optimal. Pasalnya, Struick sempat menunjukkan kemampuannya ini ketika mencetak gol ke gawang Korea Selatan di gelaran Piala Asia U-23 lalu dan ke gawang Bahrain saat membela Pasukan Merah Putih bertarung di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan Oktober 2024 lalu.
Kala itu, Struick memang dipasang sebagai ujung tombak serangan. Namun dalam dua momen tersebut, dirinya justru mengawali pergerakan dengan menyisir area pinggir kiri lapangan, dan pada akhirnya menemukan momen yang tepat untuk mlepaskan tembakan dengan kaki kanan yang menjadi kekuatan terbaiknya.
Jadi, menurut teman-teman, siapa yang kira-kira pantas untuk bermain di tempat Egy Maulana Vikri jika Kluivert berkeinginan memainkan inverted winger?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Setelah Menunggu Sebulan, Sandy Walsh Akhirnya Nikmati Menit Bermain Penuh di Liga Jepang
-
Selain Pemain Anyar, Skuad Garuda Juga Dapatkan Modal Bertarung Tambahan dari AFC
-
Ironisnya JDT, Mengklaim Diri Klub Level Asia, tapi Disingkirkan oleh Klub ASEAN
-
Sandy Walsh, ACL Elite dan Anomali Kariernya Bersama Yokohama yang Terus Berlanjut
-
AFC Rilis Gol Terbaik, Duo Skuat Garuda Sukses Kalahkan 3 Pemain Terbaik Asia Sekaligus!
Artikel Terkait
-
Media Asing: Akhir Konyol Anak Kesayangan STY Asnawi Mangkualam di Timnas Indonesia
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Melesat Setelah Kalahkan Australia! Naik Berapa Peringkat?
-
Peluang Emas ke Piala Dunia 2026! Timnas Indonesia On Fire vs Australia, Erick Thohir Ungkap Target
-
Cek Fakta: Patrick Kluivert Mengundurkan Diri dari Timnas Indonesia
-
Jelang Australia vs Timnas Indonesia, Legenda Socceroos Ragukan Tony Popovic
Hobi
-
Profil Sjoerd Woudenberg: Pelatih Kiper Timnas Indonesia Era Kluivert
-
Juara Baru All England 2025, China dan Korea Selatan Sabet 2 Gelar
-
Inzoi: Game Simulasi Hidup Realistis yang Jadi Pesaing The Sims!
-
Lepas Timnas Indonesia ke Australia, Erick Thohir Pastikan Persiapan Lancar
-
Setelah Menunggu Sebulan, Sandy Walsh Akhirnya Nikmati Menit Bermain Penuh di Liga Jepang
Terkini
-
Ulasan Novel (Bukan) Pengantin Baru: Ujian Cinta di Balik Ikatan Pernikahan
-
Basiacuong Kampar: Warisan Budaya yang Membentuk Kecerdasan Interpersonal
-
4 Rekomendasi Drama Misteri yang Digarap Sutradara Bai Shan
-
Ulasan Novel Low Pressure, Mengungkap Kasus Pembunuhan 18 Tahun Lalu
-
Review Novel 'Metamorfosis': Ketika Manusia Dihargai Hanya Karena Berguna