Sebuah anomali tercipta di gelaran Piala Asia U-17 yang saat ini tengah digelar di Arab Saudi. Pasca menyelesaikan fase penyisihan grup dan menentukan delapan kontestan yang berhak untuk melaju ke babak perempat final, sebuah kenyataan menarik terkuat ke khalayak.
Bagaimana tidak, dari komposisi delapan negara yang berhak untuk kembali bertarung di perempat final, tiga di antaranya adalah mereka yang di awal turnamen masuk dalam pot non-unggulan.
Sekadar mengingatkan, berdasarkan rilisan laman AFC, pada proses drawing yang dilaksanakan di Kuala Lumpur Malaysia pada 23 Januari 2025 lalu, induk sepak bola Benua Kuning tersebut membagi 16 kontestan dalam empat pot yang berisikan tim unggulan dan tim non-unggulan.
Tuan rumah Arab Saudi beserta tim-tim terkuat Asia seperti Jepang, Korea Selatan dan Iran, dimasukkan oleh AFC ke dalam pot unggulan pertama, di susul tim sekelas Australia, Yaman, Uzbekistan dan Tajikistan yang menduduki posisi unggulan kedua.
Tim-tim yang memiliki kualitas pertengahan di persepakbolaan Asia seperti Thailand, Vietnam, Oman dan Afghanistan menduduki pot unggulan ketiga, sementara tim-tim yang dipandang lemah di gelaran seperti Indonesia, China, Korea Utara dan Uni Emirat Arab, berada di pot paling buncit alias pot non-unggulan.
Uniknya, meskipun ditempatkan di posisi sebagai tim non-unggulan, tiga dari empat negara yang berada di pot ini, yakni Indonesia, Korea Utara dan Uni Emirat Arab sukses melaju ke babak delapan besar turnamen.
Seolah tak gentar dengan nama-nama besar tim yang lebih difavoritkan, mereka bertarung dengan penuh motivasi untuk membuktikan bahwa AFC bisa saja salah dengan menempatkan mereka di pot keempat drawing.
Uni Emirat Arab yang berada di grup B bersama Jepang, Australia dan Vietnam, sukses mengakhiri persaingan dengan menduduki posisi runner-up grup B, mengangkangi Australia dan Vietnam yang di awal turnamen ditempatkan oleh AFC di pot unggulan kedua dan ketiga.
Bahkan, dalam perjalanannya menuju babak perempat final ini, UEA sempat mempermalukan Australia yang berlabel salah satu tim raksasa Asia dengan skor 2-0, dan menahan imbang Vietnam yang menjadi unggulan ketiga grup B dengan skor 1-1.
Sementara Indonesia yang berada di grup C, justru tampil lebih kesetanan lagi. Menjadi negara yang paling tak difavoritkan di grup ini, Pasukan Muda Merah Putih justru tampil edan dengan menyapu bersih tiga kemenangan.
Korea Selatan yang menempati unggulan pertama, Yaman yang berada di unggulan kedua dan Afghanistan yang menjadi unggulan ketiga di grup, semuanya tak mampu menahan keganasan Putu Panji dan kawan-kawan.
Ironisnya lagi bagi mereka adalah, Indonesia yang berangkat sebagai tim non-unggulan, justru di klasemen akhir menduduki posisi pemuncak klasemen sekaligus mempermalukan Korea Selatan, Yaman dan Afghanistan yang berangkat ke turnamen ini sebagai tim yang lebih difavoritkan.
Setelah Uni Emirat Arab dan Indonesia sukses membuktikan diri sebagai negara non-unggulan yang sukses membalikkan segala prediksi di grup masing-masing, Korea Utara juga melakukan hal yang serupa di grup D.
Korea Utara yang menjadi tim dari pot non-unggulan di grup D, berhasil menjadi runner-up grup di bawah Tajikistan, dan memastikan satu tiket ke partai delapan besar gelaran.
Tim-tim yang lebih diunggulkan di grup ini seperti Oman dan Yaman, secara meyakinkan berhasil dilampaui oleh tim merah asal semenanjung Korea tersebut.
Mungkin tak berlebihan jika babak delapan besar Piala Asia U-17 kali ini disebut sebagai ajang unjuk gigi bagi tim-tim non-unggulan.
Pasalnya, bukti di lapangan sudah sangat jelas terlihat, 75 persen negara yang berangkat dari pot terbawah drawing, sukses menjadi penghias fase perempat final, dan masih memiliki kans besar untuk melaju lebih jauh.
Baca Juga
-
Sama-Sama dari Asia Timur, Pemecatan Masatada Ishii dan STY Ternyata Identik dalam 2 Hal Ini!
-
Turunkan Timnas U-23 di FIFA Matchday November, PSSI Bikin Keputusan yang Gegabah!
-
Malang Benar! Gegara Malaysia, Facundo Garces Harus Dapatkan Kerugian 4 Kali Lipat!
-
Piala Dunia U-17: Statistik Pembuka Grup H, Timnas Indonesia Berpotensi Jadi Tim Kuda Hitam
-
Dari Lapangan ke Komentar: Bukti Nyata Perbedaan Level Shin Tae-yong dan Alex Pastoor
Artikel Terkait
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
-
Perbandingan Nova Arianto dengan Thae-Song O, Duo Pelatih Lokal di Piala Asia U-17 2025
-
Timnas Indonesia U-17 Akhiri Fase Grup Piala Asia di Posisi Puncak, Raihan Sempurna?
-
Profil Thae-Song O, Pelatih Lokal Korea Utara U-17 yang Jadi Lawan Adu Strategi Nova Arianto
Hobi
-
Serie A: Jay Idzes Optimis pada Masa Depan Lini Pertahanan Sassuolo
-
Indonesia Masters II 2025: Indonesia Juara Umum, Sabet 4 Gelar 1 Runner Up
-
Mesin Gol Belum Mati! Cristiano Ronaldo Cetak Gol ke-950, Kini Bidik Target 'Gila' 1000 Gol
-
Indra Sjafri Ungkap Tujuan Utama Timnas U-23 di FIFA Match Day November
-
Jika Tanpa Erick Thohir, Timnas Indonesia Tak akan Punya Skuad Semewah Ini?
Terkini
-
Bukan Cuma Buat Anak IT: Panduan Belajar AI Biar Gak Ketinggalan Zaman
-
Milano Lubis Angkat Bicara Soal Isu Raisa Pisah Rumah dengan Hamish Daud
-
Surat Terbuka Nikita Mirzani: Tuntut Keadilan sebelum Vonis Dijatuhkan
-
FOMO: Penyakit Generasi Z yang Bikin Stres dan Kehilangan Diri Sendiri
-
Kompak Meski Pisah: Raisa dan Hamish Daud Terapkan Co-Parenting, Apa Itu?