Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rana Fayola R.
Eduardo Almeida, pelatih Semen Padang FC. (Instagram/eduardo_almeida_coach)

Pelatih Eduardo Almeida membagikan pendapatnya tentang kualitas sepak bola Indonesia yang masih perlu diperbaiki. Aspek yang dimaksud ini juga merujuk pada perangkat pertandingan seperti wasit, misalnya.

Semua yang terlibat dalam dunia sepak bola harus berubah dan berbenah,” ungkap pelatih Semen Padang tersebut, sebagaimana dilaporkan Antara News pada Rabu (16/4/2025).

Ia mengungkap bahwa dari segi regulasi, kualitas pemain, pelatih, hingga jurnalis perlu sama-sama berbenah demi kebaikan dan kemajuan sepak bola tanah air. Secara khusus, Eduardo mengakui tim asuhannya kerap merasa dirugikan oleh beberapa keputusan pengadil pertandingan.

Contoh ketika pasukan Kabau Sirah bertandang ke markas Persis Solo dan membawa pulang satu poin. Saat itu, Wakaso memperoleh kartu merah. Namun menurut Eduardo, hukuman tersebut seharusnya tidak diambil karena tindakan sang pemain bukan termasuk pelanggaran.

Sedangkan emosi yang ditunjukkan Wakaso adalah bagian dari rasa frustasi dan kekecewaan atas beberapa keputusan wasit yang merugikan Semen Padang FC. Atas hal ini, bahkan manajemen sudah menggelar riset internal.

Mereka mengklaim adanya ketidakberimbangan antara jumlah kartu dan jumlah pelanggaran yang dilakukan. Kini, Kabau Sirah akan meneruskan perjuangan di BRI Liga 1 2024/2025 dengan menjamu PSIS Semarang di Stadion H. Agus Salim pada Kamis (17/4/2025) hari ini.

Sama-Sama Terancam Degradasi, Semen Padang FC Wajib Waspadai Ambisi Laskar Mahesa Jenar

Kedua kesebelasan sedang sama-sama berjuang untuk lepas dari bayangan degradasi. Laman ligaindonesiabaru.com mengungkap, PSIS ada di peringkat ke-16 dengan 25 poin. Mereka punya 3 poin lebih banyak dari Semen Padang yang menghuni urutan ke-17.

Sayangnya, baik tim tamu maupun tuan rumah juga sedang diliputi tren negatif dalam beberapa laga terbaru. Skuad racikan Gilbert Agius sudah berpuasa kemenangan di delapan pertandingan terbaru dengan rincian empat kali imbang dan empat kali menelan kekalahan.

Di sisi lain, pemain besutan Eduardo Almeida sendiri terakhir kali mencicipi kemenangan adalah pada 14 Februari lalu. Setelahnya, mereka seri dua kali dan tiga kali tumbang. Di pertemuan sebelumnya, PSIS meraih tiga poin penuh gara-gara gol bunuh diri Mochammad Dicky Indrayana.

Tentu kesalahan-kesalahan kecil hingga fatal wajib dihindari supaya hal pahit seperti itu tak kembali dialami Kabau Sirah. Pelatih PSIS, Gilbert Agius menjamin pemainnya sudah siap untuk menghadapi Semen Padang. Namun, waktu bersiap dan jarak yang cukup jauh jadi tantangan besar.

Waktu persiapan cukup singkat setelah pertandingan sebelumnya, apalagi penerbangan kali ini cukup panjang dan kemarin tidak ada latihan karena perjalanan, sehingga persiapan cukup singkat dari sebelumnya dan beberapa pemain harus absen,” paparnya.

PSIS akan bermain tanpa Gustavo Souza, Wildan Ramdhani, Syiha Buddin, dan Delfin Rumbino yang mengalami cedera. Kemudian juga ada beberapa nama yang harus menepi karena terkena akumulasi kartu kuning. Salah satunya adalah Boubakary Diarra. Dengan demikian, pasukan Laskar Mahesa Jenar hanya berkekuatan 18 pemain.

Seperti saya sampaikan sebelumnya, pemain yang kami bawa diharapkan mampu menampilkan permainan terbaik,” imbuh juru taktik asal Malta tersebut.

Walau harus menghadapi lawan yang penuh ambisi untuk bisa meraih kemenangan, Eduardo Almeida juga tak mau mengalah begitu saja. Ia pun berharap timnya bisa berjuang di setiap pertandingan untuk menjaga asa tetap berada di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Tentu pertandingan yang penuh penentuan ini diyakini akan berlangsung alot.

Kick off dijadwalkan berlangsung mulai pukul 15.30 WIB. Jangan sampai ketinggalan keseruannya.

Rana Fayola R.