Salah satu pemain abroad Timnas Indonesia, Saddil Ramdani santer dikabarkan bakal kembali ke Liga 1 Indonesia di musim mendatang. Hal tersebut tentunya tak lepas dari berakhirnya jalinan kerja sama antara sang pemain dengan klubnya saat ini, Sabah FC.
Menyadur data yang ada di laman transfermarkt, mantan pemain Persela Lamongan tersebut memang tercatat akan menjadi pemain bebas di pertengahan tahun 2025 ini.
Dari laman yang sama diinformasikan, kontrak antara Saddil dengan klub asal Malaysia tersebut berakhir secara resmi pada 31 mei 2025. Dan itu berarti, setelah tanggal tersebut pemain berusia 26 tahun tersebut kan berstatus tanpa klub.
Kembalinya Saddil Ramdani ke Liga 1 Indonesia sendiri semakin menguat ketika Beckham Putra Nugraha, salah satu penggawa Persib Bandung buka suara.
Sepertimana dilansir laman Suara.com (24/4/2025), adik dari Gian Zola Nasrullah tersebut menyatakan bahwa dirinya akan sangat senang jika Saddil Ramdani dan Jordi Amat benar-benar bergabung dengan Maung Bandung.
Bahkan, pencetak gol kelima Timnas Indonesia U-23 ke gawang Thailand di partai final SEA Games 2023 tersebut menyatakan, dirinya sudah tak sabar untuk bisa berkolaborasi dengan dua pemain yang menjadi langganan Timnas Indonesia itu.
Namun, terlepas dari proses dealing dan kesepakatan yang telah dilakukan oleh pihak Saddil Ramdani dengan manapun klub tujuan karier selanjutnya, sejatinya pemain asal Raha ini masih layak untuk bermain di liga yang lebih kompetitif dan tertata.
Bukan bermaksud untuk merendahkan ekosistem kompetisi Liga 1 Indonesia yang kini tengah berjalan, namun jika dianalisis, sejatinya akan lebih bijak jika dirinya mencari liga lain terlebih dahulu sebelum kembali ke tanah air.
Bukan bermaksud skeptis, namun seperti yang kita ketahui bersama, atmosfer di kompetisi Liga 1 Indonesia saat ini belum sepenuhnya tertata dengan baik. Masih saja kita menemukan momen-momen yang menggelitik, meskipun tak jarang pula kita menemukan tim-tim kontestan beradu kualitas terbaik.
Mungkin sebelum pulang ke Indonesia, Saddil Ramdani bisa meniru jejak Asnawi Mangkualam Bahar dan Pratama Arhan yang kini tengah bermain di Liga Thailand.
Dengan gap kualitas yang tak begitu jauh seperti Liga Indonesia dan Liga Malaysia, kualitas yang dimiliki oleh seorang Saddil Ramdani tentu akan membuatnya mampu untuk sekadar bersaing dan mendapatkan tempat reguler di klub Thailand yang merekrutnya.
Terlebih lagi, selama kurang lebih empat musim berkarier di Liga Malaysia belakangan ini, Saddil Ramdani sedikit banyak sudah melakukan branding diri dengan kualitas yang ditunjukkannya.
Menyadur laman transfermarkt.com, semenjak bergabung dengan Sabah FC dari Bhayangkara FC pada 18 Februari 2021 lalu, Saddil Ramdani adalah salah satu pemain yang cukup menonjol di tim.
Selama empat musim bermain bersama klub yang berasal dari ujung timur negara federasi Malaysia, Saddil telah bermain sebanyak 87 laga, mendonasikan 22 gol dan 30 assist dengan total durasi bermain 7.048 menit.
Meskipun perjalanan kariernya diwarnai dengan 19 kartu kuning, namun hal tersebut tak menafikan kenyataan bahwa dirinya adalah bagian penting dalam tim ini dengan rerata durasi bermain di angka 81 menit pada setiap laga yang dia jalani.
Catatan ini tentunya menjadi sebuah modal yang cukup berharga bagi pemain yang dikenal memiliki temperamen meledak-ledak ini. Karena dengan catatan semengkilat itu, tentu akan ada saja tim dari Liga Thailand yang menaruh hasrat untuk bisa mendapatkan jasanya.
Jadi, jika masih ada kesempatan, sebaiknya Saddil mikir-mikir terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk kembali ke Liga Indonesia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
SEA Games 2025 dan Skuat Mewah Indonesia yang Tersia-Siakan Potensi Terbaiknya
-
Nestapa Timnas Indonesia di SEA Games 2025: Bisa Pulang meski Belum Mainkan Laga Kedua!
-
SEA Games 2025: 2 Alasan Vietnam dan Malaysia Bisa Lebih Memilih untuk Main Mata!
-
SEA Games 2025 dan Potensi Main Mata Malaysia-Vietnam untuk Singkirkan Pasukan Garuda Muda
-
Meski Sukses di Kanada, John Herdman Tak Cocok untuk Melatih Timnas Indonesia! Tahu Alasannya?
Artikel Terkait
-
Polemik Timnas Putri Indonesia: Ada Indikasi Ketidakadilan di Federasi?
-
AFF Cup U-23 2025: 3 Nama Eks-timnas U-20 yang Layak Main di Ajang Tersebut
-
Pratama Arhan dikontrak Jangka Panjang di Klub, Peluang di Timnas Indonesia Terbuka?
-
Cyrus Margono Dipantau Langsung, Media Vietnam: Tambahan Penting bagi Timnas Indonesia U-23
-
Dipuji oleh FIFA, Evandra Florasta Harus Belajar Banyak dari Para Seniornya di Skuat Garuda
Hobi
-
Komunitas Boardgame Yogyakarta Bangun Ruang Interaksi di Tengah Era Gadget
-
SEA Games 2025 dan Skuat Mewah Indonesia yang Tersia-Siakan Potensi Terbaiknya
-
Timnas U-22 Terancam Gagal ke Semifinal, Nova Arianto Berikan Motivasi Kuat
-
Nestapa Timnas Indonesia di SEA Games 2025: Bisa Pulang meski Belum Mainkan Laga Kedua!
-
SEA Games 2025: 2 Alasan Vietnam dan Malaysia Bisa Lebih Memilih untuk Main Mata!
Terkini
-
Kolaborasi Ikonik! Jungkook BTS Resmi Jadi Global Ambassador Chanel Beauty
-
Apa Itu Blockchain dan Mengapa Penting untuk Keamanan Data Anda?
-
5 Tablet Rp 3-5 Jutaan Terbaik Akhir Tahun 2025: Mana yang Paling Worth It?
-
Catat Tanggalnya! Lee Junho Gelar Fan Meeting Spesial Bertajuk STUNNING US
-
Bukan Makanan, Lesti Kejora Justru Ngidam Hal Anti-Mainstream Ini!