Punggawa timnas Indonesia, Shayne Pattynama kini tengah mengalami masa-masa sulit dalam karier profesionalnya. Melansir dari laman berita Suara.com (30/04/2025), pemain berusia 26 tahun ini kini sedang mengalami masa-masa sulit bersama klubnya, KAS Eupen. Sejak pindah ke klub liga Belgia tersebut pada awal tahun 2024 silam, performa Shayne Pattynama dianggap mengalami penurunan.
Beberapa pihak memprediksi penyebab mantan bek timnas Belanda U-18 ini mengalami penurunan performa karena dirinya sering dicadangkan oleh pelatih dan juga kerap mengalami cedera. Melansir dari laman transfermarkt, Shayne Pattynama pada musim 2024/2025 ini hanya bermain sebanyak 16 kali dan mayoritas laga tersebut dimulainya dari bangku cadangan.
Dirinya juga hanya mencatatkan jumlah menit bermain sebanyak 729 menit pada musim ini. Jumlah ini sendiri tentunya tergolong cukup sedikit dibandingkan saat dirinya masih bermain di liga Norwegia bersama FK Viking sebelum pindah ke KAS Eupen.
Hal ini kemudian membuat nasibnya di timnas Indonesia kian tergeser ke bangku cadangan. Bahkan, dirinya juga kalah saing dengan pemain naturalisasi baru timnas Indonesia, Dean James yang memang tampil luar biasa bersama klub Belanda, Go Ahead Eagles pada musim 2024/2025 ini.
Hal inilah yang membuat banyak pihak meminta dirinya untuk segera mencari klub baru kendati kontraknya bersama klub KAS Eupen masih menyisahkan 1 musim lagi. Berikut ini tiga liga yang bisa menjadi destinasi baru bagi Shayne Pattynama jika ingin pindah dari klub KAS Eupen.
1. Liga Norwegia
Tak terlalu sukses saat berkarier di Liga Belgia bersama KAS Eupen, Shayne Pattynama bisa mempertimbangkan lagi untuk kembali ke liga Norwegia. Melansir dari laman transfermarkt, Shayne Pattynama sendiri sempat berkarier di liga Norwegia bersama klub Viking FK sebelum pindah ke KAS Eupen karena kontraknya sudah habis pada pertengahan musim 2023/2024.
Shayne Pattynama membela klub Viking FK dari tahun 2021 hingga tahun 2024. Bersama klub tersebut, Shayne Pattynama sudah bermain sebanyak 70 kali dan mencetak 3 gol. Saat bermain bermain bersama Viking FK, Shayne Pattynama juga beberapa kali meraih predikat pemain terbaik klub pada beberapa pekannya. Peluang Viking FK untuk kembali merekrut Shayne Pattynama sendiri juga terbuka lebar. Pasalnya, Shayne Pattynama dianggap sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah bermain untuk klub tersebut.
2. Liga Belanda
Peluang selanjutnya yang bisa dicoba oleh Shayne Pattynama adalah berkarier di liga Belanda. Shayne Pattynama sendiri sejatinya pernah berkarier di klub-klub Liga Belanda dikarenakan dirinya merupakan jebolan akademi klub FC Utrecht. Bahkan, dirinya juga pernah membela klub Jong Utrecht yang berkompetisi di kasta ke-2 liga Belanda pada kurun waktu 2017-2019 silam dengan mencatatkan 41 laga dan mencetak 1 gol.
Dirinya juga pernah membela klub Belanda lainnya, yakni Telstar pada musim 2019-2020 dan 2020-2021 sebelum akhirnya pindah ke klub Viking FK. Bersama Telstar, Shayne Pattynama mencatakan 45 kali penampilan dan mencetak 5 gol.
3. Liga Jepang
Beberapa klub Liga Jepang seperti FC Tokyo, Gamba Osaka sempat menyatakan minat untuk mendatangkan Shayne Pattynama pada jeda kompetisi 2024/2025 kemarin. Peluang ini sendiri sejatinya bisa dimanfaatkan oleh Shayne Pattynama untuk memperbaiki kariernya kedepan. Belum lagi Liga Jepang sendiri juga termasuk salah satu liga terbaik di Asia saat ini yang hampir memiliki kualitas yang sama dengan beberapa liga di Eropa.
Namun, Shayne Pattynama juga perlu mempertimbangkan jaminan jam terbang ketika bermain di liga Jepang. Hal ini dikarenakan liga Jepang terkenal keras atau tak bersahabat terhadap pemain-pemain asal Indonesia. Beberapa nama seperti Justin Hubner dan Pratama Arhan menjadi beberapa nama yang dianggap gagal berkarier di liga Jepang.
Nah, itulah beberapa liga di dunia yang bisa menjadi pelabuhan baru bagi karier Shayne Pattynama kedepannya.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
-
BRI Super League: Takluk dari Persib, Pelatih Persebaya Isyaratkan Evaluasi
-
Rivalitas dalam Futsal: Panas di Atas Lapangan, Meriah di Tribun Penonton
-
Tentang Futsal: Ekspresi Diri Anak Muda, Jadi Wadah Reuni Kaum Dewasa
-
Timnas Gagal Lolos Piala Asia U-23, Gerald Vanenburg Justru Singgung STY
Artikel Terkait
-
PSSI Siap Cabut Larangan Suporter Tandang, tapi Ogah Tanggung Risiko Tragedi Kanjuruhan Terulang
-
Peringatkan China, Media Vietnam Bahas Potensi Ganas 3 Calon Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia
-
Joey Pelupessy Tersihir Atmosfer Bela Timnas Indonesia: Beda dengan Klub, Sulit Dijelaskan
-
Deretan Kelebihan Ciro Alves andai Dilirik Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
-
FIFA Larang Penyerang Ini Bela Timnas Indonesia, Padahal Setuju Dinaturalisasi
Hobi
-
Tak Hanya Marceng, Calon Bintang Asia Ini Juga Harus Jalani Musim Kelam di Benua Eropa
-
Shivakorn Pu-Udom, sang Mimpi Buruk yang Kembali Datangi Indonesia di Ronde Keempat
-
Rizky Ridho, Ricky Kambuaya, Beckham Putra: Siapa Selanjutnya yang Akan Bersinar di Luar Negeri?
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi dan Catatan Kelam 2 Wasit saat Membersamai Indonesia
-
Gegara Hal Ini, Jalan Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia Menjadi Semakin Terjal
Terkini
-
Oknum Kemenag Diduga Peras Ustaz Khalid Basalamah Demi Kuota Haji, KPK Turun Tangan!
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Dony Oskaria Ungkap Peluang Peleburan BUMN dan Danantara, Presiden Setuju?
-
Review Film Afterburn: Petualangan Epik di Dunia yang Rusak!
-
DPR Dorong Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya: Itu Bukan Sinyal yang Bagus!