Bermain drone bisa menjadi salah satu pilihan aktivitas yang menyenangkan bagi semua orang. Ketika kita sedang melihat pemandangan dari sudut yang berbeda, rasanya seperti sedang ikut terbang untuk menjelajahi alam.
Saat menerbangkan drone, kita tidak boleh melakukannya sembarangan. Semua ada peraturan untuk menerbangkannya dengan aman hingga batasan-batasan dalam penggunan drone. Berikut ini adalah 4 batasan yang perlu diperhatikan sebelum bermain drone:
1. Jarak dan Tinggi Penerbangan
Ketinggian dalam penerbangan drone telah diatur dalam pasal 2 PM No. 90 Tahun 2015 yang menyatakan bahwa pesawat nirawak atau drone tidak boleh melebihi ketinggian maksimum yang ditetapkan yaitu sekitar 150 meter.
Meski drone bisa terbang lebih dari itu, berbagai negara juga telah melarang penerbangan lebih dari 120 meter untuk mencegah terjadinya gangguan sinyal pada pesawat terbang. Oleh karena itu, penting untuk kita ketahui bahwa drone tidak boleh terbang sangat tinggi melebihi batasnya.
Drone komersial pada umumnya dapat terbang hingga jarak 3 km dan bahkan bisa lebih dari jarak 15 km tergantung dengan kualitasnya. Beberapa jenis drone memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, seperti daya tahan baterai, GPS atau navigasi dan transmisi sinyal.
Pesawat nirawak ini tidak dapat terbang ke luar angkasa, sebab setiap drone biasanya hanya memiliki daya tahan baterai 30 - 60 menit dan suhu di atmosfer yang berbeda. Jarak dan tinggi dari penerbangan drone perlu diperhatikan agar sesuai dengan ketentuan sebelum memainkannya.
2. Fitur Return to Home
Fitur ini digunakan secara otomatis untuk membawa drone kembali ke titik asal saat akan terbang. Namun, perlu diperhatikan bila fitur tersebut akan digunakan, penting untuk melihat daya tahan baterai masih tersedia. Sebab jika daya baterai tidak memenuhi, maka drone akan jatuh dan mengalami bahaya lainnya.
Menerbangkan drone aerial diharapkan masih dapat terlihat dari jangkauan mata agar tidak kehilangan arah, karena untuk melihat arah penerbangan hanya dapat melalui bantuan layar smartphone pada remot.
Biasanya fitur RTH ini untuk drone dapat berfungsi ketika titik awal saat melakukan lepas landas sudah direkam, sehingga pada saat fitur tersebut diaktifkan drone akan perlahan turun dan mendarat dengan sempurna hingga motor berhenti.
3. Batas Penerbangan dan Zona GEO
Melalui adanya batas penerbangan dan zona GEO berfungsi untuk mengatur keamanan penerbangan. Dimulai dari jarak dan ketinggiannya pun khusus drone yang bermerek DJI sudah diatur ketinggian maksimal sekitar 120 meter. Bila melebihi ketinggian maksimal, maka akan muncul warna merah berkelip-kelip sebagai peringatan untuk segera diturunkan.
Zona GEO dibagi menjadi beberapa bagian, contohnya bandara, perbatasan negara, lokasi yang sensitif, dan lain sebagainya. Pengaturan zona ini telah diatur dengan warna yang berbeda-beda, seperti warna kuning, merah, dan warna lainnya sebagai peringatan. Oleh karena itu, sudah otomatis ditentukan ketinggian maksimalnya.
4. Mode Penerbangan
Pada remot drone dapat dilihat terdapat beberapa mode penerbangan yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan pengguna dan kondisi di lapangan. Tiga mode utama yang umum ditemukan adalah:
- Mode Cine: Mode ini dirancang untuk menghasilkan gerakan yang halus dan lambat. Kecepatan dan responsivitas drone dikurangi agar hasil rekaman video terlihat stabil dan sinematik. Cocok digunakan saat merekam di area sempit atau untuk pengambilan gambar profesional.
- Mode Normal: Mode standar yang seimbang antara kecepatan dan stabilitas. Drone tetap stabil dengan kecepatan yang cukup untuk navigasi umum. Cocok digunakan oleh pengguna pada umumnya, baik pemula maupun yang sudah terbiasa.
- Mode Sport: Mode ini memberikan kecepatan dan kelincahan maksimal pada drone. Respons kontrol menjadi sangat cepat dan agresif, namun fitur stabilisasi seperti sensor penghindar rintangan biasanya dibatasi atau dimatikan. Mode ini cocok untuk pengguna yang sudah mahir dan ingin merasakan pengalaman terbang yang lebih dinamis.
Baca Juga
-
Berkesan! Angga Fuja Widiana Ubah Momen Bagi Rapor Jadi Ajang Perenungan
-
Naik KRL ke PRJ 2025: Alternatif Hemat Dibanding Bawa Kendaraan Pribadi
-
Lestarikan Permainan Kuno! SMA Negeri 1 Purwakarta Gelar Krida Saka Budaya
-
Mau Liburan Pakai Transportasi Umum di Jakarta? Wajib Unduh 5 Aplikasi Ini!
-
Sebungkus Nasi Padang: Obat Penawar Rindu dari sang Ibu
Artikel Terkait
-
Lowongan Kerja Tanpa Syarat Umur: Peluang Terbuka untuk Semua Usia!
-
4 Cara Bikin Cuan Tanpa Modal Gede dari Hobi Otomotif, Bisa Jadi Sultan
-
Manfaatkan Kecerdasan Buatan untuk Pastikan Keandalan PLTS, Pertamina NRE Jadi yang Pertama
-
Nyaman dan Catchy! Ini 4 Ide Look OOTD Buat Traveling ala Jihyo TWICE
-
Pelatnas PBSI Lakukan Rotasi Pelatih, Alasan Kesehatan Jadi Pemicu
Hobi
-
Media Asing Sebut Erick Thohir Ketakutan Perubahan UU Naturalisasi Vietnam
-
Misi Gerald Vanenburg: Sulitnya Cari Penerus Ernando Ari di Timnas Indonesia U-23
-
Gabung Klub Liga Yunani, Dean James Panaskan Persaingan Bek Kiri Timnas!
-
Jorge Martin Bebas dari Kontrak Tahun 2026, Apa Kata Aprilia?
-
Podium Sprint Pecco Bagnaia Pupus, Davide Tardozzi Ungkap Masalahnya
Terkini
-
Berkunjung ke Taman ACI: Liburan Sejuk, Seru, dan Ramah di Kantong
-
Review Series Ironheart: Armor Ketemu Sihir, Marvel Makin Nggak Ada Ampun?
-
FOMO Literasi: Ketika Membaca Berubah Jadi Ajang Pamer dan Tekanan Sosial
-
Ulasan Buku The Amazing Winner, Motivasi dari Perlombaan Maraton di Hutan
-
Nggak Ribet, Ini 4 Outfit Liburan ala Kim Min Ju yang Wajib Dicoba!