Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | M. Fuad S. T.
Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks saat memperkuat FC Copenhagen (dok. tmssl.akamaized.net)

Petualangan pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks di pentas Liga Denmark akhirnya secara resmi berakhir sudah. Bergabung dengan FC Copenhagen semenjak musim 2021/2022 lalu, pemain belakang berusia 28 tahun tersebut mengakhiri kurang lebih empat musim pengabdiannya di klub asal ibu kota Denmark itu.

Menyadur laman transfermarkt, Kevin Diks sendiri beberapa waktu lalu telah mengikat kontrak untuk pindah ke liga Jerman bersama klub Borussia Moncengladbach. Secara hukum, kontrak Kevin Diks bersama klub Jerman tersebut akan mulai berlaku mulai 1 Juli 2025 mendatang, yang mana sejatinya masih sekitar satu bulan lagi dari sekarang.

Namun, seiring dengan selesainya rentetan kompetisi di Liga Denmark musim ini, maka pada akhirnya Kevin Diks pun secara resmi berpisah dengan Copenhagen, sejalan dengan usainya pertandingan terakhir di Superliga Championship Round melawan Nordsjaelland, Minggu (25/5/2025).

Ibarat ingin memberikan kenangan terindah kepada FC Copenhagen, di laga terakhirnya melawan Nordsjaelland tersebut, Kevin Diks meninggalkan dua kenangan manis sekaligus.

Tak hanya membawa kemenangan tiga gol tanpa balas Copenhagen atas lawannya, tersebut, di laga itu Kevin Diks juga memberikan dua kenangan manis lainnya, sebelum mengakhiri petualangannya bersama klub yang menjadi rumahnya empat musim belakangan ini.

Lantas, apa sajakah kenangan manis yang diberikan oleh Kevin Diks sebelum pamit dari Denmark dan berpindah ke Jerman? Mari kita ulas bersam!

1. Tutup Laga Terakhir dengan Menyumbang Gol Perpisahan

Kenangan manis pertama yang diberikan oleh Kevin Diks kepada FC Copenhagen adalah, dirinya menciptakan gol di pertandingan terakhirnya bersama klub.

Menyadur laman match report transfermarkt.com, Kevin Diks sejatinya tak bermain sebagai starter di laga tersebut. Kevin baru masuk ke lapangan pada menit ke-45+1 dengan menggantikan posisi Gabriel Pereira di jantung pertahanan Copenhagen.

Masuknya Kevin Diks di laga tersebut, membuat Copenhagen sukses menambah keunggulan dua gol di babak kedua, yang mana satu gol di antaranya dia ciptakan.

Berawal dari akselerasi Victor Froholdt yang dilanggar oleh pemain lawan di petak penalti, sang pengadil memberikan hadiah tendangan 12 pas kepada Copenhagen.

Kevin Diks yang maju sebagai algojo, berhasil mengirimkan tembakan mendatar ke pojok kiri gawang yang tak mampu ditepis oleh kiper lawan, dan merubah kedudukan menjadi 3-0.

Uniknya, gol perpisahan yang diciptakan oleh Kevin Diks tersebut juga menjadi satu-satunya gol dari sang pemain di musim ini bersama klubnya.

2. Kembalikan Gelar Juara bagi Copenhagen

Tak hanya mewarnai pertandingan terakhirnya dengan menciptakan gol, Kevin Diks juga memberikan kenangan manis kepada Copenhagen berupa gelar juara.

Kemenangan tiga gol tanpa balas Copenhagen atas Nordsjaelland, membuat mereka sukses mengumpulkan 63 poin di akhir musim, dan menyegel titel juara Liga Denmark ke-16 mereka dengan selisih hanya satu poin saja dari FC Midtjylland yang berada di peringkat kedua. 

Hal ini tentunya menjadi sebuah kenangan manis di akhir kebersamaan Kevin Diks dengan Copenhagen. Pasalnya, meskipun klubnya tersebut adalah raksasa di persepakbolaan Denmark, namun mereka tak mampu menjadi juara di musim sebelumnya.

Alhasil, dengan kembalinya gelar juara Liga Denmark ke pangkuan Copenhagen di pengujung kebersamaan Kevin Diks dengan klub, tentunya hal tersebut akan membekaskan sebuah kenangan yang akan sulit untuk dilupakan, baik oleh sang pemain maupun oleh pihak klub dan para pendukungnya. 

Nah, itulah dua kenangan manis yang ditinggalkan oleh Kevin Diks sebelum pecah kongsi dengan Copenhagen. Semoga di klubnya yang baru, Kevin Diks juga berhasil menuai sukses seperti saat di Copenhagen, ya!

M. Fuad S. T.